Sejarah Internet Indonesia:Air Putih Internet Emergency Responds Team

From OnnoWiki
Revision as of 14:15, 18 July 2007 by Onnowpurbo (talk | contribs) (New page: Sehari sesudah Natal 2004, pada tanggal 26 Desember 2004 pukul 7:58:53WIB, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh berpusat pada koordinat 3,298° LU dan 95,7...)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Sehari sesudah Natal 2004, pada tanggal 26 Desember 2004 pukul 7:58:53WIB, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh berpusat pada koordinat 3,298° LU dan 95,779 BT kedalaman 10km kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9,3 skala Richter merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Asia Tenggara dan Asia Selatan. Gempa bumi mengakibatkan tsunami (gelombang pasang) yang menelan lebih dari 126.000 jiwa tewas di Aceh.


Sekilas Tentang AirPutih

Tim AirPutih adalah sebuah kelompok relawan yang awalnya merupakan sebuah komunitas yang tergerak untuk memberikan kontribusi dalam rangka penanganan musibah di Nanggroe Aceh Darrusalam dan Sumatera Utara. Atas inisiatif sebagian anggota yang memiliki basis IT, dibentuklah tim AirPutih untuk penanganan Aceh yang kemudian disebut Aceh IT Media Center (AMC). Beberapa tokoh kunci dibelakang AirPutih, antara lain adalah Heru Nugroho, Valens Riyadi, Salahuddien dll. Dalam perkembangannya, mengingat dukungan untuk aktifitas ini sangat dibutuhkan, tim AirPutih membentuk yayasan AirPutih yang fokus dalam memberikan dukungan ICT di daerah bencana atau Information and Communication Technology Emergency Response Team.

Misi tim ArPutih pada prinsipnya sangat sederhana, yaitu mendukung akselerasi distribusi informasi dan memediasikan pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan musibah di Aceh agar dapat melakukan penanganan dengan lebih cepat. Tim AirPutih memandang bahwa salah satu kunci penting dalam penanganan masalah Aceh adalah informasi. Dengan informasi yang cepat, tepat dan akurat, pengambilan keputusan dan penanganan Aceh dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan efisien.

Dalam perkembangannya, ternyata aktifitas ini mendapat reaksi yang luar biasa dar berbagai pihak. Untuk itu tin AirPutih mulai melakukan penggalangan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk dan melakukan perencanaan, penataan dan pengelolaan secara lebih intensif dan profesional.

Aktifitas tim AirPutih didukung oleh asosiasi-asosiasi ICT di Indonesia antara lain, APJII, IndoWLI, AWARI, IDTUG, FTII, dan Pena Indoneisa sebagai rekan media. Dalam perkembangannya, aktifitas ini mendapat dukungan luar biasa dari rekan-rekan LSM, industri, pemerintah dan masyarakat umum yang ternyata sangat terbantu oleh aktifitas tim AirPutih, seperti JRS, JRK, INTI, Group Buddhayana, Arus Liar, Hand for Aceh, Aceh Gayo, Aceh Kita, GreenCamp, Mapala UI, dan lain-lain.