Difference between revisions of "IPv6: Static Routing"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
 
(7 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 17: Line 17:
 
Misalnya, dalam contoh routing domain, routing statik yang memungkinkan lalu lintas yang dialihkan antara router "A," "B," dan "C" dapat dikonfigurasi sebagai berikut:
 
Misalnya, dalam contoh routing domain, routing statik yang memungkinkan lalu lintas yang dialihkan antara router "A," "B," dan "C" dapat dikonfigurasi sebagai berikut:
  
Example of static route configuration in a network
+
==Contoh konfigurasi statik route di sebuah jaringan==
 
 
 
  
 
{| border="1" cellpadding=2 style="border-collapse: collapse"
 
{| border="1" cellpadding=2 style="border-collapse: collapse"
Line 35: Line 33:
 
|}
 
|}
  
Note: next-hop addresses can be either global unicast or link-local.
+
Catatan: next-hop address dapat global unicast atau link-local.
 
 
Example of a routing domain
 
[[File:Figure 9-3.png|center|200px|thumb]]
 
 
 
  
Advantages of static routing
+
Contoh sebuah routing domain
  
Static routing is relatively reliable and gives you tight control over traffic flow. You determine exactly which connections to use to forward traffic to each destination. In a given VLAN, you can use multiple IPv6 addresses to add multiple static routes in the VLAN. Other advantages include:
+
[[File:Figure 9-3.png|center|400px|thumb]]
  
    efficiency in a small network with few paths to manage
+
==Keuntungan dari Routing Statik==
  
    ease of configuration and maintenance
+
Routing statik relatif dapat diandalkan dan memberi kita kontrol ketat terhadap arus lalu lintas. KIta menentukan dengan pasti koneksi mana yang digunakan untuk meneruskan lalu lintas ke setiap tujuan. Dalam VLAN yang diberikan, kita dapat menggunakan beberapa alamat IPv6 untuk menambahkan beberapa rute statik di VLAN. Keuntungan lain termasuk:
  
    lower CPU utilization
+
* Efisien dalam jaringan kecil dengan beberapa jalur yang dikelola
 +
* Kemudahan konfigurasi dan pemeliharaan
 +
* Penggunaan CPU yang lebih rendah
  
Disadvantages of static routing
+
==Kerugian dari Routing Statik==
  
In a large or expanding network, configuring static routes for all the necessary routes can become increasingly complicated and time-consuming. Ensuring that all routes remain accurate can also add to the administrative burden. Each time you add a connection or change a route, you must configure the change on every routing device in the network. Also, routers do not automatically respond to a failed static connection, so traffic can be lost or misrouted.
+
Dalam jaringan yang besar atau berkembang, mengkonfigurasi rute statis untuk semua rute yang diperlukan dapat menjadi semakin rumit dan memakan waktu. Memastikan bahwa semua rute tetap akurat juga dapat menambah beban administrasi. Setiap kali kita menambahkan koneksi atau mengubah rute, kita harus mengkonfigurasi perubahan pada setiap perangkat router di jaringan. Selain itu, router tidak secara otomatis menanggapi koneksi statis yang gagal, sehingga lalu lintas dapat hilang atau salah sasaran.
 
[NOTE: ]
 
 
 
 
+
CATATAN: Aplikasi manajemen jaringan dan pemantauan seperti PCM dan PCM + dapat mendeteksi rute statik yang gagal.
NOTE: Network management and monitoring applications such as PCM and PCM+ can detect failed static routes.
 
 
 
Static route types
+
==Tipe Routing Statik==
 
 
You can configure these types of static IPv6 routes:
 
 
 
    Standard: The static route consists of:
 
 
 
        Destination network prefix
 
 
 
        Link-local IPv6 address and VLAN ID of the (next-hop router) gateway IPv6 address
 
 
 
    Interface-based: The static route consists of:
 
 
 
        Destination network address or host and a corresponding network prefix
 
 
 
        VLAN interface through which you want the routing switch to send traffic for the route
 
 
 
    Null (discard): Null routes include the following:
 
 
 
        Default: When IPv6 routing is enabled, a route for the ::1/128 network is created and traffic to this network is rejected (dropped). The loopback address (lo0) is entered as the gateway. This route is for all traffic to the "loopback" network, with the single exception of traffic to the host address of the switch's loopback interface.
 
