Difference between revisions of "WiFi: Backbone Jaringan Wireless"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
 
(5 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 12: Line 12:
 
* [[WiFi: Teknologi IEEE 802.11a]]
 
* [[WiFi: Teknologi IEEE 802.11a]]
 
* [[WiFi: Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing (COFDM)]]
 
* [[WiFi: Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing (COFDM)]]
* [[Wireless Internet Berbasis WiMAX | Teknologi WiMAX]]
 
 
* [[WiFi: Contoh pemasangan Peralatan Backbone 5GHz]]
 
* [[WiFi: Contoh pemasangan Peralatan Backbone 5GHz]]
 
* [[WiFi: Mengkonfigurasi Backbone Bridge 5GHz menggunakan ZDC Airaccess]]
 
* [[WiFi: Mengkonfigurasi Backbone Bridge 5GHz menggunakan ZDC Airaccess]]
 
+
* [[WiFi: Mengkonfigurasi Motorola Canopy untuk backbone 5GHz]]
 
+
* [[WiFi: Bridging Pada Ubiquiti Rocket]]
 +
* [[Wireless Internet Berbasis WiMAX | Teknologi WiMAX]]
  
 
==Pranala Menarik==
 
==Pranala Menarik==
  
 
* [[Sekitar Mikrotik]]
 
* [[Sekitar Mikrotik]]
 +
* [[RT/RW-net: Tower | WiFi: Tower]]
 
* [[Wireless Internet]]
 
* [[Wireless Internet]]
 
* [[Wireless Internet Berbasis WiFi]]
 
* [[Wireless Internet Berbasis WiFi]]
Line 26: Line 27:
 
* [[Wireless Networking for Developing World]]
 
* [[Wireless Networking for Developing World]]
 
* [[Sejarah Internet Indonesia:Pembebasan Frekuensi 2.4Ghz | Kisah Perjuangan Pembebasan Frekuensi 2.4GHz]]
 
* [[Sejarah Internet Indonesia:Pembebasan Frekuensi 2.4Ghz | Kisah Perjuangan Pembebasan Frekuensi 2.4GHz]]
 +
 +
[[Category: WiFi Outdoor]]

Latest revision as of 07:53, 15 September 2010

Secara umum ada beberapa teknologi yang dapat digunakan sebagai backbone jaringan WLAN di sebuah kota. Pada saat tulisan ini ditulis, ada dua teknologi wireless yang berkompetisi, yaitu:

Kedua teknologi ini memungkinkan kita membuat jaringan backbone jarak jauh kecepatan 54-100Mbps.

Kita cukup beruntung karena sejak tanggal 21 Juli 2009 maka frekuensi 5.8 GHz bebas di gunakan di Indonesia. Sekedar catatan, pada masa lalu, rakyat Indonesia harus membayar sekitar Rp. 20-30 juta / node / tahun ke POSTEL untuk biaya penggunaan frekuensi 5.8GHz.

Lebih Detail dengan Teknologi Jaringan Backbone

Pranala Menarik