23 January 2009 - Lendy Widayana, salah seorang pelopor ISP di Jawa Timor Meninggal

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
Lendy Widayana Pelopor Internet dari Malang, Jawa Timur

Lendy Widayana, seorang pejuang Internet dari Malang. Tanggal 23 January 2009 pukul 10 pagi di Rumah Sakit Boromeous Bandung telah kembali kehadirat Allah SWT setelah beberapa hari di rawat di ICU karena kecelakaan water heater yang meledak saat mandi di rumah rekan yang dikunjunginya.

Lendy barangkali adalah sosok manusia yang paling berperan dalam menyambungkan Jawa Timur khususnya Malang & Surabaya ke dunia maya. Lendy Widayana yang merupakan salah seorang pembangun Internet Service Provider (ISP) dengan nama Yayasan Widya Caraka Nusantara (YWCN )di Malang & di Jawa Timur di tahun 1998. YWCN merupakan provider di Malang & Surabaya yang tersambung ke ITB di Bandung menggunakan leased line untuk memberikan layanan Internet ke sekolah & pendidikan saat itu.

Lendy tanpa hingar bingar berada di balik itu semua bahkan membangun jaringan tulang pungggung Internet antara Malang - Surabaya dengan kecepatan 2 Mbps menggunakan wireless pada frekuensi 900MHz di relay di Gunung Bromo. Ini merupakan prestasi luar biasa di tahun 1998-an. Peralatan yang digunakan adalah KarlNet.

Bino, Didin dan banyak arek ngalam merupakan saksi hidup yang dapat menceritakan kiprah Lendy yang menjadikan Malang salah satu pusat Sumber Daya Manusia untuk dunia cyber Indonesia ... Lendy Widayana juga mendorong terbentuk-nya asosiasi INDOWLI yang kemudian berjuang untuk membebaskan frekuensi 2.4GHz. Keberadaan SDM IT yang kuat melahirkan beberapa organisasi IT grass root seperti INDOWLI, Yayasan AirPutih yang banyak di motori oleh banyak arek ngalam yang cakap dan "militan" seperti Didin yang kemudian menjadi tokoh-tokoh nasional di dunia maya Indonesia. Semua itu mungkin tidak akan terjadi, jika tidak ada tangan-tangan dingin yang menyambungkan Malang & arek ngalam ke dunia maya di peralihan abad 2000.

Selamat tinggal Lendy. Semoga amal ibadahmu di terima dan dilipat gandakan oleh-Nya.


Kenangan Didin Tentang Lendy Widayana

Date: Sat, 24 Jan 2009 16:57:15 +0700
From: IndoWLI <aku@pataka.net>
Reply-To: Telematika@yahoogroups.com
To: IndoWLI@yahoogroups.com
Cc: Milis Telematika <Telematika@yahoogroups.com>, Milis Technomedia <technomedia@yahoogroups.com>,
    Milis AWARI <asosiasi-warnet@yahoogroups.com>
Subject: [Telematika] Re: [IndoWLI] Selamat jalan pak Lendy Widayana  ..... perjuanganmu akan terus dikenang ...

Salam,

On Jan 23, 2009, at 11:40 AM, Arnold Djiwatampu wrote:

> Saya tak mengenal pak Lendy Widayana secara pribadi.
> Namun demikian dari informasi yang saya peroleh dari kawan-kawan dekat
> beliau seperti mas Pataka dll dalam membangun IndoWLI dan RT/RWnet,  
> maka
> beliau adalah tokoh nasional yang patut mendapat penghargaan dalam
> memajukan kreativitas dan teknologi TIK Bangsa, apalagi  bagi generasi
> muda untuk memeloporinya.

Berikut sekilas perjananan Lendy Widayana.

Beliau memang adalah sosok pelopor, pekerja keras, otodidak yang serba bisa dan pribadi sederhana yang penuh semangat. Semua pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya senantiasa dibagikan kepada sekelilingnya sehingga dia menjadi penerang, guru dan teladan bagi banyak orang. Termasuk saya pribadi. Banyak teman dekatnya yang dulu menjadi muridnya telah menjadi tokoh penting, namun dia sendiri tetap bersahaja.

