IPv6: Format Paket

From OnnoWiki
Revision as of 08:29, 24 February 2019 by Onnowpurbo (talk | contribs) (→‎Pranala Menarik)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Sebuah paket IPv6 mempunyai dua bagian, yaitu: header dan payload.

Header merupakan bagian yang tetap dengan fungsi minimal yang dibutuhkan oleh semua paket dan mungkin saja di ikuti oleh extension yang sifatnya optional untuk menjalankan fitur khusus.

Gambar Header IPv6

Header ini menempati 40 oktet (320 bit) pertama dari paket IPv6. Ini berisi address sumber dan tujuan, klasifikasi traffic, hop counter, tipe dari optional extension atau payload yang mengikuti header. Kolom next header akan memberitahu penerima bagaimana cara menginterpretasikan data sesudah header. Jika paket berisi option, kolom tersebut akan berisi tipe option dari option selanjutnya. Kolom “Next Header” akan memberitahukan protokol yang dibawa sebagai payload pada paket tersebut.

Header extension akan membawa opsi yang digunakan untuk pengolahan khusus dari paket di jaringan, misalnya, untuk routing, fragmentasi, atau keamanan menggunakan framework IPsec.

Tanpa opsi khusus, payload harus lebih kecil dari 64Kbyte. Dengan opsi Jumbo payload (di header extension Hop-By-Hop), payload harus lebih kecil dari 4Gbyte.

Tidak seperti IPv4, router IPv6 tidak pernah memotong (fragmen) sebuah paket. Host di harusnya untuk, menggunakan Path MTU Discovery untuk mengatur paket mereka agar cukup kecil untuk menembus ke tujuan tanpa perlu di potong.

Lebih detail tentang header IPv6 adalah sebagai berikut:

  • Source address (128 bits) berisi IPv6 address dari node asal paket. Ini berisi IPv6 address dari node yang mengirimkan paket.
  • Destination address (128 bits) berisi IPv6 address untuk node yang akan menerima paket IPv6 tersebut.
  • Version/IP version (4-bits) dalam 4 bit version ini berisi nomor 6. Ini mengindikasikan versi protokol IP yang digunakan adalah IPv6. Dalam 4bit version ini, untuk IPv4 akan berisi nomor 4. Akan tetapi, kolom ini hanya digunakan terbatas karena sebetulnya paket IPv4 atau IPv6 tidak dibedakan berdasarkan kolom version ini akan tetapi pada tipe protokol yang ada pada lapisan protokol 2.
  • Packet priority/Traffic class (8 bit) 8-bit Priority field dalam IPv6 header dapat berisi nilai yang berbeda untuk membuka kemungkinan sebuah source node untuk membedakan prioritas pengiriman paket yang dikirimkannya. Field ini selanjutnya akan digunakan oleh node pengirim dan router yang dilewatinya untuk mengidentifikasi data paket yang masuk dalam class traffic yang sama dan membedakan dengan paket yang mempunyai prioritas yang berbeda.
  • Flow Label/QoS management (20 bit) 20-bit flow label field di IPv6 header dapat digunakan oleh source untuk me-label paket yang masuk dalam flow yang sama. Sebauh flow dapat di identifikasi secara unik dengan kombinasi source address dan non-zero Flow label. Beberapa flow dapat aktif sekaligus dari sebuah source ke sebuah destination termasuk beberapa traffic yang tidak termasuk flow manapun (Flow label = 0).

IPv6 router harus dapat menangani paket dari flow yang sama dengan cara yang tidak sama. Informasi tentang cara menangani paket data IPv6 yang masuk ke flow tertentu dapat di spesifikasikan dalam dapat paket tersebut atau dapat dikirimkan dengan control protocol seperti RSVP (Resource reSerVation Protocol).

Ketika router menerima paket yang pertama dari flow yang baru, router akan memproses informasi yang dibawa oleh IPv6 header, Routing header, dan Hop-by-Hop extension header, dan menyimpan hasilnya (misalnya untuk menentukan cara pengiriman ulang sebuah data paket IPv6 tertentu) dalam cache memory dan menggunakan hasilnya untuk me-routing semua paket yang termasuk dalam flow yang sama (yang mempunyai source address dan Flow label yang sama), dengan menggunakan data yang di simpan dalam cache memory.

  • Payload length in bytes (16 bits) Field 16-bit payload length berisi panjang dari data dalam octet / bit sesudah header paket IPv6. Payload length 16 bit menyebabkan limit teratas dari packet payload adalah 64 kilobyte. Jika dibutuhkan packet payload yang lebih besar, tersedia Jumbo payload extesion di sediakan. Sebuah Jumbo payload (Jumbogram) di indikasikan dengan nilai zero / nol di Payload Length. Jumbogram sering digunakan di komunikasi superkomputer menggunakan IPv6 untuk mengirimkan data payload yang sangat besar.
  • Next Header (8 bits) Field 8-bit Next Header mengidentifikasi tipe header sesudah IPv6 header yang berlokasi di awal dari data field (payload) dari IPv6 paket. Field ini biasanya berisi protocol transport layer yang digunakan oleh packet payload. Ada dua Next Header yang sering digunakan yaitu TCP (6) dan UDP (17), akan tetapi berbagai header lainnya juga sangat mungkin digunakan. Format yang di adopsi oleh field ini adalah yang di usulkan untuk IPv4 oleh RFC1700. Oleh karena itu, dalam hal protocol IPv6, field Next Header yang digunakan sama dengan field di protocol IPv4.
  • Time To Live (TTL)/Hop Limit (8 bits) – Field 8-bit Hop Limit akan berkurang satu, setiap melewati satu node (biasanya sebuah router) yang mem-forward paket. Jika Hop Limit berkurang menjadi nol, paket akan dibuang. Fungsi dari field ini adalah untuk mengidentifikasi dan untuk membuang paket yang macet dalam loop yang tertutup karena kesalahan informasi routing. Field 8 bit membatasi jumlah maksimum sambungan antara dua IPv6 node. Dalam hal ini, sebuah paket IPv6 hanya di ijinkan maksimum 255 hop sebelum di buang. IPv6 paket hanya dapat melalui maksimum 254 router sebelum di buang.

Dalam hal Protocol IPv6, field untuk menangani fragmentation bukan bagian dari header dasar. Mereka meletakan pada header extension yang terpisah. Di samping itu, fragmentation secara exclusive di tangani oleh host pengirim. Router tidak terlibat sama sekali dalam proses fragmentasi agar proses pengiriman paket menjadi lebih cepat.


Youtube

Pranala Menarik