Aktifitas Amatir Radio Secara Umum

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Aktifitas Amatir Radio

Sumber: M. Faisal Anwar (YB1PR), Musa Sura'atmadja (YB0MOS)

Amatir Radio adalah mereka yang mendapat izin dari Pemerintah karena mempunyai hobby dan bakat dibidang elektronika radio dan komunikasi serta berminat untuk mengembangkan diri dengan tanpa maksud mencari keuntungan materi .

Amatir Radio adalah Potensi Nasional di bidang teknik elektronika dan komunikasi dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, serta mempererat persahabatan antar bangsa didunia serta menunjang pembangunan bangsa. Kegiatan Amatir Radio

Kegiatan Amatir Radio adalah sarana penyaluran hobby dan bakat dalam rangka latih diri di bidang Teknik Elektronika dengan saling berkomunikasi dan melakukan penyelidikan­ teknik elektronika. Pada dasarnya kegiatan Amatir Radio terdiri dari 4 macam , yaitu,

  • Kegiatan Eksperimen Teknik dan Pengembangannya
  • Kegiatan Komunikasi
  • Kegiatan Pengabdian Masyarakat
  • Kegiatan Monitoring

Hal yang terbaik mengenai Amatir Radio ialah setiap orang dapat memilih kegiatan apa yang disukai dan digemarinya. Dengan perkataan lain seseorang yang suka dx­-ing akan terus menekuni bidang ini; seseorang yang senang ngoprek akan dengan tekun mengadakan eksperimen, sedangkan kegiatan on the air menjadi nomor dua dan hanya dalam rangka uji coba peralatan yang dibuatnya sendiri (homebrew equipments); lainnya lagi lebih suka menekuni award hunting dan lainnya lagi lebih suka contest. Mereka semuanya itulah yang membentuk kekeluargaan Amatir Radio. Kegiatan Amatir Radio antara lain :

  • Award’s Hunting
  • Dx­-ing dan Dx­pedition
  • Contest
  • Field Day
  • Komunikasi darurat (Emergency communication)
  • Amateur Radio Direction Finding
  • Amateur Packet Reporting System (APRS)
  • Sattelite Operation
  • Repeaters
  • Image communications
  • Digital communication.

Award’s Hunting

Mengejar award merupakan kegiatan yang sangat digemari dan merupakan suatu tradisi bagi para Amatir Radio. Bagi mereka yang menggemari award hunting ORARI PUSAT menyediakan beberapa award antara lain:

  • Worked All Indonesia Award ( WAIA ),
  • Worked the Equator Award ( WTEA ),
  • Jakarta Award ( JA )
  • Borobudur Award ( BA )
  • Danau Toba Award ( DTA )
  • Pahlawan Award ( PA )

Dan beberapa Award untuk kegiatan pada VHF Band seperti :

  • Tugu Monas VHF Award
  • Bandar Sunda Kelapa VHF Award
  • Minangkabau VHF Award

Negara ­negara lain seperti Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Inggris, Jepang dan banyak negara lagi mempunyai program­ program award yang banyak dikejar oleh para Dx­ers. DXCC Award dari Amerika Serikat dan Work All Continents (WAC) Award yang disponsori oleh IARU misalnya merupakan program­ program award yang banyak dikejar oleh para DX­ers, bukan saja dari Indonesia akan tetapi dari seluruh dunia.

Yc0low.jpg

Tampak pada gambar OM Jo, YC0LOW, akfitis DX di low band 1.8MHz (160m) yang telah memperoleh DXCC Award pada low band. OM Jo, YC0LOW barangkali satu-satu-nya orang Indonesia yang berhasil memperoleh DXCC Award untuk frekuensi 1.8MHz. Beliau harus berjuang selama bertahun-tahun untuk berhasil berhubungan dengan banyak negara di frekuensi yang sangat ber-derau tersebut. Akan sangat menyentuh jika kita membaca catatan perjuangan YC0LOW bekerja di 160m band

Dx­-ing dan Dx­pedition

Dx-­ing adalah kegiatan komunikasi jarak jauh atau distance communication atau komunikasi dengan distance station (disingkat dx­ station). Yang dimaksud dengan dx­ station adalah stasiun Radio Amatir Luar Negeri. Ada beberapa tujuan dilakukannya kegiatan ini, antara lain sekedar chatting atau rag­chewing, yaitu ngobrol ­ngobrol santai dengan kawan lama yang sering ketemu di frekuensi atau mencari kenalan baru untuk menambah teman di udara.

