JUni 2009 - Sharing Pengetahuan Praktis open source dengan Timor Leste
Sharing Pengetahuan Praktis open source dengan Timor Leste
Onno W. Purbo
Tanggal 2 Juni 2009, pelatihan pengetahuan praktis open source dengan Timor Leste di lakukan di gedung pertemuan Delta Nova. Pelatihan akan berjalan selama 3 hari sampai tanggal 4 Juni 2009. Sementara tanggal 5 juni pagi hari kami akan mengunjungi universitas IOB di Dili, Timor Leste. Para peserta workshop berdatangan dari para profesional ICT di Timor Leste, mahasiswa, dari pegawai berbagai instansi pemerintah yang menangani ICT di Timor Leste. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia sehingga cukup memudahkan bagi para peserta maupun pengajarnya.
Pelatihan dibuka dengan sambutan dari Pak Flavio C. Neves sebagai Direktur National ICT dari Ministry of Infrastructure Timor Leste, Pak Kemal Prihatman dari Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia, dan akhirnya di buka oleh Fernando da Cruz Direktur General dari Ministry of Infrastructure Timor Leste. Dulu beliau sempat berkarya di DIVRE Semarang di Indonesia.
Pengajar dalam workshop yang dilakukan hanya kami berdua, Harry Sufehmi dan Onno W. Purbo, dari Indonesia saja dengan pembiayaan murni dari kantor RISTEK di Jakarta.
Peserta di bagi dua kelompok, kelompok pemula yang di pegang oleh Pak Harry Sufehmi, dan kelompok advanced yang dipegang oleh saya sendiri.
Di kelompok Pemula yang di pegang oleh Pak Hari Sufehmi, hari pertama tanggal 2 Juni 2009 dimulai pagi hari, dengan pengenalan dengan Open Source. Apa itu F/OSS, apa saja keuntungannya, dst. Sesi pagi berjalan seru, dengan para peserta saling silih berganti bertanya mengenai berbagai hal.
Ada yang bertanya kemampuan Linux untuk menjalankan program DOS dan Windows yang agak lama, karena Windows Vista tidak bisa. Solusinya ada di Linux, yaitu software Dosemu dan Wine. Ada lagi yang menanyakan apakah kita bisa membuka data kita di Linux dan Windows, tentu saja dan ini mudah sekali, yaitu dengan menggunakan OpenOffice. Dan seterusnya, sampai waktu hampir habis.
Sebelum itu terjadi, acara diselingi dengan demo Linux yang terpasang di laptop kita. Para peserta cukup tercengang, tidak menyangka Linux ternyata bisa lebih bagus daripada Windows dan Mac sekalipun. Laptop demo tersebut sudah disetup sangat bagus tampilannya, dan dengan berbagai efek 3D, yang tidak ada baik di Vista maupun Mac OS X. Ternyata Linux itu bagus, mereka kini sudah tahu.
Setelah break siang, kini para peserta sudah tahu seputar Open Source, Linux; dan masuk ke sesi praktek - Pemrograman Web.
Pak Harry Sufehmi cukup berani mengambil resiko dalam memberikan pengajaran bagi para pemula. Beliau memberikan praktek langsung di tempat tentang Web programming. Dijelaskan bahwa dengan Open Source, kita bisa dengan mudah membuat aplikasi Web. Yang kemudian bisa diakses dari seluruh dunia. Sebagian peserta terlihat seperti tidak percaya, sebagian tercengang, sebagian bingung. Rasanya mustahil bahwa hal secanggih itu sebetulnya mudah. Betapa mudah-nya membuat script HTML dan PHP di Browser mereka dan langsung menampilkannya di Web. Ternyata peserta langsung asik dengan mainan yang di berikan bahkan ada yang langsung dapat mengubah warna, huruf yang di tampilkan dan banyak kreatifitas lain yang berkembang.
Maka sesi Pemrograman Web dimulai. Ternyata memang mudah - di akhir sesi, para peserta sudah bisa membuat script berbasis PHP, yang menginput dan memproses data dari form. Seluruh peserta kemudian bertepuk tangan dengan bangga, ternyata dalam waktu beberapa jam saja mereka sudah bisa.
Sesi hari ke dua tanggal 3 Juni 2009 peserta akan membuat program Web, berbasis database, yang bisa digunakan untuk menyimpan data penduduk seluruh Timor Leste. Memang Open Source itu mudah dan memudahkan.
Melihat hasil yang demikian luar biasa, kita yakin mereka akan sanggup. Mari kita saksikan bersama-sama di hari besok. Pak Harry Sufehmi sebetulnya mempunyai agenda untuk mendorong berkembangnya komunitas developer open source software di Timor Leste. Kita doakan dan usahakan bersama-sama !
Di bagian peserta advanced, yang saya pegang, lebih di arahkan kepada network administrator. Kami dalam satu hari berhasil membuat FTP server lokal; membuat File Server lokal; membuat repository software Ubuntu di server lokal; membuat server Wiki dan mengcopy seluruh isi situs http://opensource.telkomspeedy.com/wiki agar ada di Server lokal di Timor Leste; dan membuat Webmail di sever lokal.
Tanggal 3 Juni 2009, pelatihan di sisi advanced lebih di arahkan kepada instalasi dan perencanaan jaringan Wireless WAN menggunakan Mikrotik; pembuatan server firewall dan bandwidth manajemen menggunakan smoothwall dan Mikrotik; dan membuat DNS Server yang nantikan akan dibutuhkan untuk membuat ENUM Server. ENUM Server merupakan server Utama dalam jaringan VoIP atau NGN untuk melakukan pemetaan nomor telepon +670 (Timor Leste) ke alamat VoIP yang bentuknya nomor@server seperti e-mail address.
Tanggal 4 Juni 2009, pelatihan di sisi pengguna Advanced di pagi hari di arahkan untuk membuat sentral telepon VoIP, seperti yang digunakan di Directorat National ICT Timor Leste, menggunakan Briker (http://www.briker.org) buatan Anton Raharja yang relatif mudah. Untuk mengejar performance yang tinggi juga diajarkan membuat Softswitch Next Generation Network (NGN) menggunakan OpenSIPS http://www.opensips.org yang di konfigurasi untuk dapat mengenali nomor +670 (Timor Leste) menggunakan teknologi ENUM.
Di sore hari tanggal 4 Juni 2009, di selipkan materi pembuatan antenna Wajanbolic e-goen untuk teman-teman di Timor Leste. Termasuk cara membuat RT/RW-net. Semua referensi yang digunakan ada di Wiki http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/.
Di sela-sela pelatihan tanggal 4 Juni 2009, kami berkesempatan untuk merekam talk-show di TV Timor Leste dalam bahasa Indonesia. Talk show tersebut lebih di arahkan untuk sosialisasi pentingan ICT / TIK maupun open source software bagi Timor Leste.
Hari terakhir tanggal 5 Juni 2009, kami melakukan sharing pengetahuan dengan teman-teman mahasiswa di kampus Intitute of Business (IOB) di Dili Timor Leste.
Secara umum responds dari pihak Direktorat National ICT Timor Leste maupun para peserta sangat baik sekali. Mereka bahkan mengusulkan agar kerjasama teknik yang sifatnya sangat praktis dan hands-on dapat terus di galakan.