Difference between revisions of "Sistem Informasi Bencana"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
Line 81: Line 81:
  
 
* FLDIGI & FLARQ - http://www.w1hkj.com/Fldigi.html
 
* FLDIGI & FLARQ - http://www.w1hkj.com/Fldigi.html
* [[Rangkaian Interface PC untuk Komunikasi Digital & CW | Rangkaian PTT]
+
* [[Rangkaian Interface PC untuk Komunikasi Digital & CW | Rangkaian PTT]]
  
  

Revision as of 09:32, 2 December 2009

Oleh: Onno W. Purbo YC0MLC

Sebuah kenyataan yang harus diterima bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang padat bencana. Paling tidak kota seperti Jakarta, banjir sudah menjadi langganan setiap tahun. Belum lagi bencana alam lainnya, seperti, longsor, gempa yang banyak menelan korban.

Dalam bencana apapun, kebutuhan akan informasi menjadi sangat kritis. Pada saat Bencana Alam di Padang kemarin, e-mail dan SMS berisikan pertanyaan mengenai kondisi wilayah, kondisi korban, mencari sanak saudara, mencari bantuan, mencari pertolongan. Di sisi lain, para relawan yang berusaha membantu juga tidak kalah pusingnya mencari lokasi yang membutuhkan pertolongan, mencari alamat tempat pengiriman bantuan, pengiman makanan, obat-obatam, mencari lokasi longsong, menemukan penampungan pengungsi … semua serba simpang siur tidak ada sumber informasi yang terpusat, tidak ada komunikasi yang reliable.

Sisfo-bencana1.jpg

Untuk itu kita akan membutuhkan sebuah sistem informasi yang memungkin korban, sanak saudara maupun relawan, pemerintah, tim SAR saling berinteraksi dan berkoordinasi satu sama lain. Masukan ke sistem dapat berupa laporan dari tim SAR, relawan ORARI, bahkan masyarakat melalui HP maupun telepon.

Akses ke sistem akan lebih mudah jika dapat dilakukan melalui Internet. Akan lebih baik lagi jika informasi yang diberikan dapat berupa peta sehingga memudahkan bagi pengguna untuk mengira-ngira lokasi mana yang tertimpa bencana yang parah, dimana lokasi korban, dimana lokasi kerusakan dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu software Disaster Management System yang diperlukan harus mampu untuk memenuhi kebutuhan berikut,

  • Menolong umat yang sedang kesulitan dan menolong menyelamatkan jiwa secara effisien dengan menggunakan IT.
  • Membantu kerjasama antara berbagai aktor dilapangan, seperti, pemerintah, SATKORLAK, LSM, international NGO, relawan dan juga korban agar dapat secara efektif me-responds saat bencana.
  • Memberdayakan korban agar dapat membantu diri sendiri secara mandiri.
  • Memproteksi data korban untuk menekan kemungkinan penggunaan data secara tidak baik.
  • Memberikan solusi yang bebas / free dan open source kepada semua orang.
Sisfo-bencana2.jpg

Aplikasi manajemen bencana yang terbaik saat ini, yang memenuhi kriteria di atas, adalah SAHANA. SAHANA adalah Disaster Management System open source yang di kembangkan oleh Sri Lanka saat terjadi Tsunami di tahun 2004 yang lalu. SAHANA pertama kali di operasikan oleh pemerintah Sri Lanka Center of National Operations (CNO), yang termasuk di dalamnya Center of Humanitarian Agencies (CHA). Pendanaan selanjutnya dilakukan oleh Swedish International Development Agency (SIDA). Software tersebut telah digunakan di berbagai bencana alam, seperti, gempa di Pakistan 2005, banjir lumpur di Filipina (2006), gempa di Jogja 2006.

Source code & dokumentasi SAHANA dapat di ambil secara bebas di alamat

Beberapa detail cara instalasi-nya dapat di baca

Sistem Informasi bencana telah di operasikan di situs,

Beberapa fitur / modul utama SAHANA adalah,

  • Missing Person Registry
  • Organization Registry
  • Request/Pledge Management System
  • Shelter Registry
  • Inventory Management
  • Catalogue
  • Situation Awareness and Volunteer coordination.

Yang cantik dan membuat SAHANA menjadi sangat menarik untuk digunakan adalah,

  • Database SAHANA dapat saling di pertukarkan / di sinkronkan pada instalasi SAHANA di banyak server. Artinya SAHANA di rancang untuk tidak terpusat di satu server, tapi dapat di operasikan di banyak server dan database-nya saling sinkron satu sama lain. Ini menjadi sangat menarik untuk implementasi skala luas.
  • Salah satu modul yang banyak menarik banyak orang adalah Situation Awareness and Volunteer Coordination. Di modul ini terdapat peta yang memperlihatkan kondisi / situasi wilayah. Pada situs http://opensource.telkomspeedy.com/sisfo-bencana di bagian Pemetaan Situasi kita dapat melihat peta Indonesia dan berbagai “tag” yang melaporkan kondisi setempat.
Sisfo-bencana3.jpg
  • Hal lain yang menarik adalah daftar organisasi dan relawan yang dapat membantu / turun saat bencana. Daftar organisasi dan kontak-nya dapat di akses jika anda sudah terdapat sebagai relawan di SISFO-BENCANA. Menu daftar / lihat daftar organisasi dapat di akses melalui menu Pendaftaran Organisasi → Lihat dan Edit. Kita akan diberikan daftar organisasi yang ada berdasarkan abjad. Informasi yang ada Nama, Tipe Organisasi, Layanan, Lokasi, Alamat dan Kontak. Saat ini terdapat ratusan organisasi terutama LSM yang terdaftar pada SISFO-BENCANA. Hal ini menjadikan SISFO-BENCANA menjadi sangat handal untuk digunakan sebagai media interaksi antar organisasi.

Dari semua proses di atas, proses pelaporan kejadian dan kebutuhan bantuan menjadi sangat penting agar informasi yang ada di sistem informasi bencana tetap akurat.

Beberapa informasi kontak yang penting yang berkaitan dengan SISFO-BENCANA di Indonesia adalah:

Email : manajemen-bencana@itb.ac.id
Email : sisfo-bencana@itb.ac.id
Email : sahana@saksigempa.org
Telp : +62 274 418929 

Khusus bagi rekan-rekan yang berkecimpung dalam dunia Amatir Radio / ORARI, kita sedang mengembangkan sistem pelaporan untuk bencana yang di kenal sebagai CORE (Communication and Rescue). Salah satu mode pelaporan yang digunakan adalah mode DIGITAL. Frekuensi operasi CORE ORARI yang akan aktif digunakan adalah,

  3.600 MHz (nasional)
  7.110 MHz (nasional)
 14.300 MHz (internasional)
 21.360 MHz (internasional)
147.000 MHz (lokal)

Mode yang digunakan tidak di batasi. Khususnya bagi anggota ORARI yang bekerja menggunakan mode digital disarankan untuk menggunakan,

  3.600 MHz mode MFSK-8, MFSK-16, BPSK-31
  7.110 MHz mode MFSK-8, MFSK-16, BPSK-31
 14.300 MHz mode BPSK-31
 21.360 MHz mode BPSK-31
147.000 MHz mode BPSK-250

Software & rangkaian yang digunakan dapat di ambil secara bebas / gratis di,


Berbagai detail teknik komunikasi amatir digital dapat di baca di Komunikasi Digital Amatir

Semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua pada saat terjadi bencana alam.

73 de YC0MLC


Pranala Menarik