ICT4W: Internet Sehat pedoman social networkig

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Plus Minus Jejaring Sosial Bagi Anak & Remaja

Arus perkembangan teknologi bagaimanapun tidak mungkin dibendung. Kita tidak mungkin mengurung anak di rumah dengan menyediakan berbagai fasilitas. Adalah salah jika melarang anak untuk berkenalan dengan teknologi internet, karena bagaimanapun anak butuh bergaul dengan dunia luar melalui teknologi.

Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter adalah produk-produk teknologi yang kini sedang digemari banyak kalangan, termasuk anak-anak dan remaja. Dengan layanan ini, kita dapat berkomunikasi dengan teman lama, memperluas jaringan pertemanan, ataupun sekadar mengetahui keadaan / status teman atau kerabat.

Di sinilah pentingnya peranan semua pihak baik orang tua, institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi anak, remaja dan muridnya, khususnya bagi yang masih di bawah umur, untuk membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi. Kita seharusnya memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat untuk digunakan semaksimal mungkin untuk kegiatan yang positif.


EFEK POSITIF JEJARING SOSIAL

  1. Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
  2. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial, anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar di antaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
  3. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
  4. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka yang berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.


EFEK NEGATIF JEJARING SOSIAL

  1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk-beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahasa tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
  2. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
  3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.
  4. Situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru dikenal anak kita di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.


5 Aturan Dasar Bergaul di Jejaring Sosial

Mintalah persetujuan dari anak Anda untuk memberikan Anda akses masuk ke profil situs jejaring mereka, sehingga Anda mudah memantau aktivitas mereka setiap saat. Lalu, beri imbauan kepada anak untuk mengikuti aturan-aturan dasar bergaul di situs jejaring sosial:

  1. Memasang profil diri secukupnya saja, tidak perlu terlalu lengkap seperti alamat rumah/sekolah, nomor telepon, dan sebagainya karena rentan dimanfaatkan oleh orang yang memiliki niat tidak baik.
  2. Waspadalah ketika mengadakan pertemuan offline (face-to-face) dengan seseorang yang baru pertama kali dikenal di Internet. Kalaupun memang harus bertemu, ajak beberapa teman atau anggota keluarga yang lebih dewasa untuk menemani dan lakukan pertemuan di tempat publik yang ramai.
  3. Jangan memajang foto yang kurang pantas, karena berpotensi disalahgunakan oleh orang lain yang dapat merugikan kita. Selain itu periksalah kalau teman kita melakukan tagging photo ke profil kita di Facebook. Kalau foto tersebut kita anggap tidak layak atau tidak cocok menjadi bagian dari profil kita, segeralah lakukan remove tag! Dan kalau kejadian tersebut berulang, segera hubungi teman kita untuk tidak lagi melakukan photo tagging ke profil kita. Kalau dia tetap membandel, langsung saja remove as friend!
  4. Lebih selektif dalam meng-approve atau meng-add teman, khususnya yang tak kita kenal sebelumnya. Ketika melakukan approve/add kepada orang baru, perhatikan jumlah “mutual friends”-nya jika di Facebook. Semakin banyak jumlah “mutual friends”-nya, berarti semakin banyak teman-teman kita Facebook yang telah mengenal atau menjadi temannya. Semakin banyak teman kita yang mengenalnya, tentu relatif semakin aman orang tersebut untuk menjadi teman kita. Meskipun demikian, tetaplah waspada. Tidak ada keharusan bagi kita untuk approve/add orang baru yang tidak kita kenal ataupun memang tidak inginkan.
  5. Ingatlah bahwa apa yang ditulis di situs jejaring sosial akan dibaca banyak orang dan tersebar luas. Dampaknya bisa merugikan diri sendiri ataupun pihak lain, dan sangat mungkin berujung pada tuntutan hukum. Think before posting!


6 Pedoman Pakai Twitter yang Pinter

Tidak ada pengguna Twitter yang ingin account-nya jadi korban kejahatan phishing, hacking atau virus. Salah satu cara ber-Twitter-an dengan aman dan melindungi account dari ancaman cyber adalah dengan selalu waspada saat online dan melakukan tindakan pengamanan password. Ikuti pedoman dasar berikut ini:

  1. Gunakan password yang unik dan kuat. Pilih password yang kuat (yang sulit ditebak) pada saat membuat account. Disarankan pula untuk menggunakan password yang berbeda-beda untuk setiap situs yang digunakan. Jadi jika salah satu account disusupi, sisanya aman.
  2. Cek URL Situs Sebelum Login. Aksi kejahatan phishing biasanya akan membujuk korban untuk memberikan username dan password, setelah itu phisher (pelaku phishing) mengirimkan spam ke semua pengikut (follower) account Twitter Anda. Seringkali phisher mencoba menipu korban dengan memberikan link yang mengarahkan korban ke halaman login palsu.
  3. Twitter Tidak Pernah Meminta Password. Ingatlah, pihak internal Twitter tidak pernah mengirimkan email, mengirimkan pesan langsung, ataupun meminta Anda mereply pesan yang meminta Anda untuk memberikan password. Jika Anda mencurigai account Anda telah menjadi korban phishing atau di-hack, sebaiknya reset password Anda.
  4. Teliti Sebelum Meng-klik Link di Twitter. Ada banyak link yang berseliweran dan di-share di Twitter, dan banyak juga yang mem-posting URL shortener. URL shortener, seperti bit.ly atau TinyURL, adalah link yang disingkat yang mengarahkan Anda ke sebuah link yang lebih panjang. URL shortener dapat ‘mengaburkan’ domain, sehingga sulit untuk mendeteksi kemana arah link ini.
  5. Update dan Sign Out. Rutinlah meng-update browser dan sistem operasi Anda dengan patch dan versi terbaru. Jangan lupa untuk memindai (scanning) komputer Anda secara berkala terhadap virus, spyware, dan adware. Jika Anda menggunakan komputer umum, seperti komputer di perpustakaan atau sekolah, pastikan selalu sign-out dari account Twitter Anda setelah selesai.
  6. Hati-hati Memilih Aplikasi Pihak Ketiga Ada banyak aplikasi Twitter dari pihak ketiga yang dapat di-download untuk digunakan di ponsel atau komputer. Aplikasi ini dibangun pada platform Twitter oleh pengembang eksternal Twitter. Untuk jaga-jaga saja, berhati-hatilah terhadap aplikasi yang menawarkan iming-iming uang ataupun follower di Twitter. Beberapa aplikasi ini meminta username dan password. Waspadalah!!

Pranala Menarik