 
 
        Configured: Provides a route that is used as a backup route for discarding traffic where the primary route is unavailable. A configured null route consists of:
 
  
            Destination network address or host and a corresponding network mask
+
Kita dapat mengkonfigurasi jenis rute IPv6 statis berikut ini:
  
            Either the reject keyword (traffic dropped with ICMP notification to the sender) or blackhole keyword (traffic dropped without any ICMP notification).
+
* '''Standard:''' Rute statik terdiri dari:
 +
** Network Prefix tujuan
 +
** Link-local IPv6 address dan ID VLAN dari alamat IPv6 gateway (next-hop router)
  
        Non-default null routes created with the reject or blackhole keywords use a gateway of zero (0).
+
* '''Interface-based:'''Rute statik terdiri dari:
 +
** Network atau host address tujuan dan network prefix-nya.
 +
** Interface VLAN di mana kita ingin router switch mengirim lalu lintas untuk rute tersebut.
  
Example of static routes in an ECMP application illustrates the default and configured null route entries in the switch's routing table.
+
* '''Null (discard):''' Rute Null termasuk berikut ini:
Static routing default settings
+
** '''Default:'''Ketika routing IPv6 diaktifkan, rute untuk jaringan ::1/128 dibuat dan lalu lintas ke jaringan ini ditolak (di drop). Alamat loopback (lo0) dimasukkan sebagai gateway. Rute ini untuk semua lalu lintas ke jaringan "loopback", dengan pengecualian lalu lintas tunggal ke alamat host dari antarmuka loopback.
 +
** '''Configured:''' Menyediakan rute yang digunakan sebagai rute cadangan untuk membuang lalu lintas di mana rute utama tidak tersedia. Rute null yang dikonfigurasi terdiri dari:
 +
*** Alamat jaringan atau host tujuan  dan netmask jaringan yang sesuai.
 +
*** Atau karena reject keyword (lalu lintas di drop dengan pemberitahuan ICMP ke pengirim) atau blackhole keyword (lalu lintas di drop tanpa pemberitahuan ICMP).
 +
*** Rute null non-default yang dibuat dengan keyword reject atau blackhole menggunakan gateway nol (0).
  
The routing switch applies default administrative distance and metric values to ensure that static routes are preferred over dynamic routes to the same destination.
+
Contoh rute statik dalam aplikasi ECMP menggambarkan entri rute nol dan default yang dikonfigurasi dalam tabel perutean di switch.
  
    Administrative distance: In the case of static routes, this is the value the routing switch uses to compare a static route to routes from other route sources to the same destination before placing a route in the routing table. The default administrative distance for static routes is 1, but can be configured to any value in the range of 1–255.
+
==Setting Default Routing Statik==
  
    Metric: In the case of static routes, this is the value the routing switch uses when comparing a static route to routes in the routing table from any dynamic routes to the same destination. The metric for static routes is fixed, that is, always set to "1".
+
Routing switch menerapkan distance administratif standar dan nilai metrik untuk memastikan rute statik lebih disukai daripada rute dinamis ke tujuan yang sama.
  
Static route states follow VLAN states
+
* '''Distance Administrative:''' Dalam kasus rute statik, ini adalah nilai yang digunakan router untuk membandingkan rute statik ke rute dari sumber rute lain ke tujuan yang sama sebelum menempatkan rute dalam tabel rute. Jarak administrasi default untuk rute statik adalah 1, tetapi dapat dikonfigurasikan ke nilai apa pun dalam kisaran 1–255.
  
Static routes remain in the routing table only while the interface link to the next-hop router is up. If the next-hop router interface link goes down, the software removes the static route from the routing table. If the next-hop interface comes up again, the software adds the route back to the routing table.
+
* '''Metrik:''' Dalam kasus rute statik, ini adalah nilai yang digunakan oleh router ketika membandingkan rute statik dengan rute dalam tabel rute dari setiap rute dinamis ke tujuan yang sama. Metrik untuk rute statis adalah tetap, selalu diset ke "1".
  
This feature allows the routing switch to adjust to changes in network topology. The routing switch does not continue trying to use routes on unreachable paths, but instead uses routes only when their paths are reachable.
+
==Kondisi Rute Statik Mengikuti Kondisi VLAN==
Static routes for ECMP applications
 
  
Equal-cost multi-path routing (ECMP) is a routing strategy where next-hop packet forwarding to a single destination can occur over multiple "best paths." Each path has the same cost as the other paths, but a different next-hop router. In static routing, load-balancing can be achieved through ECMP. Example of static routes in an ECMP application illustrates static routes applied to an ECMP topology.
+
Rute statik tetap berada dalam tabel routing hanya saat link interface ke router next-hop beroperasi / up. Jika link antarmuka router hop berikutnya down, perangkat lunak menghapus rute statik dari tabel routing. Jika interface next-hop muncul lagi, perangkat lunak menambahkan rute kembali ke tabel routing.
  
