WiFi Indoor: 5 Tips for Stronger Signal and Better Coverage

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Sumber: https://www.netspotapp.com/wifi-design-guide.html


Coverage Versus Capacity Based WiFi Design

Pada dasarnya ada dua (2) pendekatan yang secara fundamental sangat berbeda dalam WiFi design:

  • coverage-based WiFi design
  • capacity-based WiFi design.

Jenis desain WiFi ini berfokus pada area tertentu dengan sinyal WiFi yang kuat. Dalam sebagian besar skenario berbasis cakupan, jumlah perangkat WiFi relatif kecil proporsinya dengan ukuran area yang dicakup. Contohnya termasuk pabrik, gudang, rumah sakit, dan beberapa kantor.

Karena jumlah perangkat WiFi yang terhubung relatif sedikit, diasumsikan bahwa kapasitas setiap titik akses akan selalu memadai, sehingga jumlah titik akses ditentukan oleh kekuatan sinyalnya.

Capacity-Based WiFi Design

MENYEDIAKAN LAYANAN NIRKABEL BERKUALITAS BAIK UNTUK SEBAGIAN BESAR PERANGKAT WIFI YANG ADA

Jenis desain WiFi ini berfokus pada penyediaan layanan nirkabel berkualitas baik untuk sejumlah besar perangkat WiFi yang terkonsentrasi di area yang relatif kecil. Contohnya termasuk stadion, kantor sibuk, perpustakaan, ruang kuliah, dan kampus. Selain jangkauan sinyal, beberapa faktor lain harus dipertimbangkan untuk menyediakan layanan nirkabel berkualitas baik untuk semua perangkat WiFi, termasuk jumlah perangkat yang terhubung per titik akses, jenis aplikasi, dan throughput yang diperlukan.

Outdoor WiFi Network Design Versus Indoor WiFi Network Design

Semakin banyak data yang dibawa melalui jaringan WiFi, dan pengguna sekarang mengharapkan akses WiFi tanpa batas bahkan di luar, di dekat gedung perkantoran, sekolah, dan di taman dan tempat-tempat umum lainnya.

Di masa lalu, desain WiFi berbasis cakupan adalah pendekatan default ketika menyediakan cakupan WiFi di luar ruangan, karena peralatan WiFi dulu jauh lebih mahal daripada sekarang, dan karena jumlah perangkat WiFi yang digunakan jauh lebih rendah.

Titik akses dipasang pada atap atau tiang yang sesuai untuk menutupi area seluas mungkin. Pendekatan yang sama tidak lagi berfungsi saat ini karena titik akses tunggal yang dirancang untuk memberikan cakupan seluas mungkin tidak dapat memenuhi persyaratan kapasitas saat ini.

WiFi Design Guide

Dengan demikian, sebagian besar desain jaringan WiFi luar ruang kini memaksimalkan kapasitas dengan mengimplementasikan sejumlah besar titik akses 2,4 GHz dan 5 GHz yang lebih kecil dengan antena multi-input-output ganda (MIMO). Titik akses semacam itu lebih mudah disembunyikan dan dipasang berkat bentuknya yang kecil, yang berarti mereka dapat memenuhi persyaratan estetika yang paling ketat sekalipun.


5 Tips for Stronger Signal and Better Coverage

Conduct a Site Survey

Setiap desain WiFi harus didukung oleh survey site yang komprehensif. Tujuan dari survey site WiFi adalah untuk menentukan jumlah, penempatan, dan konfigurasi titik akses yang ideal. Anda dapat dengan mudah melakukan survey site WiFi menggunakan tool perangkat lunak survey site. Apps site survey ini bisa di ambil gratis di playstore dengan keyword "site survey wifi". Contoh apps site survey adalah NetSpot.

Apps site survey yang baik akan secara instan menganalisa data yang berhasil di kumpulkan dan menampilkan-nya di visualisasi heat map.

Yang perlu Anda lakukan adalah memuat peta area yang disurvei atau membuat yang baru dari awal menggunakan fitur pembuat peta yang datang dengan NetSpot dan ikuti instruksi NetSpot sampai anda mengumpulkan cukup data. NetSpot akan segera menganalisis data yang dikumpulkan dan menampilkan visualisasi peta panas interaktif, memberi anda semua informasi yang anda butuhkan untuk menghasilkan desain WiFi yang hebat.

Heatmap visualization


Anda dapat mengekspor data yang dikumpulkan dalam PDF atau CSV untuk tujuan pengarsipan atau membagikannya kepada para pemangku kepentingan.

Minimize Your SSIDs

An effective WiFi design tries to minimize wireless roaming as much as possible by keeping the number of SSIDs to a minimum. Ideally, you want to have just one main SSID for regular users and a guest SSID for temporary users. That way, regular users can remain connected to the same WiFi network regardless of their location, and guests don’t need to know the password for the main network.

Mesh WiFi

Desain WiFi ini dapat dengan mudah dicapai dengan wireless mesh network (WMN), jaringan komunikasi yang terdiri dari node radio yang diatur dalam topologi mesh. Satu keuntungan besar dari jaringan WiFi mesh adalah betapa mudahnya untuk menambahkan catatan tambahan dan memperluas jangkauan dan / atau kapasitas.

Gunakan Peralatan Use Dual-Band

Perangkat WiFi modern tidak terbatas hanya pada pita 2,4 GHz. Dukungan untuk pita 5 GHz telah menjadi sangat umum dalam beberapa tahun terakhir, dan ada banyak manfaat menggunakan kedua pita tersebut secara bersamaan.

Sebagai contoh, router dual-band dapat menyediakan hingga 100x bandwidth nirkabel dari router single-band. Mereka juga mengurangi kemungkinan kemacetan karena ada lebih banyak saluran yang tersedia di pita 5 GHz daripada di pita 2,4 GHz.

WiFi channel

Router dual-band dapat dipancarkan secara bersamaan pada kedua frekuensi untuk menggabungkan keuntungan dari band 2,4 GHz dan 5 GHz, memberi kita yang terbaik dari kedua dunia, sehingga benar-benar tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkannya.

Implement Load Balancing

Load balancing is an essential technique for ensuring that the load of data is equally distributed among multiple access points so that each of them can be utilized as effectively and efficiently as possible. For example, an access point can be configured to serve a maximum of 25 clients with good reception and not one client more.

For load balancing to work as intended, two or more access points must partially overlap so that clients can always switch to a different access point, one that’s less busy. The degree of access point overlap can be controlled by setting AP power either up or down.

Make Security Your Priority

Security should be a top priority in every WiFi design. A poorly secured WiFi network instantly becomes a target for cybercriminals, who don’t hesitate to exploit its vulnerabilities for their gain.

The most fundamental element of WiFi security is encryption. Today, it’s paramount to use WPA2-AES (personal or enterprise) encryption because even regular WPA isn’t safe anymore. In addition to encryption, it’s highly recommended to implement role-based access control, profiling, firewall, traffic inspection, and advanced threat protection.



Referensi

Pranala Menarik