Yang lebih serius adalah award hunting, seperti misalnya untuk memenuhi persyaratan DXCC Award, yang biasanya memakan waktu lama, banyak mengeluarkan energi dan dana, namun kepuasan yang diperoleh setelah award tersebut didapat akan menjadi pengobat segala jerih payah dan pengorbanan diatas.

Dx-pedition.jpg

Dx­pedition ialah perjalanan yang dilakukan oleh para Amatir Radio ke suatu tempat yang tidak ada populasi Amatir Radionya, biasanya suatu tempat atau pulau kecil yang terpencil. Dalam kegiatan demikian yang biasanya dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama bisa menghasilkan beberapa ribu kontak dengan stasiun ­stasiun dari dalam maupun luar negeri. Pada gambar, YB6PLG dan YC6JKV dari Toba DX Group yang sedang melakukan Island On The Air (IOTA) Dxpedition dari Pulau Simeuleu (OC270) tanggal 8-15 Maret 2006.

Contest

Contest bertujuan untuk mengumpulkan sebanyak­-banyaknya kontak yang syah (valid contacts) dalam waktu sesingkat­-singkatnya. Disini bukan waktunya untuk ngobrol santai, cukup bicara seperlunya saja, atau istilah asingnya it’s hello and good bye, basa basi biar untuk kesempatan lain saja. Ketegangan makin meningkat pada saat persaingan dengan stasiun lain semakin ketat. Untuk mengendalikannya perlu ketrampilan yang tinggi dan diperlukan reaksi yang cepat untuk meraih kesempatan yang muncul.

Contest tidak memerlukan peralatan khusus, namun segala perlengkapan yang diperlukan harus tersedia dan mudah dicapai dari posisi duduk operator. Mikrofon, kunci ketok, logbook, pinsil dan lain­lain harus dengan mudah dapat dicapai oleh operator. Sinyal yang besar dan kuat selalu lebih menguntungkan dari sinyal lemah, sehingga antenna yang besar, power yang besar dan lokasi yang baik akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai.


Field Day

Jabar-field-day.jpg

Field Day diselenggarakan untuk ajang latihan kesiagaan komunikasi darurat (emergency communication) untuk menghadapi marabahaya dan bencana alam yang sewaktu­ waktu mungkin timbul. Kegiatan ini biasanya diselenggarkan oleh ORARI Daerah, sedangkan pesertanya biasanya datang dari Lokal­ lokal. Kelompok-­kelompok Amatir Radio dari Lokal­ lokal tersebut mendirikan stasiun­ stasiun darurat di bukit­bukit dan lapangan lapangan. Mereka beroperasi secara terus menerus selama diadakannya kegiatan latihan tersebut, mengadakan sebanyak­banyaknya kontak dengan kelompok lainnya dan dengan stasiun lain yang bisa mendengarnya. Di Indonesia kegiatan tersebut dikenal juga dengan nama “logging contest”.

Persyaratan mengikuti Field Day atau “logging contest” tidak jelimet, umumnya hanya disyaratkan catu daya yang dipergunakan tidak menggunakan listrik komersil atau PLN, artinya hanya catu daya dari portable genset, baterei mobil atau solar cell yang boleh dipergunakan. Hal ini mengingat bahwa pada waktu kejadian marabahaya atau bencana alam yang sebenarnya besar kemungkinan catu daya komersil tidak bisa berfungsi karena instalasinya turut rusak.

Tampak pada gambar adalah salah satu kemah peserta JABAR Field Day 2007.