Example of static routes in an ECMP application
+
Fitur ini memungkinkan router untuk menyesuaikan dengan perubahan topologi jaringan.  Router tidak terus mencoba menggunakan rute pada jalur yang tidak dapat dijangkau, melainkan menggunakan rute hanya ketika jalurnya dapat dijangkau.
Example of static routes in an ECMP application
 
  
The [no] ip load-sharing <2–4> command enables or disables load-sharing for both IPv4 and IPv6 applications and specifies the number of ECMP routes to allow. In the default configuration, load-sharing is enabled with four ECMP routes allowed. For more information, see Equal-cost multi-path routing (ECMP) for the Switch 2620-series.
+
==Routing Statik untuk Aplikasi ECMP==
  
 +
Equal-cost multi-path routing (ECMP) adalah strategi routing dimana next-hop packet forwarding  meneruskan paket ke satu tujuan dapat terjadi di beberapa "jalur terbaik". Setiap jalur memiliki biaya yang sama dengan jalur lainnya, tetapi router next-hop berbeda. Dalam routing statis, load-balancing dapat dicapai melalui ECMP. Contoh rute statik dalam aplikasi ECMP menggambarkan rute statis yang diterapkan pada topologi ECMP.
  
 +
[[File:Figure 9-4.png|center|400px|thumb]]
  
 +
Perintah [no] ip load-sharing <2–4> mengaktifkan atau menonaktifkan load-sharing untuk aplikasi IPv4 dan IPv6 dan menentukan jumlah rute ECMP yang diizinkan. Dalam konfigurasi default, pembagian beban diaktifkan dengan empat rute ECMP diizinkan.
  
 
==Referensi==
 
==Referensi==

Latest revision as of 08:39, 14 March 2019

sumber: http://h22208.www2.hpe.com/eginfolib/networking/docs/switches/RA/16-01/5200-0134_ra_2620_ipv6/content/ch07.html

Rute statik adalah tool yang memungkinkan untuk membatasi dan mengatasi masalah arus lalu lintas yang disalurkan dan dalam jaringan kecil dapat memberikan konfigurasi paling sederhana dan paling dapat diandalkan untuk IPv6 routing.

Rute statik dikonfigurasikan secara manual dalam tabel routing. Entri rute statis terdiri dari yang berikut:

  • Prefix jaringan IPv6 untuk route jaringan yang di tuju
  • gateway next-hop, yang dapat berupa salah satu dari berikut ini:
    • bisa link-local address dan ID VLAN atau VLAN link ke router next-hop
    • Alamat Global unicast pada router next-hop
    • Antarmuka "null" (router switch akan meneruskan lalu lintas yang ke antarmuka null)
  • Opsional, kita bisa menset distance administrasi non-standar


CATATAN: Untuk mengaktifkan routing di kedua arah pada routing statik, anda harus mengonfigurasi routing statik timbal balik pada router di kedua ujung router. Pada sebuah routing switch anda dapat membuat satu routing statik atau null route ke tujuan tertentu. Beberapa rute statik atau null ke tujuan yang sama tidak didukung.Sebuah routing switch secara bersamaan dapat mendukung maksimum 256 rute statik IPv6 dan 256 rute statik IPv4.

Misalnya, dalam contoh routing domain, routing statik yang memungkinkan lalu lintas yang dialihkan antara router "A," "B," dan "C" dapat dikonfigurasi sebagai berikut:

Contoh konfigurasi statik route di sebuah jaringan

Router "A" Router "B" Router "C"
ipv6 route 2620:a::/64 2620:e::55:1 ipv6 route 2620:a::/64 2620:b::22:1 ipv6 route 2620:c::/64 2620:b::22:2
ipv6 route 2620:b::/64 2620:e::55:1 ipv6 route 2620:c::/64 2620:e::55:2 ipv6 route 2620:e::/64 2620:b::22:2

Catatan: next-hop address dapat global unicast atau link-local.

Contoh sebuah routing domain

Figure 9-3.png

Keuntungan dari Routing Statik

Routing statik relatif dapat diandalkan dan memberi kita kontrol ketat terhadap arus lalu lintas. KIta menentukan dengan pasti koneksi mana yang digunakan untuk meneruskan lalu lintas ke setiap tujuan. Dalam VLAN yang diberikan, kita dapat menggunakan beberapa alamat IPv6 untuk menambahkan beberapa rute statik di VLAN. Keuntungan lain termasuk:

  • Efisien dalam jaringan kecil dengan beberapa jalur yang dikelola
  • Kemudahan konfigurasi dan pemeliharaan
  • Penggunaan CPU yang lebih rendah

Kerugian dari Routing Statik

Dalam jaringan yang besar atau berkembang, mengkonfigurasi rute statis untuk semua rute yang diperlukan dapat menjadi semakin rumit dan memakan waktu. Memastikan bahwa semua rute tetap akurat juga dapat menambah beban administrasi. Setiap kali kita menambahkan koneksi atau mengubah rute, kita harus mengkonfigurasi perubahan pada setiap perangkat router di jaringan. Selain itu, router tidak secara otomatis menanggapi koneksi statis yang gagal, sehingga lalu lintas dapat hilang atau salah sasaran.

