Maret 2009 - i-teve.com mulai kehidupannya di Internet

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Sekitar akhir Maret 2009, tampaknya tanggal 29 Maret 2009, Budi Putra (Blogger) dan rekan-rekan-nya mulai mengaktifkan http://www.i-teve.com di Internet Indonesia. Teknologi yang digunakan dari http;//blip.tv.

Yang menarik dari http://www.i-teve.com ini adalah TV komunitas Indonesia pertama yang serius di Indonesia. Di garap oleh para profesional yang punya rasa cinta di bidangnya.


Tentang i-teve

Copy paste Ikhwal i-teve.com di ambil dari http://i-teve.com/about/

Mengapa i-teve?

Pada saat gagasan ini pertama kali muncul, makna “i-teve” merujuk sebagai singkatan dari “Indonesia-TV”. Namun, dilihat dari nature-nya, bisa juga berarti (1) “Internet-TV” karena di-broadcast dan “on air” di ranah maya; atau (2) “I-TV” yang berarti “TV saya,” “Saya TV” yang merupakan cerminan komunitas blogging dan jurnalisme warga.


Mengapa Jurnalisme Warga?

i-teve diluncurkan untuk merespon jurnalisme warga yang kian meluas. i-teve tidak sedang bertarung memenangkan hati publik dengan new media. i-teve hanya menjembatani aspirasi orang untuk saling berkomunikasi dan berkabar. Teknologi memudahkan semua itu, jadilah i-teve.

Bagi i-teve, semua orang perlu informasi dan pada saat yang sama mereka juga “produsen informasi”. Karena itu, di i-teve semua orang menjadi setara adanya. Kerja redaksi hanyalah mediasi yang mempertautkan semua gagasan dan tindakan dalam lalu lintas penyebaran informasi. Kesinambungan content i-teve amat bergantung pada partisipasi semua orang: baik sebagai penerima informasi maupun penyumbang informasi.

i-teve percaya, kehidupan akan lebih semarak bila semuanya saling berkomunikasi. Soal kebenaran informasi? Ia akan disaring oleh seleksi alam. Informasi yang memiliki kebenaran tinggi akan selalu awet ketimbang informasi yang tak jelas apalagi menyesatkan.


Mengapa Content?

i-teve adalah situs video online yang menayangkan berbagai kontent tentang Indonesia. Ya, fokusnya lebih pada konten, bukan pada layanan platform atau engine. Jadi i-teve bukan situs yang mengikuti jejak YouTube, Blip.tv, MetaCafe atau sejumlah layanan serupa yang sudah ada di Indonesia. Mengingat sudah banyak pemain di ranah platform semacam ini, jadi i-teve memutuskan untuk tidak ikut memperpanjang daftar tersebut.

Karenanya, dalam menayangkan videonya, i-teve memilih menggunakan layanan atau platform yang sudah ada, ketimbang membikinnya sendiri. (Dalam hal ini, i-teve menggunakan layanan Blip.tv, sebuah layanan video online yang bermarkas di New York City). Karena i-teve sendiri yakin, ke depan, aspek teknis semacam ini tidak lagi menjadi isu besar.

Yang akan menjadi isu besar ke depan adalah content, content dan content. Perlu dicatat, bukan sekadar content yang layak secara teknis dan visual, tetapi juga content yang lisensinya bisa dipertanggungjawabkan. Paling tidak ada dua jenis lisensi yang bisa dilabeli pada sebuah video online: copyright dan creative common.


Video Siapa?

Pertama, tentu saja awak i-teve akan memproduksi content videonya sendiri. Untuk tahap awal, ada beberapa program yang sudah direncanakan untuk tayang reguler di “stasiun” i-teve: i-talk (program talk-show), i-tips (program tips dan trik) dan features.

Kedua, kontribusi video dari Anda semua. Jika Anda memiliki video tentang Indonesia (topiknya bisa tentang apa saja: personal, sosial, budaya, politik, gaya hidup, dan lain sebagainya), silahkan Anda upload di layanan manapun yang Anda sukai, kemudian kirimkan URL plus sedikit deskripsi mengenai isi video tersebut kepada i-teve. Sepanjang kualitas videonya layak tayang dan lisensinya jelas, i-teve dengan senang hati akan menayangkannya. Selain lisensi yang dipilih, tanggung-jawab isi video yang dikirim ke i-teve tetap pada pengirimnya.


Siapa di Belakang i-teve?

ELPRISDAT: Elpris sudah bekerja sebagai wartawan di media cetak dan elektronik selama lebih dari 10 tahun. Terakhir ia bekerja secara formal di AN-TV, sebagai Kepala Departemen Talk-show. Selama di AN-TV, ia sudah menggawangi berbagai program talk-show, khususnya pada hal-hal yang berkaitan dengan politik, ekonomi dan social. Ia percaya, pada akhirnya jurnalisme warga akan eksis. Mengapa? Karena orang dikondisikan untuk menjadi setara antara satu dengan lainnya oleh demokrasi, karena model-model represif (lewat media juga) sudah tidak lagi relevan dan karena teknologi memungkinan semua itu terjadi.

BUDI PUTRA: Mantan wartawan TEMPO yang sejak dua tahun terakhir memilih blogger sebagai profesinya. Saat ini secara reguler menulis soal gadget dan mobile phone di sejumlah situs di luar. Salah satu proyeknya di dunia blogging adalah mendirikan Asia Blogging Network (http://asiablogging.com), sebuah jejaring blog dengan berbagai topik dan partisipasi puluhan blogger. Budi yakin, sudah saatnya Indonesia melangkah masuk ranah video online dan video podcasting. Infrastruktur teknologi yang sudah mengizinkan dan jurnalisme warga yang makin berkibar, adalah dua alasan utama mengapa i-teve segera dilahirkan.***




Pranala Menarik