Difference between revisions of "Perjalanan ke Bhutan"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
(Removing all content from page)
Line 1: Line 1:
 +
Catatan berikut adalah perjalanan 11-18 May 2004 [[Onno W. Purbo]] yang di sponsori oleh Internasional Development Research Center (IDRC) Ottawa, Canada.
  
 +
 +
=Kelana ICT di ketinggian 2300-3500 meter di atas permukaan laut=
 +
 +
Catatan: [[Onno W. Purbo]]
 +
 +
Hari selasa pagi 11 May 2004, dari Bangkok Don Muang International Airport di pagi hari menggunakan pesawar jet British Aerospace tipe Very Short Take Off and Landing (VSTOL), saya berangkat menuju Paro Bhutan. Paro merupakan satu-satunya lapangan terbang di negara Bhutan yang berada di ketinggian 2300 meter di atas permukaan laut.
 +
 +
Transit di Yangoon, Myanmar dan Kolkata, India, pesawat jet British Aerospace terbang ke arah utara dengan bayang-bayang puncak Everest mencuat di atas awan di kejauhan di sebelah barat arah terbang pesawat.
 +
 +
[[Image:Bhutan-1.jpg|left|200px|thumb]]
 +
Setelah satu jam terbang dari Kolkata India, pesawat mulai meninggalkan ketinggian. Terbang rendah, meliuk-liuk melalui tepian gunung dan jurang, tampak demikian dekat seperti dapat di sentuh oleh tangan yang berada dalam kabin pesawat jet British Aerospace.
 +
 +
Sebuah pengalaman yang menegangkan terbang menuju negara di ketinggian penggunungan Himalaya.
 +
 +
Bhutan negara dengan luas hampir sama dengan Swiss di Eropa di ketinggian 2300-4000+ meter di atas permukaan laut mempunyai penduduk enam ratus ribu orang saja. Di utara Bhutan berbatasan dengan Tibet China terhalang oleh gunung gunung berketinggian 6800-7000 meter di atas permukaan laut. Suhu pada bulan May cukup friendly sekitar belasan derajat celcius. Di Indonesia mungkin hampir sama dengan puncak gunung Tangkuban Perahu.
 +
 +
Yang agak menggelisahkan pada saat mendarat di Paro, Bhutan adalah sambungan telepon selular GSM, operator selular Bhutan (juga Myanmar) ternyata tidak mempunyai kerjasama roaming internasional dengan Indonesia. Akibatkan handphone yang saya gunakan praktis tidak dapat digunakan di Bhutan.

Revision as of 07:54, 22 January 2008

Catatan berikut adalah perjalanan 11-18 May 2004 Onno W. Purbo yang di sponsori oleh Internasional Development Research Center (IDRC) Ottawa, Canada.


Kelana ICT di ketinggian 2300-3500 meter di atas permukaan laut

Catatan: Onno W. Purbo

Hari selasa pagi 11 May 2004, dari Bangkok Don Muang International Airport di pagi hari menggunakan pesawar jet British Aerospace tipe Very Short Take Off and Landing (VSTOL), saya berangkat menuju Paro Bhutan. Paro merupakan satu-satunya lapangan terbang di negara Bhutan yang berada di ketinggian 2300 meter di atas permukaan laut.

Transit di Yangoon, Myanmar dan Kolkata, India, pesawat jet British Aerospace terbang ke arah utara dengan bayang-bayang puncak Everest mencuat di atas awan di kejauhan di sebelah barat arah terbang pesawat.

Bhutan-1.jpg

Setelah satu jam terbang dari Kolkata India, pesawat mulai meninggalkan ketinggian. Terbang rendah, meliuk-liuk melalui tepian gunung dan jurang, tampak demikian dekat seperti dapat di sentuh oleh tangan yang berada dalam kabin pesawat jet British Aerospace.

Sebuah pengalaman yang menegangkan terbang menuju negara di ketinggian penggunungan Himalaya.

Bhutan negara dengan luas hampir sama dengan Swiss di Eropa di ketinggian 2300-4000+ meter di atas permukaan laut mempunyai penduduk enam ratus ribu orang saja. Di utara Bhutan berbatasan dengan Tibet China terhalang oleh gunung gunung berketinggian 6800-7000 meter di atas permukaan laut. Suhu pada bulan May cukup friendly sekitar belasan derajat celcius. Di Indonesia mungkin hampir sama dengan puncak gunung Tangkuban Perahu.

Yang agak menggelisahkan pada saat mendarat di Paro, Bhutan adalah sambungan telepon selular GSM, operator selular Bhutan (juga Myanmar) ternyata tidak mempunyai kerjasama roaming internasional dengan Indonesia. Akibatkan handphone yang saya gunakan praktis tidak dapat digunakan di Bhutan.