Difference between revisions of "Sophos : Serangan menggunakan teknik online marketing"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
Line 1: Line 1:
 
Sementara cara-cara lama seperti spamewr, anti virus palsu dan malware lainnya menyebar melalui web. Mesin pencar menjadi alat bagi para cybercrooks untuk memanipulasi hasil pencarian kita pada mesin pencari seperti Google, Bing dan Yahoo! untuk memikat korban masuk dalam halaman yang tidak berguna atau bahkan berbahaya. Bahaya yang muncul seperti terinfeksinya sistem komputer kita akibat script yang berbahaya pada web-web tersebut mungkin dan sering terjadi. [[Search Engine Optimization (SEO)]] sewajarnya adalah tehnik yang sah untuk mengoptimalisasi web kita khususnya web penjualan online, namun bagi orang-orang yang berpikiran jahat, teknik seperti ini justru disalahgunakan, yang kita sebut Black Hat SEO.
 
Sementara cara-cara lama seperti spamewr, anti virus palsu dan malware lainnya menyebar melalui web. Mesin pencar menjadi alat bagi para cybercrooks untuk memanipulasi hasil pencarian kita pada mesin pencari seperti Google, Bing dan Yahoo! untuk memikat korban masuk dalam halaman yang tidak berguna atau bahkan berbahaya. Bahaya yang muncul seperti terinfeksinya sistem komputer kita akibat script yang berbahaya pada web-web tersebut mungkin dan sering terjadi. [[Search Engine Optimization (SEO)]] sewajarnya adalah tehnik yang sah untuk mengoptimalisasi web kita khususnya web penjualan online, namun bagi orang-orang yang berpikiran jahat, teknik seperti ini justru disalahgunakan, yang kita sebut Black Hat SEO.
  
Dengan Black Hat SEO - yang bisa disebut "meracuni mesin pencari" - mesin pencari yang terdacuni akan mengarahkan hasil pencarian kepada web jahat. Google melaporkan hingga 1,3% hsil pencarian mesin tersebut terinfeksi. Jadi, dengan meracuni SEO/mesin pencari, anda diarahakan ke halaman web yang sebenarnya tidak anda kehendaki muncul. Jika korban terpikat dengan hasil pencarian yang teracuni, maka mereka akan semakin diarahkan kepada situs yang berbahaya. Di situs yang berbahaya itu lah, para kriminalis dunia maya menginfeksi mesin-mesin pengguna dengan malware atau mendorong kita mengeluarkan uang untung barang atau layanan palsu, atau kemungkinan lainnya data pribadi kita tercuri.
+
Dengan Black Hat SEO - yang bisa disebut "meracuni mesin pencari" - mesin pencari yang terdacuni akan mengarahkan hasil pencarian kepada web jahat. Google melaporkan hingga 1,3% hsil pencarian mesin tersebut terinfeksi. Jadi, dengan meracuni SEO/mesin pencari, anda diarahakan ke halaman web yang sebenarnya tidak anda kehendaki muncul. Jika korban terpikat dengan hasil pencarian yang teracuni, maka mereka akan semakin diarahkan kepada situs yang berbahaya. Di situs yang berbahaya itu lah, para kriminalis dunia maya menginfeksi mesin-mesin pengguna dengan malware atau mendorong kita mengeluarkan uang untuk barang atau layanan palsu, atau kemungkinan lainnya data pribadi kita tercuri.
 +
 
 +
Untuk menghasilkan jumlah korban yang banyak, para penjahat akan menggunakan istilah populer untuk menghasilkan banyak trafik. Istilah yang lajim digunakan biasanya sangat tergatung dengan hal-hal yang sedang populer. Pada tahuan 2010, topik bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami, berita hiburan seperi Oscar, gosip bitang-bintang Hollywood, dan kisah korban kejahatan dunia maya, semuanya menjadi tren yang digunakan para pembajak pencari untuk meningkatkan trafik pencarian pada webnya. Hal mencengangkan lainnya, para penjahat pun membajak perusahaan anti virus yang baru rilis untuk mendapatkan banyak user yang pencariannya teracuni.

Revision as of 21:31, 4 February 2011

Sementara cara-cara lama seperti spamewr, anti virus palsu dan malware lainnya menyebar melalui web. Mesin pencar menjadi alat bagi para cybercrooks untuk memanipulasi hasil pencarian kita pada mesin pencari seperti Google, Bing dan Yahoo! untuk memikat korban masuk dalam halaman yang tidak berguna atau bahkan berbahaya. Bahaya yang muncul seperti terinfeksinya sistem komputer kita akibat script yang berbahaya pada web-web tersebut mungkin dan sering terjadi. Search Engine Optimization (SEO) sewajarnya adalah tehnik yang sah untuk mengoptimalisasi web kita khususnya web penjualan online, namun bagi orang-orang yang berpikiran jahat, teknik seperti ini justru disalahgunakan, yang kita sebut Black Hat SEO.

Dengan Black Hat SEO - yang bisa disebut "meracuni mesin pencari" - mesin pencari yang terdacuni akan mengarahkan hasil pencarian kepada web jahat. Google melaporkan hingga 1,3% hsil pencarian mesin tersebut terinfeksi. Jadi, dengan meracuni SEO/mesin pencari, anda diarahakan ke halaman web yang sebenarnya tidak anda kehendaki muncul. Jika korban terpikat dengan hasil pencarian yang teracuni, maka mereka akan semakin diarahkan kepada situs yang berbahaya. Di situs yang berbahaya itu lah, para kriminalis dunia maya menginfeksi mesin-mesin pengguna dengan malware atau mendorong kita mengeluarkan uang untuk barang atau layanan palsu, atau kemungkinan lainnya data pribadi kita tercuri.

Untuk menghasilkan jumlah korban yang banyak, para penjahat akan menggunakan istilah populer untuk menghasilkan banyak trafik. Istilah yang lajim digunakan biasanya sangat tergatung dengan hal-hal yang sedang populer. Pada tahuan 2010, topik bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami, berita hiburan seperi Oscar, gosip bitang-bintang Hollywood, dan kisah korban kejahatan dunia maya, semuanya menjadi tren yang digunakan para pembajak pencari untuk meningkatkan trafik pencarian pada webnya. Hal mencengangkan lainnya, para penjahat pun membajak perusahaan anti virus yang baru rilis untuk mendapatkan banyak user yang pencariannya teracuni.