Difference between revisions of "WiFi Indoor: 5 Tips for Stronger Signal and Better Coverage"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "Sumber: https://www.netspotapp.com/wifi-design-guide.html Coverage Versus Capacity Based WiFi Design There are two fundamentally different approaches to WiFi design: cover...")
 
 
(6 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 3: Line 3:
  
  
Coverage Versus Capacity Based WiFi Design
+
==Coverage Versus Capacity Based WiFi Design==
  
There are two fundamentally different approaches to WiFi design: coverage-based WiFi design and capacity-based WiFi design.
+
Pada dasarnya ada dua (2) pendekatan yang secara fundamental sangat berbeda dalam WiFi design:
Coverage-Based WiFi Design
 
  
This type of WiFi design focuses on covering a certain area with a strong WiFi signal. In most coverage-based scenarios, the number of WiFi devices is relatively small in proportion to the size of the covered area. Examples include factories, warehouses, hospitals, and some offices.
+
* coverage-based WiFi design
 +
* capacity-based WiFi design.
  
Because of the relatively small number of connected WiFi devices, it’s assumed that the capacity of each access point will always be sufficient, so the number of access points is determined by their signal strength.
+
Jenis desain WiFi ini berfokus pada area tertentu dengan sinyal WiFi yang kuat. Dalam sebagian besar skenario berbasis cakupan, jumlah perangkat WiFi relatif kecil proporsinya dengan ukuran area yang dicakup. Contohnya termasuk pabrik, gudang, rumah sakit, dan beberapa kantor.
Capacity-Based WiFi Design
 
PROVIDES GOOD QUALITY WIRELESS SERVICE TO A LARGE NUMBER OF WIFI DEVICES
 
  
This type of WiFi design focuses on providing good quality wireless service to a large number of WiFi devices concentrated in a relatively small area. Examples include stadiums, busy offices, libraries, lecture halls, and campuses. In addition to signal coverage, several other factors must be considered to provide good quality wireless services to all WiFi devices, including the number of connected devices per access point, types of applications, and required throughput.
+
Karena jumlah perangkat WiFi yang terhubung relatif sedikit, diasumsikan bahwa kapasitas setiap titik akses akan selalu memadai, sehingga jumlah titik akses ditentukan oleh kekuatan sinyalnya.
Outdoor WiFi Network Design Versus Indoor WiFi Network Design
 
  
More and more data is carried over WiFi networks, and users now expect seamless WiFi access even outside, near office buildings, schools, and in parks and other public venues.
+
==Capacity-Based WiFi Design==
  
In the past, coverage-based WiFi design was the default approach when providing WiFi coverage outdoors, because WiFi equipment used to be far more expensive than it is today, and because the number of WiFi devices in use was much lower.
+
'''MENYEDIAKAN LAYANAN NIRKABEL BERKUALITAS BAIK UNTUK SEBAGIAN BESAR PERANGKAT WIFI YANG ADA'''
  
An access point was installed on a suitable roof or pole to cover the largest area possible. The same approach no longer works today because a single access point designed to provide the greatest coverage possible is unable to satisfy current capacity requirements.
+
Jenis desain WiFi ini berfokus pada penyediaan layanan nirkabel berkualitas baik untuk sejumlah besar perangkat WiFi yang terkonsentrasi di area yang relatif kecil. Contohnya termasuk stadion, kantor sibuk, perpustakaan, ruang kuliah, dan kampus. Selain jangkauan sinyal, beberapa faktor lain harus dipertimbangkan untuk menyediakan layanan nirkabel berkualitas baik untuk semua perangkat WiFi, termasuk jumlah perangkat yang terhubung per titik akses, jenis aplikasi, dan throughput yang diperlukan.
WiFi Design Guide
 
  
As such, most outdoor WiFi network designs now maximize capacity by implementing a larger number of smaller 2.4 GHz and 5 GHz access points with multiple-input multiple-output (MIMO) antennas. Such access points are easier to conceal and install thanks to their low-profile enclosures, which means they can meet even the strictest aesthetic requirements.
+
==Outdoor WiFi Network Design Versus Indoor WiFi Network Design==
5 Tips for Stronger Signal and Better Coverage
 
  
Now that we’ve explained the basic WiFi design approaches, it’s time to take a closer look at our selection of the top 5 tips for a stronger signal and better coverage.
+
Semakin banyak data yang dibawa melalui jaringan WiFi, dan pengguna sekarang mengharapkan akses WiFi tanpa batas bahkan di luar, di dekat gedung perkantoran, sekolah, dan di taman dan tempat-tempat umum lainnya.
  