Komunikasi Darurat (Emergency Communication)

Yb6plg-nias1.jpg
Yb6plg-nias2.jpg

Merupakan tradisi dari Amatir Radio untuk membantu menyelenggarakan komunikasi darurat di daerah­-daerah yang ditimpa musibah, dengan mengerahkan para relawan Amatir Radio yang bekerja dengan penuh kesungguhan dan tanpa pamrih, Dengan membawa peralatan komunikasi sendiri, untuk membantu menyelamatkan jiwa manusia dan harta bendanya. Bantuan komunikasi darurat ini dilaksanakan sampai komunikasi normal ke dan dari daerah tersebut dapat berfungsi kembali.

Tampak pada gambar adalah foto-foto yang diambil dari Pulau Nias oleh OM Zulkarman Syafrin, YB6PLG pada saat terjun ke lapangan sesaat setelah terjadi gempad dan tsunami di Nias tanggal 28 Maret 2005. Aktifitas YB6PLG, YB6HB, YB6IQ di Pulau Nias terdokumentasi di ARRL Letter 12 Juni 2006 oleh Wyn Purwinto, AB2QV.

Amateur Radio Direction Finding

YC1CCQ sedang mencari FOX di arena 7JABAR FieldDay 2007

Kegiatan ini di Indonesia lebih dikenal dengan nama fox hunting. Fox hunting merupakan permainan tak umpetnya (hide and seek) Amatir Radio. Kita kenal mobile fox hunting dan walking fox hunting. Prinsipnya sama hanya dalam mobile fox hunting areal yang harus dijelajah jauh lebih luas dari walking fox hunting.

Ketentuan fox hunting sederhana yaitu tim yang memburu fox, yaitu pemancar yang memancar dalam interval tertentu, harus menemukannya dalam waktu yang telah ditetapkan. Banyaknya fox bervariasi, tidak ada ketentuan yang menetapkan jumlah tertentu.

Tampak pada gambar adalah YC1CCQ pada saat berpartisipasi pada Fox Hunting di arena JABAR Fieldday 2007.

Amateur Packet Reporting System

Pernahkah anda bayangkan armada taksi yang dimonitor keberadaan-nya di kantor pusat? Hal tersebut merupakan hal yang biasa pada teknologi Amateur Packet Reporting System (APRS).

Satellite Operation

Setiap kali kita mendengar pembicaraan mengenai komunikasi satellite, banyak diantara kita yang mengatakan bahwa bidang ini cukup menarik namun terlalu pelik untuknya untuk bisa melaksanakannya. Kita selalu membayangkan peralatan yang begitu rumit dengan antenna parabola yang besar.

Kawan ­kawan Amatir Radio yang telah menggeluti bidang ini mendapatkan bahwa komunikasi satellite tidaklah serumit seperti yang dibayangkannya semula. Disamping itu, kita tidak perlu investasi terlalu banyak untuk mulai bergabung dalam komunikasi satellite ini. Barangkali dengan peralatan yang sudah tersedia distasiun radio kita masing­ masing saat ini kita sudah bisa mulai berkiprah.

Kebanyakan Amatir Radio di Indonesia telah mengenal stasiun repeater atau pancar­ ulang yang memancarkan kembali sinyal radio agar dapat mencapai jarak yang lebih jauh. Fungsi satellite sebenarnya sama seperti itu. Tentu saja antenna repeater yang dipasang diatas bukit atau diatas gedung, ketinggiannya hanya beberapa ratus meter saja diatas tanah, sedangkan satellite berada ratusan ribu kilometer diatas bumi sehingga sinyal yang dipancarkan kembali oleh satellite dapat mencapai areal yang jauh lebih luas dari pada sinyal yang dipancarkan oleh repeater yang terbaik sekalipun. Kebanyakan satellite amatir bekerja sebagai repeater analog yaitu memancarkan kembali sinyal yang sama seperti yang diterimanya, atau bekerja dengan sistem packet store­ and forward yaitu menerima seluruh berita dari stasiun di bumi untuk direlay kemudian. Repeater

Repeater atau pancar­ ulang tidak lain adalah suatu stasiun relay. Perangkat pancar­ulang terdiri dari input penerima dan output pemancar yang satu sama lain dihubungkan dan di tune pada 2 frekuensi yang berbeda pada pita frekuensi (frequency band) yang sama.

