2011/04/30 - Workshop OpenBTS Pertama di Indonesia dilakukan di Univ Gajah Putih Takengon Aceh Tengah

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Sumber: http://www.lovegayo.com/pertama-di-indonesia-mahasiswa-gayo-dikenalkan-open-bts/

BTS-DSC 5384.jpg

Takengen | Lintas Gayo : Sebuah workshop berbasis Teknologi Informasi (IT) digelar oleh Universitas Gajah Putih (UGP) Takengen, Sabtu (30/4) di ruang kuliah UGP di Belang Bebangka Kecamatan Pegasing Aceh Tengah dengan menhadirkan pakar IT di Indonesia, Onno W Purbo dengan judul workshop “membuat Tower Hand Phone dengan peralatan Base Transceiver Station (BTS) Open Source”.

Kepada para mahasiswa, sejumlah dosen, rector UGP, Syukur Kobath dan sejumlah wartawan dikatakan Onno bahwa kegiatan tersebut adalah workshop Open BTS perdana di Indonesia yang dia ajarkan. “Untuk kalangan kampus di Indonesia, ini yang pertama kali saya ajarkan pengoperasian Open BTS,” klaim Onno yang sempat mengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Dijelaskan Onno, Open BTS adalah sebuah BTS GSM berbasis software yang memungkinkan handphone GSM untuk menelepon tanpa menggunakan jaringan operator selular. “Open BTS dikenal sebagai implementasi sebagai open source pertama dari protokol standard industri GSM,” papar Onno.

Dengan BTS senilai Rp.10 jutaan, lanjut Onno, berkomunikasi di kampus ini bisa gratis dengan memakai handphone. Dan jika ingin sekecamatan maka dapat terpenuhi dengan membeli perangkat BTS senilai Rp.70 jutaan.

“Berhubung gratis, maka masalah yang akan timbul adalah perang dengan pihak-pihak yang merasa dirugikan,” katanya sambil tertawa. Dan satu lagi yang masih menjadi persoalan penggunaan alat ini adalah pembeliannya harus diluar negeri dan agak rumit dalam pengurusan bea cukai, tambahnya.

Untuk regulasi, menurut Onno, Undang-undang IT memungkinkan untuk penggunaan BTS bila itu keinginan dari masyarakat yang daerahnya tidak mendapat layanan operator selular atau terpencil. Open BTS ini juga sangat penting saat ada bencana alam, timpalnya.

“Saya sebenarnya ingin membuat BTS di Papua karena masyarakat disana umumnya memiliki HP akan tetapi tidak digunakan sebagai sarana komunikasi akibat tidak ada sinyal. Mereka mempunyai HP untuk mendengar musik saja,” kata Onno yang mengaku hampir dipenjara saat menjadi dosen di ITB gara-gara membangun jaringan telekomunikasi gratis di kampus dengan tuduhan nyolong frekuensi.

Perangkat BTS, senilai Rp.10 juta bisa menelepon gratis dalam satu kawasan kampus

BTS-2-DSC 5391.jpg

Sementara menurut Zulfikar Ahmad, Pengajar IT di UGP, pihak kampus engaja mendatangkan Onno untuk memberi pencerahan kepada para mahasiswa Tanoh Gayo tentang perkembangan IT terakhir. “Walau jauh dipelosok barat Indonesia, kita berkeinginan kualitas mahasiswanya sejajar dengan mahasiwa PT lain di Indonesia,” kata Zulfikar Ahmad.

Atas kehadiran pakar IT ternama di Indonesia tersebut, Zulfikar mengucapkan terima kasih kepada pihak Universitas, Yan Budianto dan seluruh mahasiswa yang sudah mendanai penyelenggaraan workshop tersebut. (Khalisuddin)


Referensi


Pranala Menarik

Persiapan

OpenBTS 2.6

OpenBTS 2.8

Multi OpenBTS 2.8

Ettus E110

GPRS

Power Amplifier

Lain Lain

Catatan Legal dan Pendukung

Catatan Sejarah

Dokumentasi Video