1. Conduct a Site Survey
+
Di masa lalu, desain WiFi berbasis cakupan adalah pendekatan default ketika menyediakan cakupan WiFi di luar ruangan, karena peralatan WiFi dulu jauh lebih mahal daripada sekarang, dan karena jumlah perangkat WiFi yang digunakan jauh lebih rendah.
  
Every WiFi design should be supported by a comprehensive site survey. The purpose of a WiFi site survey is to determine the ideal number, placement, and configuration of access points. You can easily conduct a WiFi site survey using a site survey software tool such as NetSpot.
+
Titik akses dipasang pada atap atau tiang yang sesuai untuk menutupi area seluas mungkin. Pendekatan yang sama tidak lagi berfungsi saat ini karena titik akses tunggal yang dirancang untuk memberikan cakupan seluas mungkin tidak dapat memenuhi persyaratan kapasitas saat ini.
NetSpot will instantly analyze the collected data and display interactive heatmap visualizations
 
  
All you need to do is load a map of the surveyed area or create a new one from scratch using the map creator feature that comes with NetSpot and follow NetSpot’s instructions until you’ve collected enough data. NetSpot will instantly analyze the collected data and display interactive heatmap visualizations, providing you with all the information you need to come up with a great WiFi design.
+
==WiFi Design Guide==
 +
 
 +
Dengan demikian, sebagian besar desain jaringan WiFi luar ruang kini memaksimalkan kapasitas dengan mengimplementasikan sejumlah besar titik akses 2,4 GHz dan 5 GHz yang lebih kecil dengan antena multi-input-output ganda (MIMO). Titik akses semacam itu lebih mudah disembunyikan dan dipasang berkat bentuknya yang kecil, yang berarti mereka dapat memenuhi persyaratan estetika yang paling ketat sekalipun.
 +
 
 +
 
 +
==5 Tips for Stronger Signal and Better Coverage==
 +
 
 +
===Conduct a Site Survey===
 +
 
 +
Setiap desain WiFi harus didukung oleh survey site yang komprehensif. Tujuan dari survey site WiFi adalah untuk menentukan jumlah, penempatan, dan konfigurasi titik akses yang ideal. Anda dapat dengan mudah melakukan survey site WiFi menggunakan tool perangkat lunak survey site. Apps site survey ini bisa di ambil gratis di playstore dengan keyword "site survey wifi". Contoh apps site survey adalah NetSpot.
 +
 
 +
Apps site survey yang baik akan secara instan menganalisa data yang berhasil di kumpulkan dan menampilkan-nya di visualisasi heat map.
 +
 
 +
Yang perlu Anda lakukan adalah memuat peta area yang disurvei atau membuat yang baru dari awal menggunakan fitur pembuat peta yang datang dengan NetSpot dan ikuti instruksi NetSpot sampai anda mengumpulkan cukup data. NetSpot akan segera menganalisis data yang dikumpulkan dan menampilkan visualisasi peta panas interaktif, memberi anda semua informasi yang anda butuhkan untuk menghasilkan desain WiFi yang hebat.
  
 
[[File:WifiHeatmapReadyScreen3.jpg|center|300px|thumb|Heatmap visualization]]
 
[[File:WifiHeatmapReadyScreen3.jpg|center|300px|thumb|Heatmap visualization]]
  
  
You can export the collected data in PDF or CSV for archiving purposes or share them with stakeholders.
+
Anda dapat mengekspor data yang dikumpulkan dalam PDF atau CSV untuk tujuan pengarsipan atau membagikannya kepada para pemangku kepentingan.
  
2. Minimize Your SSIDs
+
===Minimize Your SSIDs===
  
 
An effective WiFi design tries to minimize wireless roaming as much as possible by keeping the number of SSIDs to a minimum. Ideally, you want to have just one main SSID for regular users and a guest SSID for temporary users. That way, regular users can remain connected to the same WiFi network regardless of their location, and guests don’t need to know the password for the main network.
 