Apabila pesawat penerima menerima sinyal pada frekuensi input, pada saat yang bersamaan memancarkan ulang sinyal tersebut pada frekuensi output. Dengan cara ini suatu stasiun pancar­ulang bisa menghubungkan 2 stasiun yang tanpa bantuan stasiun pancar­ulang tersebut tidak bisa berkomunikasi langsung satu sama lain.

Suatu system pancar­ulang pada satu pita frekuensi dapat dihubungkan dengan pancar­ ulang pada pita frekuensi lain. Misalnya pancar­ulang pita frek. 2 meter yang dihubungkan dengan pita frek. 70 cm dapat menerima pada frek. 146.740 MHz dan memancar pada 146.140 MHz, sementara itu juga dapat menerima pada 438.500 MHz dan memancar pada 433.500 MHz. Jika sinyal diterima pada 146.740 atau pada 438.500 maka sinyal tersebut akan dipancar­ulangkan pada 146.140 maupun pada 433.500. Sistem seperti ini disebut crosslinked repeaters. Image Communication

Amatir Televisi

Membanjirnya peralatan elektonik seperti camcorder, video monitor, computer processors dan seterusnya, di pasaran dengan harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat, memungkinkan para Amatir Radio untuk mengembangkan hobinya dalam moda gambar (image communication), yang sebelumnya hanya dilakukan oleh para experimenter saja di laboratoriumnya. Tiga (3) sistem komunikasi gambar yang utama ialah:

  • Fast­ Scan Amateur Television (FSTV), disebut juga ATV;
  • Slow­ Scan television (SSTV);
  • dan facsimile (fax).

FSTV

Penampilan gambar FSTV mempunyai kualitas yang tidak berbeda sebagaimana layaknya TV broadcast komersil dan memang gambarnya bergerak hidup seperti gambar TV komersil, tetapi FSTV masih tetap “amatir”. Kesamaan itu memang bukan suatu yang kebetulan karena FSTV mempergunakan standar transmisi dasar (basic transmission standard) yang sama. Perbedaannya ialah bahwa Amatir tidak diperkenankan untuk menayangkan untuk umum, untuk tujuan komersil dan yang bersifat hiburan. Disamping itu Amatir bekerja dengan tingkat daya (power) yang jauh lebih kecil sehingga perlu diimbangi dengan high­gain antenna. Mengingat FSTV adalah suatu moda gambar wide­bandwdth, maka penggunaannya dibatasi pada pita frek. UHF (70 cm atau lebih tinggi).

SSTV

Yb8zd.jpg

Kalau FSTV menampilkan full­motion video, maka SSTV hanya menampilkan still pictures atau gambar diam saja. Walaupun demikian bekerja dengan SSTV tetap menggairahkan karena kita bisa melihat wajah dari lawan kita berkomunikasi. SSTV didesain untuk pertama kali oleh seorang Amatir pada permulaan tahun enampuluhan. Tahun­ tahun selanjutnya para Amatir terus memperbaiki dan menyempurnakan kualitas SSTV. Sukses yang dicapai para Amatir dalam mengembangkan SSTV selama lebih dari 30 tahun telah mengundang penggunaan SSTV sebagai sistem transmisi narrow­bandwidth jarak jauh oleh pihak militer dan komersil. SSTV adalah suatu moda gambar narrow­bandwdth, maka penggunaannya diperkenankan di semua phone band amatir.

Tampak pada gambar adalah tampilan layar komputer OM Sulwan YB8EIP pada saat mengoperasikan SSTV pada stasiun Makassar Digital Club (MDC) yang bercallsign YB8ZD. Software yang digunakan adalah MMSSTV versi 1.1 yang dapat di peroleh dengan mudah di Internet maupun melalui situs DIKLAT ORARI.

Facsimile (Fax)

Fax adalah suatu metoda transmisi resolusi sangat tinggi untuk mengirim gambar diam (still pictures) dengan menggunakan voice­bandwidth radio circuits. Sebelum penggunaan komputer memasyarakat seperti sekarang, fax dikirim dengan sistem mekanik menggunakan mesin bernama facsimile recorder. Munculnya komputer secara luas telah menggantikan sama sekali kedudukan mesin fax mekanik tersebut.

