Difference between revisions of "Fully Qualified Domain Name"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
 
Line 7: Line 7:
 
  somehost.example.com.
 
  somehost.example.com.
  
specifies an absolute domain name that ends with an empty top level domain label.[4]
+
dot di akhir menyatakan absolute domain name yang di akhiri dengan top level domain label yang kosong.
  
The DNS root domain is unnamed, which is expressed by an empty label, resulting in a domain name ending with the dot separator. However, many DNS resolvers process a domain name that contains a dot in any position as being fully qualified[note 1] or add the final dot needed for the root of the DNS tree. Resolvers process a domain name without a dot as unqualified and automatically append the system's default domain name and the final dot.
+
Domain name tanpa dot di akhirnya akan melihat sebagai tidak qualified dan biasanya akan di tambah secara automatis dot di akhir.
  
Some applications, such as web browsers, try to resolve the domain name part of a Uniform Resource Locator (URL) if the resolver cannot find the specified domain or if it is clearly not fully qualified by appending frequently used top-level domains and testing the result. Some applications, however, never use trailing dots to indicate absoluteness, because the underlying protocols require the use of FQDNs, such as Simple Mail Transfer Protocol (SMTP, an e-mail protocol).[5]
+
Beberapa aplikasi, seperti web browser, akan mencoba untuk me-resolve bagian domain name dari Uniform Resource Locator (URL) jika resolver tidak dapat memperoleh domain yang di tuju atau jika memang tidak fully qualified akan menambahkan top level domain yang sering digunakan dan men-test semoga berhasil.
 +
 
 +
Beberapa aplikasi, tidak menggunakan dot di akhir yang menandakan absolut, contohnya adalah Simple Mail Transfer Protocol (SMTP, an e-mail protocol).
  
  

Latest revision as of 08:35, 25 October 2013

Fully qualified domain name (FQDN), kadang kala di kenal sebagai absolute domain name, adalah nama domain yang menjelaskan secara tertepat lokasi-nya dalam hirarki Domain Name System (DNS). FQDN menjelaskan semua tingkat domain, termasuk Top-level domain dan root zone. Sebuah fully qualified domain name (FQDN) dapat di bedakan dengan tidak adanya keragu-raguan / ketidak pastian: FQDN hanya dapat di interpretasikan satu arah. FQDN pertama kali muncil saat dibutuhkan sebuah kesamaan saat Internet tumbuh dengan pesat pada akhir 1980-an.

Contoh, sebuah device diberi nama lokal myhost dengan domain utamanya example.com, oleh karenanya FQDN-nya adalah myhost.example.com. FQDN oleh karenanya akan secara unik mengidentifikasi device tersebut dari sekian banyak mesin yang ada di dunia dengan nama myhost.

Dalam Domain Name System, terutama pada file DNS zone, sebuah fully qualified domain name akan di kenali dengan dot di akhir. Contoh:

somehost.example.com.

dot di akhir menyatakan absolute domain name yang di akhiri dengan top level domain label yang kosong.

Domain name tanpa dot di akhirnya akan melihat sebagai tidak qualified dan biasanya akan di tambah secara automatis dot di akhir.

Beberapa aplikasi, seperti web browser, akan mencoba untuk me-resolve bagian domain name dari Uniform Resource Locator (URL) jika resolver tidak dapat memperoleh domain yang di tuju atau jika memang tidak fully qualified akan menambahkan top level domain yang sering digunakan dan men-test semoga berhasil.

Beberapa aplikasi, tidak menggunakan dot di akhir yang menandakan absolut, contohnya adalah Simple Mail Transfer Protocol (SMTP, an e-mail protocol).


Referensi