Wajanbolic Timor Leste

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Secara umum pembuatan wajanbolic Timor Leste tidak berbeda jauh dengan wajanbolic e-goen. Perbedaan metoda Lemi dalam membuat wajanbolic Timor Leste ini adalah digunakannya aluminium foil untuk memasak ke pipa pralon, karena sulit memperoleh lakban aluminium di Timor Leste, juga di banyak tempat di tempat di Indonesia.

DSCF8610.JPG

Usaha melubangi pipa pralon untuk tempat USB lumayan sulit. Usaha pertama dilakukan menggunakan pisau.









DSCF8613.JPG

Pisau-pun dicoba untuk di panaskan menggunakan korek api








DSCF8617.JPG

Akhirnya pralon di lubangi menggunakan cutter yang berhasil dengan baik.








DSCF8628.JPG

Wilayah Pralon yang akan di pasang aluminium foil di beri lem pralon.








DSCF8633.JPG

Lem pralon yang digunakan adalah lem pralon biasa, lem ini yang digunakan untuk me-lem aluminium foil ke pipa pralon.









DSCF8627.JPG

Selanjutnya menempelkan aluminum foil ke pralon, dapat dibuat beberapa lapis dan di lem menggunakan lem pralon tersebut.









DSCF8636.JPG

Rapikan ujung-ujung aluminium foil maupun yang masuk ke dalam pipa pralon menggunakan cutter.








DSCF8639.JPG

Ujung pipa pralon dapat ditutup menggunakan aluminium foil. Dapat juga menggunakan dop yang di beri aluminium foil seperti yang dilakukan di wajanbolic e-goen








DSCF8642.JPG

Lemi memasukan USB ke pipa pralon yang ada aluminium-nya









DSCF8646.JPG

Pipa pralon di pasang ke wajanbolic. Kita sudah mulai dapat melakukan test sinyal.











Situs Wajanbolic Timor Leste Pertama

IMG 2544.jpg
Wajanbolic-timor-leste-pertama.jpg

Situs bersejarah bagi Wajanbolic Timor Leste adalah sekolah Science of Live (SOL) yang di awal tahun 2007 di bawah bimbingan Lemi rekan-rekan di Timor Leste berhasil membuat dan menaikan antenna wajanbolic Timor Leste yang pertama di bumi Timor Leste. Antenna tersebut digunakan untuk menyambungkan sekolah Science of Live ke Internet.

Pada tanggal 1 Febuary 2008, Onno W. Purbo berkesempatan berkunjung ke situs bersejarah tersebut dan berfoto di bawah pohon kelapa tempat di letakan antenna wajanbolic. Pada saat Onno berada di sana, antenna wajanbolic sudah di ganti menjadi antenna semigrid parabolic, tapi tetap masih menggunakan pohon kelapa yang sama sebagai "tower"-nya.