Digital Simulated Emergency Test

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Aktifitas GlobalSET

Pada tanggal 15 Mei 2010 yang lalu telah diadakan Global Simulated Emergency Test (GlobalSET) yang diadalah oleh IARU Region 1 http://www.iaru-r1.org/index.php?option=com_content&view=article&id=557:globalset-rules-15-may-2010&catid=57:globalset&Itemid=165. Pada tanggal 15 Mei 2010, Station YB0Z yang dioperasikan oleh YB0AZ (15 m band) dan YB0ECT (20 m band) menjadi stasiun pengendali latihan GlobalSET untuk IARU Region 3. Pada latihan tersebut dibiasakan proses pengiriman berita menggunakan format emergency, yaitu,

  • Setiap station yang berpartisipasi mengirimkan message ke Regional HQ station menggunakan format IARU HF International Emergency Operating Procedure.
  • Isi berita sebaiknya kurang dari 25 kata yang sebaiknya bernuasa “emergency”. Contoh:
    • Laporan cuaca di lokasi station
    • Jumlah operator yang tersedia
    • Berbagai hal menarik tentang station
  • Contoh message
1 Routine ZS6BU 6 Johannesburg 1100 8 APR
To Greg Mossop G0DUB
Johannesburg weather 15 Degrees and sunny
From Francois Botha ZS6BU

Dalam GlobalSET proses pengiriman berita dilakukan menggunakan mode SSB atau CW. Pada kesempatan ini akan di jelaskan skenario komunikasi emergency menggunakan mode Digital. Mungkin judul yang paling catchy untuk pelatihan pengiriman data menggunakan mode digital adalah “DIGITAL SIMULATED EMERGENCY TEST” atau di singkat “DIGITALSET”, mungkin bisa menjadi salah satu kunci pendobrak CORE (Communication and Rescue) ORARI di masa mendatang.

Skenario DigitalSET

Software yang akan digunakan untuk DigitalSET adalah FLDIGI yang di sandingkan dengan aplikasi FLICS atau FLMSG yang penjelasan ilmunya dapat dilihat pada alamat berikut,

Beberapa cuplikan penting penggunaan FLDIGI sudah dijelaskan pada beberapa tulisan terdahulu, kita akan lebih memfokuskan pada penggunaan FLICS dan FLMSG untuk pengiriman berita pada kesempatan ini.

Frekuensi yang disarankan digunakan untuk latihan DigitalSET sebaiknya Frekuensi Emergency yang biasa di sebut sebagai Center of Activity for Emergency (CoA). Untuk IARU Region 3, frekuensi CoA adalah 3.600 MHz, 7.110 MHz, 14.300 MHz, 18.160 MHz, 21.360 MHz, 147.000 MHz. Pada frekuensi CoA tidak di batasi untuk mode voice dan CW, kita dapat menggunakan mode digital juga.

Skenario secara umum DigitalSET terlihat pada gambar berikut,

Skenario DigitalSET

Skenario secara umum,

  • Tim SAR di lapangan menitipkan berita untuk BNPB, SATKORLAK, PMI, SAR maupun Disaster Management System “SAHANA”.
  • Berita dikirim menggunakan format MSG ARRL atau ICS 213 mengunakan mode digital oleh Station ORARI Communication and Rescue (CORE) yang berada di lapangan.
  • Frekuensi emergency yang digunakan pada Center of Activity for Emerhency (CoA_.
  • Station Headquarter Communication and Rescue (CORE) menerima berita dalam format MSG ARRL atau ICS 213.
  • Station Headquarter Communication and Rescue (CORE) meneruskan berita kepada tujuan, yang dapat berupa operator di BNPB, SATKORLAK, PMI, SAR.
  • Station Headquarter Communication and Rescue (CORE) dapat meneruskan berita ke Internet maupun update situs Disaster Management System berbasis SAHANA yang di operasikan di http://opensource.telkomspeedy.com/sisfo-bencana
  • Masyarakat dapat mengakses Informasi bencana melalui Disaster Management System SAHANA.

Software yang perlu di operasikan pada Station CORE DigitalSET adalah fldigi 3.20.18, flics 1.0.2, dan flmsg 0.9.09 semua software ini dapat di operasi pada sistem operasi Windows maupun Linux. Software ini di kembangkan oleh W1HKJ dan dapat di download secara gratis dari,

http://www.w1hkj.com/download.html http://www.w1hkj.com/alpha/flmsg/

Tampilan download dari situs www.h1hkj.com dapat dilihat pada gambar berikut,

Halaman Download Fldigi

Laptop / Komputer untuk Operasi DigitalSET

Untuk operasi DigitalSET kita membutuhkan komputer atau laptop yang tersambung ke peralatan radio. Spesifikasi laptop / komputer tersebut tidak besar, sebetulnya cukup

  • Pentium IV
  • Memory 256Mbyte
  • Harddisk secukupnya sekitar 10Gbyte
  • Sound Card
  • Serial / USB

Jika tidak ada connector COM Serial RS323, kita perlu membeli adapter USB ke Serial RS323. Sebaiknya membeli yang agak bagus seharga Rp. 120-150.000. Jangan membeli yang murah yang harga Rp. 70.000 hasilnya tidak baik.

