Difference between revisions of "WiFi: USB Parabolic"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
| Line 7: | Line 7: | ||
Karena tidak digunakan [[kabel coax]] di instalasi ini, maka redaman sinyal [[radio]] menjadi sangat rendah dan sangat membantu performance sistem. | Karena tidak digunakan [[kabel coax]] di instalasi ini, maka redaman sinyal [[radio]] menjadi sangat rendah dan sangat membantu performance sistem. | ||
| − | Bagi mereka yang ingin membuat sendiri [[reflektor parabola]], W8GVU telah membuat halaman [[Web]] untuk mengkalkulasi reflektor di http://www2.gvsu.edu/~w8gvu/geo/geo2.html. | + | Bagi mereka yang ingin membuat sendiri [[reflektor parabola]], W8GVU telah membuat halaman [[Web]] untuk mengkalkulasi [[reflektor]] di http://www2.gvsu.edu/~w8gvu/geo/geo2.html. |
==Referensi== | ==Referensi== | ||
Revision as of 11:01, 28 January 2010
Ihsan ihsan@sofrecom.co.id, seorang IT profesional di Jakarta, membuat sebuah antenna parabola yang sederhana. Lagi-lagi bermodal USB WLAN. Dia menempatkan USB WLAN di depan antenna parabola, untuk melindungi USB WLAN dari hujan dll, dimasukan ke dalam plastik tapperware.
Reflektor parabola ini telah banyak yang mampu membuat di Indonesia, khususnya SMK. Kalau anda kesulitan mencari reflektor parabola tersebut, anda dapat juga menggunakan reflektor parabola yang digunakan oleh IndoVision. Harga baru reflektor IndoVision sekitar Rp. 400.000,-.
Karena tidak digunakan kabel coax di instalasi ini, maka redaman sinyal radio menjadi sangat rendah dan sangat membantu performance sistem.
Bagi mereka yang ingin membuat sendiri reflektor parabola, W8GVU telah membuat halaman Web untuk mengkalkulasi reflektor di http://www2.gvsu.edu/~w8gvu/geo/geo2.html.