Difference between revisions of "Sejarah Internet Indonesia:Air Putih Internet Emergency Responds Team"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
(New page: Sehari sesudah Natal 2004, pada tanggal 26 Desember 2004 pukul 7:58:53WIB, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh berpusat pada koordinat 3,298° LU dan 95,7...)
 
Line 4: Line 4:
 
==Sekilas Tentang AirPutih==
 
==Sekilas Tentang AirPutih==
  
Tim AirPutih adalah sebuah kelompok relawan yang awalnya merupakan sebuah komunitas yang tergerak untuk memberikan kontribusi dalam rangka penanganan musibah di Nanggroe Aceh Darrusalam dan Sumatera Utara. Atas inisiatif sebagian anggota yang memiliki basis IT, dibentuklah tim AirPutih untuk penanganan Aceh yang kemudian disebut Aceh IT Media Center (AMC). Beberapa tokoh kunci dibelakang AirPutih, antara lain adalah Heru Nugroho, Valens Riyadi, Salahuddien dll. Dalam perkembangannya, mengingat dukungan untuk aktifitas ini sangat dibutuhkan, tim AirPutih membentuk yayasan AirPutih yang fokus dalam memberikan dukungan ICT di daerah bencana atau Information and Communication Technology Emergency Response Team.
+
Lahirnya AirPutih
 +
AirPutih, awalnya adalah sebuah komunitas praktisi teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis kerelawanan. Lahir pada masa emergency pasca tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Tepatnya dua hari sesudah gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9,3 skala Richter merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Asia Tenggara dan Asia Selatan. Gempa bumi mengakibatkan tsunami (gelombang pasang) yang menelan lebih dari 126.000 jiwa tewas di Aceh.
  
Misi tim ArPutih pada prinsipnya sangat sederhana, yaitu mendukung akselerasi distribusi informasi dan memediasikan pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan musibah di Aceh agar dapat melakukan penanganan dengan lebih cepat. Tim AirPutih memandang bahwa salah satu kunci penting dalam penanganan masalah Aceh adalah informasi. Dengan informasi yang cepat, tepat dan akurat, pengambilan keputusan dan penanganan Aceh dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan efisien.
+
Awalnya, misi tim AirPutih sangat sederhana. Yaitu mendukung akselerasi distribusi informasi dan memediasikan pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan musibah di Aceh agar dapat melakukan penanganan dengan lebih cepat. AirPutih memandang bahwa salah satu kunci penting dalam penanganan masalah Aceh adalah informasi. Dengan informasi yang cepat, tepat dan akurat, pengambilan keputusan dan penanganan Aceh dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan efisien.
  
Dalam perkembangannya, ternyata aktifitas ini mendapat reaksi yang luar biasa dar berbagai pihak. Untuk itu tin AirPutih mulai melakukan penggalangan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk dan melakukan perencanaan, penataan dan pengelolaan secara lebih intensif dan profesional.
+
Dalam perkembangannya, ternyata aktifitas ini mendapat reaksi yang luar biasa dari berbagai pihak. Untuk itu, AirPutih mulai melakukan penggalangan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk dan melakukan perencanaan dan pengelolaan secara intensif dan profesional.
  
Aktifitas tim AirPutih didukung oleh asosiasi-asosiasi ICT di Indonesia antara lain, APJII, IndoWLI, AWARI, IDTUG, FTII, dan Pena Indoneisa sebagai rekan media. Dalam perkembangannya, aktifitas ini mendapat dukungan luar biasa dari rekan-rekan LSM, industri, pemerintah dan masyarakat umum yang ternyata sangat terbantu oleh aktifitas tim AirPutih, seperti JRS, JRK, INTI, Group Buddhayana, Arus Liar, Hand for Aceh, Aceh Gayo, Aceh Kita, GreenCamp, Mapala UI, dan lain-lain.
+
Berangkat dari pemahaman tersebut, bersama dengan komponen masyarakat yang lain, Yayasan AirPutih ikut berperan serta dan mendorong terwujudnya gerakan masyarakat  yang kuat, mampu berperan dalam proses pertukaran informasi dan pengetahuan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
 +
 
 +
Visi:
 +
Mewujudkan masyarakat sipil yang kuat, mampu berperan dalam proses pertukaran informasi dan pengetahuan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
 +
 
 +
Misi:
 +
 
 +
  1. Melakukan usaha peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
 +
  2. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pelayanan informasi publik melalui teknologi informasi dan komunikasi.
 +
  3. Melakukan berbagai penelitian dan pengembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
 +
  4. Meningkatkan kemampuan para pihak yang terlibat dalam kawasan disaster dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk program tanggap darurat.
 +
  5. Membangun akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk bisa menggunakan teknologi informasi dan komunikas melalui fasilitas open source.

Revision as of 19:30, 27 July 2007

Sehari sesudah Natal 2004, pada tanggal 26 Desember 2004 pukul 7:58:53WIB, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh berpusat pada koordinat 3,298° LU dan 95,779 BT kedalaman 10km kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9,3 skala Richter merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Asia Tenggara dan Asia Selatan. Gempa bumi mengakibatkan tsunami (gelombang pasang) yang menelan lebih dari 126.000 jiwa tewas di Aceh.


Sekilas Tentang AirPutih

Lahirnya AirPutih AirPutih, awalnya adalah sebuah komunitas praktisi teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis kerelawanan. Lahir pada masa emergency pasca tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Tepatnya dua hari sesudah gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9,3 skala Richter merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Asia Tenggara dan Asia Selatan. Gempa bumi mengakibatkan tsunami (gelombang pasang) yang menelan lebih dari 126.000 jiwa tewas di Aceh.

Awalnya, misi tim AirPutih sangat sederhana. Yaitu mendukung akselerasi distribusi informasi dan memediasikan pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan musibah di Aceh agar dapat melakukan penanganan dengan lebih cepat. AirPutih memandang bahwa salah satu kunci penting dalam penanganan masalah Aceh adalah informasi. Dengan informasi yang cepat, tepat dan akurat, pengambilan keputusan dan penanganan Aceh dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan efisien.

Dalam perkembangannya, ternyata aktifitas ini mendapat reaksi yang luar biasa dari berbagai pihak. Untuk itu, AirPutih mulai melakukan penggalangan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk dan melakukan perencanaan dan pengelolaan secara intensif dan profesional.

Berangkat dari pemahaman tersebut, bersama dengan komponen masyarakat yang lain, Yayasan AirPutih ikut berperan serta dan mendorong terwujudnya gerakan masyarakat yang kuat, mampu berperan dalam proses pertukaran informasi dan pengetahuan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Visi: Mewujudkan masyarakat sipil yang kuat, mampu berperan dalam proses pertukaran informasi dan pengetahuan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Misi:

  1. Melakukan usaha peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
  2. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pelayanan informasi publik melalui teknologi informasi dan komunikasi.
  3. Melakukan berbagai penelitian dan pengembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
  4. Meningkatkan kemampuan para pihak yang terlibat dalam kawasan disaster dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk program tanggap darurat.
  5. Membangun akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk bisa menggunakan teknologi informasi dan komunikas melalui fasilitas open source.