An effective WiFi design tries to minimize wireless roaming as much as possible by keeping the number of SSIDs to a minimum. Ideally, you want to have just one main SSID for regular users and a guest SSID for temporary users. That way, regular users can remain connected to the same WiFi network regardless of their location, and guests don’t need to know the password for the main network.
Line 47: Line 54:
 
[[File:SSID-Mesh-wifi-ns-land.png|center|300px|thumb|Mesh WiFi]]
 
[[File:SSID-Mesh-wifi-ns-land.png|center|300px|thumb|Mesh WiFi]]
  
This WiFi design can be easily achieved with a wireless mesh network (WMN), a communications network made up of radio nodes organized in a mesh topology. One huge advantage of mesh WiFi networks is how easy it is to add additional notes and extend coverage and/or capacity.
+
Desain WiFi ini dapat dengan mudah dicapai dengan wireless mesh network (WMN), jaringan komunikasi yang terdiri dari node radio yang diatur dalam topologi mesh. Satu keuntungan besar dari jaringan WiFi mesh adalah betapa mudahnya untuk menambahkan catatan tambahan dan memperluas jangkauan dan / atau kapasitas.
 
 
3. Use Dual-Band Equipment
 
 
 
Modern WiFi devices are not limited to just the 2.4 GHz band. Support for the 5 GHz band has become very common in recent years, and there are numerous benefits of using both bands at the same time.
 
 
 
For example, dual-band routers can provide up to 100x the wireless bandwidth of single-band routers. They also decrease the likelihood of congestion because there are far more channels available in the 5 GHz band than in the 2.4 GHz band.
 
WiFi channels waves
 
  
Dual-band routers can broadcast simultaneously on both frequencies to combine the advantages of the 2.4 GHz and 5 GHz band, giving you the best of both worlds, so there’s really no reason not to take advantage of them.
+
===Gunakan Peralatan Use Dual-Band===
  
4. Implement Load Balancing
+
Perangkat WiFi modern tidak terbatas hanya pada pita 2,4 GHz. Dukungan untuk pita 5 GHz telah menjadi sangat umum dalam beberapa tahun terakhir, dan ada banyak manfaat menggunakan kedua pita tersebut secara bersamaan.
  
Load balancing is an essential technique for ensuring that the load of data is equally distributed among multiple access points so that each of them can be utilized as effectively and efficiently as possible. For example, an access point can be configured to serve a maximum of 25 clients with good reception and not one client more.
+
Sebagai contoh, router dual-band dapat menyediakan hingga 100x bandwidth nirkabel dari router single-band. Mereka juga mengurangi kemungkinan kemacetan karena ada lebih banyak saluran yang tersedia di pita 5 GHz daripada di pita 2,4 GHz.
  
For load balancing to work as intended, two or more access points must partially overlap so that clients can always switch to a different access point, one that’s less busy. The degree of access point overlap can be controlled by setting AP power either up or down.
+
===WiFi channel===
  
5. Make Security Your Priority
+
Router dual-band dapat dipancarkan secara bersamaan pada kedua frekuensi untuk menggabungkan keuntungan dari band 2,4 GHz dan 5 GHz, memberi kita yang terbaik dari kedua dunia, sehingga benar-benar tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkannya.
  
Security should be a top priority in every WiFi design. A poorly secured WiFi network instantly becomes a target for cybercriminals, who don’t hesitate to exploit its vulnerabilities for their gain.
+
===Implement Load Balancing===
  
The most fundamental element of WiFi security is encryption. Today, it’s paramount to use WPA2-AES (personal or enterprise) encryption because even regular WPA isn’t safe anymore. In addition to encryption, it’s highly recommended to implement role-based access control, profiling, firewall, traffic inspection, and advanced threat protection.
+
Load balancing adalah teknik penting untuk memastikan bahwa beban data terdistribusi secara merata di antara beberapa titik akses sehingga masing-masing dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin. Misalnya, jalur akses dapat dikonfigurasi untuk melayani maksimal sekitar 20-an klien dengan penerimaan yang baik.
  
 +
Agar penyeimbangan muatan berfungsi sebagaimana dimaksud, dua atau beberapa titik akses harus tumpang tindih sebagian sehingga klien selalu dapat beralih ke titik akses yang berbeda, yang kurang sibuk. Tingkat tumpang tindih titik akses dapat dikontrol dengan mengatur daya AP baik ke atas atau ke bawah.
  