Sebagai pelopor, beliau adalah aktivis RAPI yang pertama kali membangun stasiun repeater HF di Gunung Penanjakan (kawasan Taman Nasional Bromo - Tengger - Semeru, Jawa Timur) dalam rangka mendukung Gerak Jalan Tradisional Malang - Surabaya. Kini, lokasi itu telah menjadi titik utama telekomunikasi di Jawa Timur. Hampir semua instansi penting memanfaatkan Puncak Penanjakan sebagai "jembatan udara / stasiun radio repeater" yang sampai saat ini menjadi tulang punggung komunikasi di sekitar Jawa Timur. Pada tahun 1997 beliau mengulangi kembali kepeloporannya dengan membangun repeater wireless Internet antara Malang - Surabaya via Penanjakan dengan menggunakan perangkat radio 900 Mhz KarlNet buatan Amerika Serikat. Saya, Bino dan sejumlah rekan lainnya merasakan sendiri betapa tantangan instalasi di kondisi dingin, berangin di pegunungan sangat sulit dan berbahaya.

Beliau juga yang mempelopori penyebarluasan Internet di Malang untuk dimanfaatkan oleh Sekolah, Kampus Perguruan Tinggi, Warnet (membangun warnet pertama di Malang), Radio Siaran, ORARI dan RAPI ([[radio packet]]), jaringan WAN pendidikan (Malang Local Exchange) terutama dengan memanfaatkan teknologi wireless 900 Mhz dan WiFi (2.4 Ghz) hingga di kemudian hari melahirkan organisasi IndoWLI dan juga berperan di AWARI. Beliau juga mendirikan berbagai kelompok studi di kampus-kampus di Malang dan Surabaya melalui organisasi [[Kelompok Studi Network Indonesia]] (KESINI) dan Yayasan Widya Caraka Nusantara (YWCN) dan AI3 ITB. Berkat wadah knowledge sharing inilah bakat-bakat terpendam anak muda di Jawa Timur tersalurkan di bidang Teknologi Informasi dan begitu banyak orang yang telah mendapatkan manfaatnya sehingga mampu berprestasi.

Sosok yang sederhana ini juga mencintai fotografi dan dunia menulis, final frontier yang ingin ditekuninya setelah "pensiun sebagai profesional". Ini diwujudkannya segera setelah mengundurkan diri dari sayap pendidikan milik Ciputra Group di Surabaya. Hasrat petualangannya yang menggebu semua dicurahkan melalui fotografi dan tulisan sehingga beliau dipercaya menjadi kontributor sejumlah media untuk mengisi kolom opini, fotografi, teknologi, bahkan kemanusiaan. Bencana gempa di Jogja, lumpur Lapindo tidak lepas dari pengamatannya. Beliau juga aktif di Rotary Club serta sejumlah organisasi lainnya seperti IPKIN. Energinya seolah tak ada habisnya.

Setiap kali Tim AirPutih bergerak ke daerah bencana, Lendy Widayana selalu menyumbangkan sesuatu dan menjadi kontributor yang penting. Bukan hanya ketika di Aceh, Nias, tetapi juga Jogja, Merapi, Pangandaran, lumpur Lapindo, Bengkulu dlsb. Dia menyumbangkan semangat, bahkan tidak jarang uang pribadinya untuk kegiatan sosial dan kemudian membantu publikasinya sehingga banyak orang jadi tahu kondisi yang tak terungkap.

Dan masih banyak lagi yang tidak mampu saya mengingat semuanya.

Hari ini perjalanan panjang Lendy Widayana di dunia telah berakhir di Kota Malang, tempat yang dicintainya dan dimana dia dibesarkan serta akhirnya tempat yang akan memberikan penghormatan terakhir kepada putera terbaiknya ini. Pukul 13 siang tadi jenazahnya telah disemayamkan di Rumah Duka Gotong Royong di Jalan Tenaga, Kota Malang. Esok hari, prosesi pemakaman akan dimulai pada pukul 09.00 dan sesuai wasiatnya akan diistirahatkan di pemakaman Sukun, berdekatan dengan ibunda tercinta.

