Menyelenggarakan Ujian Online

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Menyelenggarakan ujian online menjadi seni tersendiri, berbeda dengan ujian konvensional secara fisik yang lebih mudah diawasi. Pada ujian online kondisinya lebih bebas, pada sisi ekstrim, peserta bisa melihat buku, tanya ke teman sebelah, bahkan akses ke Internet dan mencari informasi di Google pada saat ujian. Konsekuensinya, penyelenggara ujian online harus memikirkan agar ujian online dapat dilakukan dengan sedemikian banyak kebebasan.

Beberapa tips yang mungkin akan membantu penyelenggaraan ujian online dengan kondisi peserta bebas, tanpa pengawasan sama sekali,

  • Ujian dapat dilakukan berkali-kali tanpa batas jumlah ujian. Ternyata tidak banyak kaum “jockey” yang bersedia melakukan ujian yang berkali-kali tersebut.

Sebaiknya ujian berkali-kali, dan diambil nilai tertinggi. Nilai tertinggi akan menambah semangat peserta untuk ujian berkali-kali. Pengalaman selama ini, jika diambil nilai rata-rata, nilai ujian pertama kali, atau nilai ujian terakhir akan menyebabkan peserta mengerjakan ujian hanya satu kali saja.

  • Sebaiknya dibuat bank soal yang banyak sekali agar ujian bisa dilakukan berkali-kali dengan soal random, berbeda setiap kali ujian, bahkan seluruh soal berbeda untuk setiap peserta ujian setiap kali ujian. Sehingga percuma bertanya ke teman yang duduk sebelahan.

Pastikan bank soal minimal 10-20 kali dari jumlah soal yang diujikan agar jika peserta mencoba 10-20 kali ujian, maka seminimal mungkin soal yang sama akan keluar. Hal ini untuk menjaga agar peserta yang mencatat soal akan percuma. Sebaiknya, soal di update setiap semester agar semakin banyak lagi bank soal.

  • Sebaiknya waktu sangat dibatasi, misalnya satu (1) atau dua (2) jam untuk 100 soal dan moodle akan men-submit ujian secara otomatis jika waktu habis.

Pastikan tidak ada soal essay, supaya semua proses pemeriksaan dilakukan secara automatis oleh server moodle, sehingga tidak perlu menunggu guru/dosen menilai.


Pranala Menarik