Kita perlu membuat rangkaian relay kecil agak PTT (Push To Talk) Radio dapat di kontrol dari komputer. Contoh rangkaian tersebut adalah sebagai berikut,

Interface PC untuk komunikasi Digital

Detail rangkaian dapat di baca di Rangkaian Interface PC untuk Komunikasi Digital & CW


Pengoperasian FLDIGI

Fldigi adalah software untuk komunikasi digital amatir radio yang dapat beroperasi menggunakan banyak sekali mode, seperti, CW, DominoEX 4, DominoEX 5, DominoEX 8, DominoEX 11, DominoEX 16, DominoEX 22, Feld-Hell, FSK-Hell, FSK-Hell 105, MFSK-8, MFSK-16, MFSK-16 pix, MFSK-32, PSK-31 / QSPK-31, PSK-63 / QPSK-63, PSK-125 / QPSK-125, PSK-250 / QPSK-250, PSK-500, OLIVIA, RTTY, Throb-1, Throb-2, Throb-4, ThrobX-1, ThrobX-2, ThrobX-4, Thor-4, Thor-5, Thor-8, Thor-11, Thor-11, Thor-22.

Tidak banyak yang perlu di konfigurasi dalam menggunakan FLDIGI, hanya, callsign, name / nama, QTH, Locator, antenna, sound card yang digunakan (kalau ada lebih dari satu sound card), port COM yang digunakan. Di Windows, biasanya kita menggunakan COM1 / COM2. Di Linux kita biasanya menggunakan /dev/ttyS0, /dev/ttyS1 dan jika menggunakan USB ke RS232 device yang digunakan adalah /dev/ttyUSB0.

Mode untuk DigitalSET di FLDIGI biasanya dikenali sebagai mode NBEMS (Narrow Band Emergency Messaging System). Beberapa mode yang biasa digunakan adalah DominoEX 11, DominoEX 22, MFSK-16, MFSK-32, BSPK-125, BPSK-250. Sedang pada frekuensi VHF atau UHF kita biasanya menggunakan mode PSK-500R yang lebih reliable dan jauh lebih cepat.

Setelah di install dengan baik kita pada saat di operasikan kita akan melihat tampilan berikut

Fldigi-main.jpg

Untuk memudahkan operasi digital, lebih di sarankan agar RSID baik TxID dan RxID di aktifkan pada saat operasinal agar FLDIGI dapat berganti mode secara automatis dengan mendeteksi mode operasi station yang sedang berhubungan.

Selain mengaktifkan FLDIGI, untuk emergency messaging system kita perlu mengaktifkan FLARQ. FLARQ berfungsi untuk melakukan perbaikan data jika ada data yang rusak pada saat komunikasi. Pada FLARQ kita hanya perlu menset callsign dan beacon text saja. Contoh beacon text yang dapat digunakan adalah “Emergency Messaging System Ready”.

Konfigurasi FLARQ

Tampilan FLARQ adalah seperti tampak pada gambar.

Menjalankan FLARQ

FLARQ ini yang sebetulnya digunakan untuk komunikasi digital dalam pengiriman message. Station CORE Headquater biasanya cukup menyalakan BEACON dengan cara menekan tombol BEACON. Station CORE di lapangan perlu menyambungkan diri ke station HQ dengan cara memasukan Callsign station HQ dan menekan tombol CONNECT.

Pengiriman Message / Berita

Pengiriman message dilakukan menggunakan software FLICS atau FLMSG. FLICS menggunakan format Incident Command System (ICS) yang dikembangkan di California. Sementara FLMSG dikembangkan oleh ARRL. Terus terang, FLICS jauh lebih sederhana daripada FLMSG. Hanya saja, pada GlobalSET kita menggunakan format FLMSG. Kita akan bahas secara umum kedua format tersebut.

Flics-berita1.jpg

Kita cukup menulisan berita, orang yang dituju, pengirim berita. Setelah berita di terima di tujuan, jika tujuan akan meresponds dapat menulisnya pada bagian RESPONDER.

Flics-berita2.jpg

Dengan menggunakan logika yang sama kita dapat mengirimkan berita menggunakan format FLMSG dari ARRL. Agak berbeda sedikit dengan ICS, pada ARRL ada beberapa informasi tambahan seperti jenis berita dll.

Flmsg-berita.jpg

Pada bagian Records kita perlu mengisikan data siapa pengirim dan penerima berita

Flmsg-record.jpg


Sedikit tentang Disaster Management System SAHANA

Jika operator pada Station CORE HQ mempunya akses ke SAHANA dan mampu melakukan entry data. Maka pada kita dapat melakukannya melalui situs http://opensource.telkomspeedy.com/sisfo-bencana/.

Sahana-muka1.jpg

Sebuah Disaster Management System seperti SAHANA sebetulnya adalah sebuah Geographics Information System yang memuat banyak informasi untuk penanganan bencana.

Informasi yang di muat antara lain adalah,

  • korban
  • kerusakan
  • data relawan dan lembaga relawan
  • data dukungan, supply makanan & peralatan
  • berbagai keperluan untuk koordinasi / managemen bencana.

Cantiknya software SAHANA ini dapat saling sinkronisasi database dengan situs SAHANA lainnya sehingga sangat bermanfaat untuk koordinasi tingkat nasional.


Pranala Menarik