Selamat jalan Pak Lendy, kini engkau telah diberikan tempat yang istimewa dan melanjutkan petualanganmu di keabadian mendahului kita semua.

_______

Regards,

Pataka



Kenangan Onno W. Purbo tentang Lendy Widayana

Lendy Pelopor Internet di Jawa Timur

Oleh: Onno W. Purbo

Saya bertemu dengan Lendy Widayana sekitar tahun 1996-1997-an kalau tidak salah di ITB. Beliau datang untuk sebuah acara seminar tentang Internet. Masih terkenang di pikiran saya, dengan gaya Lendy yang low profile beliau menyampaikan keinginannya untuk menyambungkan Internet di Malang ke infrastruktur AI3 ITB. Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) dari Jepang pada saat itu menyambungkan ITB pada kecepatan 1.5Mbps merupakan kecepatan tertinggi di Indonesia saat itu.

Lendy Widayana merupakan organizer yang handal, beliau mengatur penyambungan Malang ke Internet menggunakan leased line langsung ke ITB. Bukan hanya itu, Lendy harus membangun Network Operation Center di Malang lengkap dengan tower untuk menyambungkan berbagai sekolah / kampus ke Internet maupun sambungan antara Malang – Surabaya menggunakan peralatan KarlBridge pada frekuensi 915MHz. Memang saat itu kami terlalu berani mengambil resiko dengan menggunakan frekuensi selular untuk aplikasi Internet 24 jam.

Kita mungkin tidak pernah memikirkan bahwa itu adalah pertama kali Jawa Timur tersambung ke Internet pada kecepatan tinggi. Semua tidak mungkin terjadi kalau tidak ada tangan dingin dari Lendy Widayana bersama rekan-rekannya di YWCN (Yayasan Widya Caraka Nusantara). Salah satu orang yang paling dominan di belakang Lendy adalah Bino Utomo yang sampai sekarang masih aktif di dunia persilatan Wireless Internet.

Universitas Muhammadyah Malang (UMM) merupakan kampus pertama di Malang yang di sambungkan ke Internet di ITB. Berbagai workshop / demo pengenalan Internet di Malang dilakukan berbasis pada UMM. Digital Library pertama di Jawa Timur pun muncul dari UMM.

Satu hal yang paling menarik dari sejarah Internet di Malang ini adalah tumbuh-nya RT/RW-net yang dimotori oleh rekan-rekan mahasiswa UMM yang dibimbing oleh rekan-rekan YWCN dibawah bimbingan Lendy Widayana. Sepuluh tahun kemudian RT/RW-net menjadi booming di Indonesia saat ini tidak lain tidak bukan merupakan hasil jerih payah rekan-rekan dari UMM dan YWCN di masa lalu.

Lendy Widayana tidak berhenti di situ. Beliau aktif membimbing anak-anak muda di Malang untuk “ngoprek” Internet dan IT. Salah satu kelompok ngoprek yang sangat dominan adalah KESINI yang kebanyakan di motori oleh anak-anak ITN dan STIKI Malang. Didin merupakan salah satu pentolan KESINI yang kemudian mengorganize workshop / pertemuan para aktifis Wireless Network di Indonesia yang kemudian hari menjadi INDOWLI. Bernaung di bawah INDOWLI ini perjuangan pembebasan frekuensi 2.4Ghz mulai dilakukan. Bahu membahu perjuangan dilakukan hingga akhirnya January 2005 dikeluarkan Keputusan Menteri untuk membebaskan frekuensi 2.4GHz. Itu semua tidak mungkin terjadi tanpa kelompok anak-anak Malang seperti KESINI.

Tampaknya efek pendidikan Internet & IT di Malang tidak berhenti sampai disini. Jika kita ingat peristiwa Tsunami di Aceh tahun 2004. Banyak relawan IT bergabung di bawah bendera Yayasan AirPutih untuk membantu bencana alam Tsunami. Siapakah mereka itu? Tidak lain tidak bukan kebanyakan adalah arek-arek Ngalam ..

Semoga Lendy Widayana dapat beristirahat dengan tenang dan amal ibadah Lendy Widayana di terima disisi-Nya.

Pranala Menarik