Filosofy: Etika Hacker
Jump to navigation
Jump to search
Proses memperoleh pengakuan di antara sesama hacker tidak lepas dari etika & aturan main dunia underground. Etika ini yang akhirnya akan membedakan antara hacker & cracker, maupun hacker kelas rendahan seperti Lamer & Script Kiddies. Salah satu etika yang berhasil di formulasikan dengan baik ada di buku Hackers: Heroes of the Computer Revolution, yang ditulis oleh Steven Levy 1984, ada enam (6) etika yang perlu di resapi seorang hacker:
- Akses ke komputer – dan apapaun yang akan mengajarkan kepada anda bagaimana dunia ini berjalan / bekerja – harus dilakukan tanpa batas & total. Selalu mengutamakan pengalaman lapangan!
- Semua informasi harus bebas, tidak di sembunyikan. Etika ini yang menjadi dasar berbagai lisensi yang sifatnya terbuka, open source, seperti GNU, GPL, Apache License dll.
- Tidak pernah percaya autoritas – percaya pada desentralisasi.
- Seorang hacker hanya di nilai dari kemampuan hackingnya, bukan kriteria buatan seperti gelar, umur, posisi, kekayaan atau suku bangsa.
- Seorang hacker membuat seni & keindahan di komputer.
- Seorang hacker percaya bahwa komputer dapat mengubah hidup kita menjadi lebih baik.
Etika di atas sebetulnya cukup sangat berbeda dengan dunia nyata, salah satu konsekuensi yang paling mendasar yang di anut oleh banyak hacker adalah,
"hacker tidak percaya pada otoritas (penguasa), dan mereka hanya menghormati seseorang karena keahliannya."
Pranala Menarik
- Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber
- Hirarki Hacker
- Sombong Sumber Kehancuran
- Hacker Menolong Industri
- Etika Hacker
- Aturan Main Hacker
- Bagaimana proses hacking dilakukan?
- Dunia Bawah Tanah di Internet
- hacker
- Komunitas Underground Indonesia 2006
- Memahami Karakeristik Komunitas Hacker
- Sejarah Internet Indonesia:komunitas hacker
- Beberapa Tip Hacking
- Keamanan Jaringan