Digital Communication

Moda CW dianggap sebagai moda digital yang paling tua dimana otak Amatirlah yang melakukan encoding dan decoding dari informasi yang diterima. Namun pada umumnya yang dianggap moda digital adalah moda yang proses encoding dan decoding­nya dilakukan oleh peralatan mekanik atau elektronik. Beberapa moda digital yang banyak kita kenal sekarang ialah RTTY,AMTOR, PACTOR, G­TOR dan packet radio.

Packet

Packet radio adalah suatu sistem pengiriman data dimana data yang dikirim dipecah­ pecah menjadi packets oleh TNC (terminal node controller). TNC menghitung setiap cheksum packet dan memeriksa apakah frekuensi betul ­betul bersih sebelum mengirim packets tersebut melalui udara. Pada pihak penerima packets diperiksa ketepatannya (akurasinya) oleh TNC dan akan mengusulkan pengiriman ulang packets yang tidak akurat.

Dengan demikian system ini menjamin komunikasi yang bebas kesalahan (error free communication.). Para Amatir Radio yang bekerja dengan packet radio ini pada umumnya menggunakan radio VHF dan UHF, namun diantaranya ada juga yang bekerja di HF.

AMTOR, PACTOR dan G­TOR

AMTOR (Amateur Teleprinting Over Radio) bekerja berdasarkan moda SITOR dan merupakan suatu error­correcting mode . Suatu stasiun pemancar yang bekerja dengan AMTOR mengirimkan tiga karakter kemudian menunggu jawaban dari stasiun penerima. Stasiun penerima akan mengirimkan ACK (kirim tiga karakter berikutnya) atau NAK (kirim ulang tiga karakter terakhir). Pertukaran ACK dan NAK ini menjamin bahwa hanya teks yang bebas kesalahan saja yang diterima oleh stasiun penerima.

PACTOR adalah moda yang menyerupai packet radio berdasarkan AMTOR, namun dengan packets yang sedikit lebih panjang. PACTOR lebih cepat dari pada AMTOR tetapi masih mempertahankan kemampuan bekerja dalam kodisi noise dan interference yang agak tinggi sebagaimana AMTOR.

G­TOR menggunakan teknik compression, cheking dan correction bersama­sama dengan repeat requests secara otomatis. Teknik ini mempercepat pengiriman data pada pita frekuensi HF dibandingkan dengan pengiriman data oleh AMTOR.

RTTY

RTTY adalah moda komunikasi data yang pertama dan sampai saat ini masih tetap dipergunakan orang. RTTY banyak digemari karena moda ini cocok untuk komunikasi roundtable atau roundtable QSO dengan beberapa stasiun. RTTY pertama kali didesain untuk digunakan dengan teleprinter mekanikal. Sekarang tentu saja menggunakan komputer yang juga mendukung penggunaan moda­moda digital lain seperti CW, PACTOR, AMTOR dan packet radio.

BPSK

BPSK Phase Shift Keying, merupakan komunikasi data

EchoLink

Echolink merupakan mode voice yang mengggunakan jaringan data, yang lebih dikenal Voice over Internet Protocol (VoIP), sehingga media transmisi yang digunakan daah internet untuk menghubungkan antara user/node satu ke user/node lainya melalui sebuah server. Komunikasi ini tidak tergantung pada radio, akan tetapi menggunakan perangkat komputer/laptop sebagai terminal interface user dengan jaringan internet, akan tetapi untuk memperluas jaringan komunikasi EchoLink dalam area terbatas dalam satu kawasan dapat menggunakan Radio Gateway yang dikoneksikan dengan komputer yang telah terkoneksidengan server EchoLink.

eQSO

eQSO merupakan mode baru yang merupakan perkawinan mode komunikasi digital melalui Internet dengan mode operasi konvensional. Secara sederhana eQSO menggunakan Internet sebagai relay jarak jauh.

Pranala Menarik