 +
===Security Menjadi Prioritas===
  
 +
Keamanan harus menjadi prioritas utama dalam setiap desain WiFi. Jaringan WiFi yang diamankan dengan buruk secara langsung akan menjadi target bagi penjahat cyber, yang tidak ragu untuk mengeksploitasi kerentanannya demi keuntungan mereka.
  
 +
Elemen paling mendasar dari keamanan WiFi adalah enkripsi. Saat ini, sangat penting untuk menggunakan enkripsi WPA2-AES (pribadi atau perusahaan) karena bahkan WPA biasa tidak aman lagi. Selain enkripsi, sangat disarankan untuk menerapkan kontrol akses berbasis peran, profil, firewall, inspeksi lalu lintas, dan perlindungan ancaman tingkat lanjut.
  
 
==Referensi==
 
==Referensi==

Latest revision as of 11:06, 4 February 2020

Sumber: https://www.netspotapp.com/wifi-design-guide.html


Coverage Versus Capacity Based WiFi Design

Pada dasarnya ada dua (2) pendekatan yang secara fundamental sangat berbeda dalam WiFi design:

  • coverage-based WiFi design
  • capacity-based WiFi design.

Jenis desain WiFi ini berfokus pada area tertentu dengan sinyal WiFi yang kuat. Dalam sebagian besar skenario berbasis cakupan, jumlah perangkat WiFi relatif kecil proporsinya dengan ukuran area yang dicakup. Contohnya termasuk pabrik, gudang, rumah sakit, dan beberapa kantor.

Karena jumlah perangkat WiFi yang terhubung relatif sedikit, diasumsikan bahwa kapasitas setiap titik akses akan selalu memadai, sehingga jumlah titik akses ditentukan oleh kekuatan sinyalnya.

Capacity-Based WiFi Design

MENYEDIAKAN LAYANAN NIRKABEL BERKUALITAS BAIK UNTUK SEBAGIAN BESAR PERANGKAT WIFI YANG ADA

Jenis desain WiFi ini berfokus pada penyediaan layanan nirkabel berkualitas baik untuk sejumlah besar perangkat WiFi yang terkonsentrasi di area yang relatif kecil. Contohnya termasuk stadion, kantor sibuk, perpustakaan, ruang kuliah, dan kampus. Selain jangkauan sinyal, beberapa faktor lain harus dipertimbangkan untuk menyediakan layanan nirkabel berkualitas baik untuk semua perangkat WiFi, termasuk jumlah perangkat yang terhubung per titik akses, jenis aplikasi, dan throughput yang diperlukan.

Outdoor WiFi Network Design Versus Indoor WiFi Network Design

Semakin banyak data yang dibawa melalui jaringan WiFi, dan pengguna sekarang mengharapkan akses WiFi tanpa batas bahkan di luar, di dekat gedung perkantoran, sekolah, dan di taman dan tempat-tempat umum lainnya.

Di masa lalu, desain WiFi berbasis cakupan adalah pendekatan default ketika menyediakan cakupan WiFi di luar ruangan, karena peralatan WiFi dulu jauh lebih mahal daripada sekarang, dan karena jumlah perangkat WiFi yang digunakan jauh lebih rendah.

Titik akses dipasang pada atap atau tiang yang sesuai untuk menutupi area seluas mungkin. Pendekatan yang sama tidak lagi berfungsi saat ini karena titik akses tunggal yang dirancang untuk memberikan cakupan seluas mungkin tidak dapat memenuhi persyaratan kapasitas saat ini.

WiFi Design Guide

Dengan demikian, sebagian besar desain jaringan WiFi luar ruang kini memaksimalkan kapasitas dengan mengimplementasikan sejumlah besar titik akses 2,4 GHz dan 5 GHz yang lebih kecil dengan antena multi-input-output ganda (MIMO). Titik akses semacam itu lebih mudah disembunyikan dan dipasang berkat bentuknya yang kecil, yang berarti mereka dapat memenuhi persyaratan estetika yang paling ketat sekalipun.