CATATAN: Aplikasi manajemen jaringan dan pemantauan seperti PCM dan PCM + dapat mendeteksi rute statik yang gagal.

Tipe Routing Statik

Kita dapat mengkonfigurasi jenis rute IPv6 statis berikut ini:

  • Standard: Rute statik terdiri dari:
    • Network Prefix tujuan
    • Link-local IPv6 address dan ID VLAN dari alamat IPv6 gateway (next-hop router)
  • Interface-based:Rute statik terdiri dari:
    • Network atau host address tujuan dan network prefix-nya.
    • Interface VLAN di mana kita ingin router switch mengirim lalu lintas untuk rute tersebut.
  • Null (discard): Rute Null termasuk berikut ini:
    • Default:Ketika routing IPv6 diaktifkan, rute untuk jaringan ::1/128 dibuat dan lalu lintas ke jaringan ini ditolak (di drop). Alamat loopback (lo0) dimasukkan sebagai gateway. Rute ini untuk semua lalu lintas ke jaringan "loopback", dengan pengecualian lalu lintas tunggal ke alamat host dari antarmuka loopback.
    • Configured: Menyediakan rute yang digunakan sebagai rute cadangan untuk membuang lalu lintas di mana rute utama tidak tersedia. Rute null yang dikonfigurasi terdiri dari:
      • Alamat jaringan atau host tujuan dan netmask jaringan yang sesuai.
      • Atau karena reject keyword (lalu lintas di drop dengan pemberitahuan ICMP ke pengirim) atau blackhole keyword (lalu lintas di drop tanpa pemberitahuan ICMP).
      • Rute null non-default yang dibuat dengan keyword reject atau blackhole menggunakan gateway nol (0).

Contoh rute statik dalam aplikasi ECMP menggambarkan entri rute nol dan default yang dikonfigurasi dalam tabel perutean di switch.

Setting Default Routing Statik

Routing switch menerapkan distance administratif standar dan nilai metrik untuk memastikan rute statik lebih disukai daripada rute dinamis ke tujuan yang sama.

  • Distance Administrative: Dalam kasus rute statik, ini adalah nilai yang digunakan router untuk membandingkan rute statik ke rute dari sumber rute lain ke tujuan yang sama sebelum menempatkan rute dalam tabel rute. Jarak administrasi default untuk rute statik adalah 1, tetapi dapat dikonfigurasikan ke nilai apa pun dalam kisaran 1–255.
  • Metrik: Dalam kasus rute statik, ini adalah nilai yang digunakan oleh router ketika membandingkan rute statik dengan rute dalam tabel rute dari setiap rute dinamis ke tujuan yang sama. Metrik untuk rute statis adalah tetap, selalu diset ke "1".

Kondisi Rute Statik Mengikuti Kondisi VLAN

Rute statik tetap berada dalam tabel routing hanya saat link interface ke router next-hop beroperasi / up. Jika link antarmuka router hop berikutnya down, perangkat lunak menghapus rute statik dari tabel routing. Jika interface next-hop muncul lagi, perangkat lunak menambahkan rute kembali ke tabel routing.

Fitur ini memungkinkan router untuk menyesuaikan dengan perubahan topologi jaringan. Router tidak terus mencoba menggunakan rute pada jalur yang tidak dapat dijangkau, melainkan menggunakan rute hanya ketika jalurnya dapat dijangkau.

Routing Statik untuk Aplikasi ECMP

Equal-cost multi-path routing (ECMP) adalah strategi routing dimana next-hop packet forwarding meneruskan paket ke satu tujuan dapat terjadi di beberapa "jalur terbaik". Setiap jalur memiliki biaya yang sama dengan jalur lainnya, tetapi router next-hop berbeda. Dalam routing statis, load-balancing dapat dicapai melalui ECMP. Contoh rute statik dalam aplikasi ECMP menggambarkan rute statis yang diterapkan pada topologi ECMP.

Figure 9-4.png

Perintah [no] ip load-sharing <2–4> mengaktifkan atau menonaktifkan load-sharing untuk aplikasi IPv4 dan IPv6 dan menentukan jumlah rute ECMP yang diizinkan. Dalam konfigurasi default, pembagian beban diaktifkan dengan empat rute ECMP diizinkan.

Referensi


Pranala Menarik