Desktop PC tidak ditinggalkan

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Oleh : Budi Wahyu Jati

Meskipun notebook telah membuat sebuah gebrakan di pasar teknologi informasi dalam beberapa kurun waktu terakhir, Desktop PC tampaknya akan kembali bangkit dengan kuat. Munculnya penggunaan komputasi visual yang intuitif seperti pada proses edit foto dan video, aplikasi simulasi interaktif, game multiplayer online, dan aplikasi yang memerlukan performance CPU yang intensif meningkatkan antusias akan desktop PC.

Selain itu, popularitas perangkat digital seperti kamera, audio, dan tren dalam Internet seperti konten untuk segment consumer dan cepatnya akses broadband juga mempunyai andil dalam meningkatnya penggunaan desktop PC. Ditambah juga dengan meningkatnya jumlah pemakai PC antusias yang memerlukan kinerja tinggi, kecepatan dan efisiensi yang hanya bisa dihadirkan oleh desktop PC.

Teknologi chip ber-inti tunggal (single core) yang digunakan untuk komputasi secara bergantian sudahlah usang, saat ini teknologi Chip dengan banyak Inti (Multi-core) yang cerdas diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang lebih rumit seperti aplikasi video processing, multi-tasking pada aplikasi yang kompleks serta pembuatan konten2 digital lainnya.


Konten Yang Dihasilkan Konsumen

Di ASEAN, keinginan untuk menciptakan konten cukup kuat. Pengguna internet di wilayah ini secara aktif menjadi pembuat konten digital serta menjadi pengguna pasif.

Di Filipina contohnya, 65 persen dari pengguna internet memberikan kontribusi terhadap blog, 85 persen Mengupload foto dan 60 persen mengupload dan men-share video online. Sedangkan di Indonesia, dimana diperkirakan pengguna Internet adalah 15% dari populasi membuat Indonesia tercatat sebagai negara keempat yang paling sering menggunakan Facebook dengan pertumbuhan 3000% dalam 12 bulan belakangan ini. Selain itu para pengguna internet Indonesia juga banyak menggunakan layanan blog gratis seperti Wordpress.com dan Blogspot dengan anggota sebanyak 547.000 dari Indonesia.

Aktivitas pemakai Komputer dalam Pembuatan konten inilah yang mendorong kebutuhan akan sistem komputer yang mumpuni. Situs aggregator video seperti YouTube sekarang menerima film high definition berdurasi panjang dengan batasan ukuran file sebesar 1GB. Banyak situs web lainnya yang juga menyediakan pelayanan video seperti YouTube. Ini adalah volume mengejutkan konten yang diciptakan dan dibagi.

Facebook dengan 200 juta pengguna di seluruh dunia, menerima 850 juta upload foto dan 10 juta upload video setiap bulannya. Yang Juga harus dipertimbangkan adalah pertumbuhan dalam segmen “prosumer”, suatu segmen antara “consumer biasa” dan para “professional”. Segmen Prosumer biasanya menggunakan software Photoshop dan Picasa dalam megedit gambar-gambar mereka, atau menggunakan aplikasi Apple’s iMovie atau Windows Movie Maker dalam process editing Video, dimana Volume dari konten yang diciptakan dan dibagi.oleh para prosumer adalah suatu hal yang mengejutkan.

Seiring dengan meningkatnya jumlah pembuat konten dan kualitas konten yang dihasilkan, terutama dengan peningkatan segmen prosumer, maka akan semakin besar kebutuhan akan desktop PC dengan prosesor yang lebih cepat dan lebih mumpuni.

Dalam bidang fotografi, seorang fotografer professional seperti Kristupa Saragih merasa pekerjaannya ditunjang oleh teknologi digital melalui perangkat keras berkualitas tinggi. Ribuan foto dengan ukuran file yang besar dihasilkan tiap hari membutuhkan komputer berkinerja tinggi untuk mengunggah foto tersebut dalam waktu yang singkat. Dia juga membutuhkan komputer yang secara cepat dapat membuka semua foto dalam satu halaman untuk proses editing.

“Efisiensi waktu sangat penting bagi saya. Semakin berkurangnya waktu saya gunakan di depan computer, semakin banyak waktu yang saya dapat gunakan untuk berdiskusi dan menemukan ide baru bagi proyek berikutnya,” kata Kristupa Saragih.