5 Tips for Stronger Signal and Better Coverage

Conduct a Site Survey

Setiap desain WiFi harus didukung oleh survey site yang komprehensif. Tujuan dari survey site WiFi adalah untuk menentukan jumlah, penempatan, dan konfigurasi titik akses yang ideal. Anda dapat dengan mudah melakukan survey site WiFi menggunakan tool perangkat lunak survey site. Apps site survey ini bisa di ambil gratis di playstore dengan keyword "site survey wifi". Contoh apps site survey adalah NetSpot.

Apps site survey yang baik akan secara instan menganalisa data yang berhasil di kumpulkan dan menampilkan-nya di visualisasi heat map.

Yang perlu Anda lakukan adalah memuat peta area yang disurvei atau membuat yang baru dari awal menggunakan fitur pembuat peta yang datang dengan NetSpot dan ikuti instruksi NetSpot sampai anda mengumpulkan cukup data. NetSpot akan segera menganalisis data yang dikumpulkan dan menampilkan visualisasi peta panas interaktif, memberi anda semua informasi yang anda butuhkan untuk menghasilkan desain WiFi yang hebat.

Heatmap visualization


Anda dapat mengekspor data yang dikumpulkan dalam PDF atau CSV untuk tujuan pengarsipan atau membagikannya kepada para pemangku kepentingan.

Minimize Your SSIDs

An effective WiFi design tries to minimize wireless roaming as much as possible by keeping the number of SSIDs to a minimum. Ideally, you want to have just one main SSID for regular users and a guest SSID for temporary users. That way, regular users can remain connected to the same WiFi network regardless of their location, and guests don’t need to know the password for the main network.

Mesh WiFi

Desain WiFi ini dapat dengan mudah dicapai dengan wireless mesh network (WMN), jaringan komunikasi yang terdiri dari node radio yang diatur dalam topologi mesh. Satu keuntungan besar dari jaringan WiFi mesh adalah betapa mudahnya untuk menambahkan catatan tambahan dan memperluas jangkauan dan / atau kapasitas.

Gunakan Peralatan Use Dual-Band

Perangkat WiFi modern tidak terbatas hanya pada pita 2,4 GHz. Dukungan untuk pita 5 GHz telah menjadi sangat umum dalam beberapa tahun terakhir, dan ada banyak manfaat menggunakan kedua pita tersebut secara bersamaan.

Sebagai contoh, router dual-band dapat menyediakan hingga 100x bandwidth nirkabel dari router single-band. Mereka juga mengurangi kemungkinan kemacetan karena ada lebih banyak saluran yang tersedia di pita 5 GHz daripada di pita 2,4 GHz.

WiFi channel

Router dual-band dapat dipancarkan secara bersamaan pada kedua frekuensi untuk menggabungkan keuntungan dari band 2,4 GHz dan 5 GHz, memberi kita yang terbaik dari kedua dunia, sehingga benar-benar tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkannya.

Implement Load Balancing

Load balancing adalah teknik penting untuk memastikan bahwa beban data terdistribusi secara merata di antara beberapa titik akses sehingga masing-masing dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin. Misalnya, jalur akses dapat dikonfigurasi untuk melayani maksimal sekitar 20-an klien dengan penerimaan yang baik.

Agar penyeimbangan muatan berfungsi sebagaimana dimaksud, dua atau beberapa titik akses harus tumpang tindih sebagian sehingga klien selalu dapat beralih ke titik akses yang berbeda, yang kurang sibuk. Tingkat tumpang tindih titik akses dapat dikontrol dengan mengatur daya AP baik ke atas atau ke bawah.

Security Menjadi Prioritas

Keamanan harus menjadi prioritas utama dalam setiap desain WiFi. Jaringan WiFi yang diamankan dengan buruk secara langsung akan menjadi target bagi penjahat cyber, yang tidak ragu untuk mengeksploitasi kerentanannya demi keuntungan mereka.

Elemen paling mendasar dari keamanan WiFi adalah enkripsi. Saat ini, sangat penting untuk menggunakan enkripsi WPA2-AES (pribadi atau perusahaan) karena bahkan WPA biasa tidak aman lagi. Selain enkripsi, sangat disarankan untuk menerapkan kontrol akses berbasis peran, profil, firewall, inspeksi lalu lintas, dan perlindungan ancaman tingkat lanjut.

Referensi

Pranala Menarik