Konfigurasi Access Point Mikrotik

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Mikrotik adalah salah satu jenis router yang cukup favorit untuk digunakan. Mikrotik cukup murah, terjangkau atau mempunyai kemampuan/performance yang baik untuk digunakan pada tingkat operator/ISP. Konfigurasi-nya relatif sederhana, mempunyai interface grafik dan web.

Pada bagian ini, kita mencoba melihat sedikit capture screen saat kita melakukan konfigurasi router dan access point Mikrotik. Aplikasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi adalah winbox yang dapat di download secara bebas dari mikrotik.com.

Mikrotik dan winbox cukup canggih, winbox dapat menscan jaringan dan mendeteksi router mikrotik dari MAC address yang digunakan. winbox dapat masuk ke mikrotik dengan mengklik MAC address tersebut. Mikrotik yang masih baru, biasanya menggunakan username admin dan password kosong. Username dan password default mikrotik harus nantinya diganti, agar lebih aman.


Gambar: Tampilan winbox saat masuk pertama kali ke router mikrotik.

Pada gambar di atas adalah tampilan winbox saat masuk pertama kali ke router mikrotik. Berbagai menu atau fitur yang dapat di konfigurasi dapat dilihat di sebelah kiri. Untuk operasi sederhana mikrotik seperti di sistem Internet OFFLINE, sebagian besar menu / fitur hampir tidak pernah di sentuh. Kita kemungkinan besar hanya akan menyentuh konfigurasi wireless / WiFi. Konfigurasi WiFi terdapat pada menu/fitur “Wireless” di sebelah kiri atas.

Kemungkinan kita akan menyentuh konfigurasi Interface / IP address agar tidak ada IP address yang sama yang digunakan di jaringan agar tidak terjadi tabrakan IP address. Konfigurasi IP address biasanya terdapat di menu/fitur “Interfaces”. Karena sistem Internet OFFLINE akan menggunakan IP address 192.168.88.x, maka kita hanya perlu memastikan bahwa IP address yang digunakan bukan 192.168.88.x, dan ini dapat diganti dengan mudah melalui menu konfigurasi “Interfaces”.


Gambar: Mengaktifkan Interface Wireless di Mikrotik.

Untuk mengaktifkan interface wireless di mikrotik, langkah yang perlu dilakukan kira-kira adalah,

Klik Wireless Pada Wireless Tables, di bagian Interfaces, tekan tombol “+” untuk menambahkan Interface wireless yang ingin di aktifkan. Alternatif lain, jika Interface wireless tersebut sudah tersedia, kita dapat meng-klik pada interface wireless tersebut.


Gambar: Saat Pertama Kali Masuk ke Konfigurasi Wireless.

Pada menu ini kita bisa langsung menekan tombol “OK”. Menu disebelah kanan, terutama digunakan untuk menganalisa kondisi di sekitar kita, seperti menu Scan, Freq. Usage, Algn, Snff, Snooper dll.






Gambar: Menu konfigurasi Wireless.

Pada menu konfigurasi access point, kita dapat mengkonfigurasi operasi access point Mikrotik. Minimal sekali kita perlu menset,

Mode - menentukan mode operasi access point, apakah sebagai station (client), bridge, ap bridge. Untuk keperluan sebagai WiFi HotSpot kita biasanya menset sebagai “ap bridge”. SSID - nama WiFi HotSpot. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita.






Gambar: Pilihan Frekuensi saat menset kanal yang akan digunakan.

Pada menu/fitur frequency kita dapat menentukan kanal yang akan kita gunakan. Bagi kita yang mengoperasikan di desa, kemungkinan besar menggunakan apapun tidak akan masalah karena frekuensi manapun tidak ada yang menggunakan.

Akan berbeda jika kita mengoperasikan ini di dekat yang telah ada WiFi yang beroperasi, misalnya, kantor kecamatan dll. Sebaiknya kita melakukan scan frekuensi ada di menu scan untuk melihat kondisi penggunaan frekuensi dan kita bisa memilih kanal yang relatif agak kosong agar tidak terlalu terganggu / mengganggu jaringan yang lain.

Sebagai patokan, jika kita bekerja di frekuensi 2.4GHz maka sebaiknya memilih salah satu diantara tiga (3) kanal, yaitu,

kanal 1 (2412 MHz) kanal 6 (2437 MHz) kanal 11 (2462 MHz)

Untuk lebih jelas tentang berbagai teknik pemilihan frekuensi ini sebaiknya membaca-baca buku tentang wireless network.







Gambar: Pemilihan Band WiFi.

Kebetulan Mikrotik mempunyai kemampuan yang cukup dahsyat untuk di gunakan dalam jaringan / sambungan WiFi jarak jauh. Oleh karena-nya ada beberapa pilihan band yang bisa kita pilih.

Untuk operasi WiFi normal kita dapat menggunakan band 2.4GHz-B, 2.4GHz-B/G atau teknologi yang baru mungkin akan mempunyai pilihan N, AC dll.

Untuk operasi WiFi jarak jauh, mungkin kita dapat melirik terutama band

5GHz-10MHz 5GHz-5MHz 2GHz-10MHz 2GHz-5MHz

Semakin kecil MHz, maka semakin rendah kecepatan dan bandwidth yang harus di terbangkan oleh radio Mikrotik. Konsekuensi, kecil-nya bandwidth yang kecil yang harus di terbangkan akan menyebabkan jarak jangkau radio akan menjadi semakin jauh. Akan tetapi perlu dicatat bahwa ini sama sekali tidak standard WiFi. Ini hanya dapat digunakan berbicara antar peralatan Mikrotik tapi tidak dengan merek lain.