Peningkatan Teknologi

Dengan makin bertambahnya tempat yang tersedia bagi pembuat konten untuk mencipta, mengunggah dan membagi hasil kerjanya, maka perangkat digital yang membantu para pembuat konten juga secara terus menerus mengalami peningkatan kinerja dalam beberapa tahun terakhir ini. Konsumen kini memiliki akses untuk mempunyai kamera 10 megapiksel dan kamera video berdefinisi tinggi yang memiliki kemampuan untuk menangkap gambar dan video yang beresolusi tinggi.

Sekarang konsumen harus terbiasa dengan ukuran file yang berukuran gigabyte. Tugas seperti ini yang dulunya hanya diperuntukkan oleh professional beberapa waktu yang lalu.

Kemampuan memproses yang dibutuhkan untuk tugas seperti itu dulunya hanya diperuntukkan bagi perangkat profesional bertaraf tinggi. Kini perbedaan antara Pentium® 4 chip dan Core™ i7 telah mengalami peningkatan 5x – 10x dalam proses rendering video frame. Perkembangan ini memang cepat namun tidak begitu mengejutkan, mengingat Pentium® pertama kali diperkenalkan tahun 1999.


Layar yang lebih besar

Selama lima tahun terakhir ini, layar komputer telah bertambah ukurannya. Layar sebesar 20 inci keatas telah menjadi suatu keharusan. Layar besar ini telah memenuhi kebutuhan HD dan 3D dan secara terus menerus akan lebih dikembangkan untuk dapat memuat data yang dibutuhkan saat ini. Lebih jauh, dengan dapat memuat ribuan gambar pada satu tampilan sangatlah berguna, terutama untuk persiapan editing, dimana tiap gambar harus diteliti untuk proses editing.

“Untuk dapat melihat rincian terkecil, layar yang besar akan sangat membantu, terutama apabila saya harus melalukan beragam pekerjaan dari menjelajah Internet hingga mendengarkan musik”, kata Kristupa Saragih.

Dorongan untuk mencari sistem yang lebih kaya dan intuitif inilah yang terus meningkatkan pemakaian desktop. Meskipun laptop dengan layar lebar telah diproduksi namun ada keterbatasan karena layarnya menyatu dengan unitnya. Beberapa unit laptop telah berusaha melampaui batas dalam ukuran layarnya, namun pada akhirnya laptop ini hanya akan menjadi pengganti desktop saja dikarenakan tetap berkurangnya mobilitas dan penghematan ruangannya.


Pengerjaan Aplikasi Kompleks Secara Bersamaan

Sebenarnya konsep multi-tasking bukanlah baru, pengertian multi tasking pada PC dahulu adalah PC dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan multi-tasking untuk dokumen dan spreadsheet yang sederhana, atau konten yang sifatnya teks dua dimensi. Kini PC dituntut untuk melakukan multi-tasking dari pekerjaan yang lebih komplek dari sebelumnya, yakni aplikasi yang memerlukan CPU yang intensif. Saat ini memungkinkan untuk pengguna mengedit film buatan sendiri di Final Cut Pro sembari membuat desain sampul DVD di Photoshop dan menciptakan musiknya dengan Logic Express.

Disaat aplikasi sekarang secara signifikan lebih rumit dan memerlukan sumber daya yang lebih, harapan konsumen akan multi tasking tetap sama. Konsumen berharap untuk berinteraksi dengan aplikasi dan memperoleh response yang cepat, baik itu berpindah-pindah dari satu dokumen ke dokumen lainnya ataupun berpindah dari satu frame ke frame lainnya dalam proses pembuatan movie. Barangkali hal tersebut adalah suatu yang fundamental, Mungkin inilah inti yang penting dari semuanya. Model penggunaan terlah berubah dari konten yang pasif dan berbasis teks untuk dapat dicetak ke konten digital seperti gambar dan video yang dapat kita ciptakan, upload, dan berbagi dengan pengguna lainnya. Akan tetapi, harapan kita akan bagaimana aplikasi ini menanggapi masukan tetap sama. Kita tetap berharap bahwa pengalaman penggunaan yang tidak terputus, instan dan mulus. Untuk memenuhi harapan ini, vendor chip telah meningkatkan teknologi dan kapasitas dari perangkat yang ditawarkan.

Tidak ada tanda-tanda melambatnya tren ini. Tidak dapat kita ingkari bahwa Internet dan aplikasi yang lapar akan energi, akan tetap berkembang dengan lebih banyak orang berpindah ke online. Perkembangan juga akan dialami oleh produk elektronik untuk dapat memproduksi konten digital yang lebih berkualitas. Dengan semua perkembangan yang telah diraih, tentunya akan semakin dibutuhkan desktop yang dapat mengakomodasi tantangan ini.


Pranala Menarik