Difference between revisions of "Siapa Bilang OpenBTS Ilegal?"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
Line 11: Line 11:
 
Yang lebih mengerikan lagi,  
 
Yang lebih mengerikan lagi,  
 
Regulator di Indonesia sering kali melihat "aturan" seperti sesuatu yang fix yang dibuat oleh TUHAN.
 
Regulator di Indonesia sering kali melihat "aturan" seperti sesuatu yang fix yang dibuat oleh TUHAN.
Bahkan sering sekali Regulator '''BERSEMBUNYI''' di balik aturan, ini terutama terjadi saat debat publik.
+
Bahkan sering sekali Regulator '''BERSEMBUNYI''' di balik aturan, ini terutama terjadi saat debat publik (terus terang saya paling sebel kalau debat dengan birokrat / regulator model ini).
 
Seakan-akan aturan itu sesuatu banget.
 
Seakan-akan aturan itu sesuatu banget.
  
 
Padahal kenyataan hidup di dunia ini
 
Padahal kenyataan hidup di dunia ini
 
* Aturan itu buatan manusia, tidak ada buatan manusia yang sempurna.
 
* Aturan itu buatan manusia, tidak ada buatan manusia yang sempurna.
*
+
* Aturan biasanya dibuat untuk tujuan tertentu. (belum tentu berpihak pada rakyat banyak, kadang lebih berpihak pada operator, investor).
 +
* Aturan karena keterbatasan asumsi & pengetahuan pembuatnya, bisa salah dengan berjalannya waktu.
 +
* Aturan '''BISA''' berubah dan diubah oleh kita, contoh [[Sejarah Internet Indonesia:Pembebasan Frekuensi 2.4Ghz | Kisah Pembebasan Frekuensi 2.4GHz di Indonesia]].

Revision as of 05:11, 14 January 2012

Heran, regulator di Indonesia itu naif apa zalim ya? Sampai berani bilang sebuah karya teknologi yang seharusnya sifatnya netral sebagai barang ilegal. Ibarat pisau, apakah pisau ilegal? jelas pisau bukan barang ilegal kan? Hal yang sama dengan OpenBTS, ini adalah sebuah teknologi bahkan bisa digunakan oleh Operator selular biasa. Lho koq disebut ilegal?

Akibat pernyataan seperti itu lumayan fatal dan membuat kita miris, seperti,

  • Beberapa dosen di perguruan MELARANG mahasiswa-nya untuk tugas akhir OpenBTS.

Aturan Buatan Manusia Bukan TUHAN!

Yang lebih mengerikan lagi, Regulator di Indonesia sering kali melihat "aturan" seperti sesuatu yang fix yang dibuat oleh TUHAN. Bahkan sering sekali Regulator BERSEMBUNYI di balik aturan, ini terutama terjadi saat debat publik (terus terang saya paling sebel kalau debat dengan birokrat / regulator model ini). Seakan-akan aturan itu sesuatu banget.

Padahal kenyataan hidup di dunia ini

  • Aturan itu buatan manusia, tidak ada buatan manusia yang sempurna.
  • Aturan biasanya dibuat untuk tujuan tertentu. (belum tentu berpihak pada rakyat banyak, kadang lebih berpihak pada operator, investor).
  • Aturan karena keterbatasan asumsi & pengetahuan pembuatnya, bisa salah dengan berjalannya waktu.
  • Aturan BISA berubah dan diubah oleh kita, contoh Kisah Pembebasan Frekuensi 2.4GHz di Indonesia.