Difference between revisions of "Firasat dan Tanda-Tandanya ..."

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
(New page: NAMA : REGINA EZRA R. KELAS : VIII-D Porong-Sidoarjo Seperti yang kita ketahui “lumpur lapindo” sempat menggemparakan banyak orang hampir di seluruh negeri. Berita ini tersebar, ba...)
 
Line 2: Line 2:
 
  KELAS : VIII-D
 
  KELAS : VIII-D
  
Porong-Sidoarjo
+
'''Porong-Sidoarjo'''
  
 
Seperti yang kita ketahui “lumpur lapindo” sempat menggemparakan banyak orang hampir di seluruh negeri. Berita ini tersebar, bahkan sampai terdengar keluar negeri. Begitu hebohnya bencana ini terjadi.”Saya tidak menyangka dampaknya sangat meresahkan warga, terutama warga siring dan sekitarnya, yang harta bendanya terendam lumpur,” ujar Pak Anam. Yang merupakan salah satu korban dari bencana tersebut. Bencana ini bukan hanya merugikan harta benda, namun waktu, cerita, kenangan dan harapan banyak orang. Pak Anam juga mengatakan, bahwa beliau sampai saat ini belum merasa nyaman menempati rumah barunya yang berada di kawasan Kejapanan.
 
Seperti yang kita ketahui “lumpur lapindo” sempat menggemparakan banyak orang hampir di seluruh negeri. Berita ini tersebar, bahkan sampai terdengar keluar negeri. Begitu hebohnya bencana ini terjadi.”Saya tidak menyangka dampaknya sangat meresahkan warga, terutama warga siring dan sekitarnya, yang harta bendanya terendam lumpur,” ujar Pak Anam. Yang merupakan salah satu korban dari bencana tersebut. Bencana ini bukan hanya merugikan harta benda, namun waktu, cerita, kenangan dan harapan banyak orang. Pak Anam juga mengatakan, bahwa beliau sampai saat ini belum merasa nyaman menempati rumah barunya yang berada di kawasan Kejapanan.

Revision as of 16:53, 2 January 2010

NAMA	: REGINA EZRA R.
KELAS	: VIII-D

Porong-Sidoarjo

Seperti yang kita ketahui “lumpur lapindo” sempat menggemparakan banyak orang hampir di seluruh negeri. Berita ini tersebar, bahkan sampai terdengar keluar negeri. Begitu hebohnya bencana ini terjadi.”Saya tidak menyangka dampaknya sangat meresahkan warga, terutama warga siring dan sekitarnya, yang harta bendanya terendam lumpur,” ujar Pak Anam. Yang merupakan salah satu korban dari bencana tersebut. Bencana ini bukan hanya merugikan harta benda, namun waktu, cerita, kenangan dan harapan banyak orang. Pak Anam juga mengatakan, bahwa beliau sampai saat ini belum merasa nyaman menempati rumah barunya yang berada di kawasan Kejapanan.

Beliau menjelaskan kejadian ini menimbulkan banyak firasat dan tanda-tanda. Di antaranya sering bermimpi buruk tentang rumah dan seluruh isinya yang terendam genangan air yang berasal dari dinding dan lantai rumahnya.” Begitu saya terbangun, saya pun ber-istighfar sebanyak mungkin. Agar hati, pikiran dan jiwa saya terasa lebih tenang”, ucapnya. Mimpi buruk dan banyaknya firasat itupun sering terjadi, bukan hanya sekali namun hampir setiap hari. “Awalnya saya hanya menganggap, hanya bunga tidur yang buruk saja”, lanjutnya lagi.

“Firasat itupun ternyata ada benarnya, setelah mendengar ada pengeboran minyak yang melebihi batas ketentuan”, ujarnya.Ketika beliau di wawancarai tentang tanda-tanda awal terjadinya bencana itu, raut wajahnya berubah menjadi sedih. Tak lama beliau menjawab,”tanda-tanda itu mulai dirasakan kurang lebih 2 bulan setelah pengeboran”. Pak Anam juga menjelaskan hal-hal yang janggal yang belum pernah dirasakan sebelumnya diantaranya yaitu banyak tanaman yang tiba-tiba layu akibat tanah yang terlalu panas. “Rumah tetangga saya tidak luput dari panasnya udara bawah tanah, sampai akhirnya dinding dan lantainya pun perlahan-lahan retak”,ujarnya menjelaskan.Pak Anam juga menjelaskan masyarakat desa yang merasakan hal yang sama adalah masyarakt RENO KENONGON dan JATI REJO yang jaraknya pun tidak jauh dari Desa Siring.

Dan akhirnya semua mimpi buruk pak Anam pun terjawab di salah satu seorang tetangganya yang mulai mengeluarkan semburan-semburan kecil dari lantai rumahnya, yang merupakan semburan lumpur panas yang bermuatan zat aktif dan karbon dioksida yang cukup tinggi. “Tidak hanya dirumah warga saja,namun disekitar daerah persawahan juga bermunculan semburan-semburan yang sama”,ujarnya ketus.

Meskipun bencana tersebut terjadi begitu cepat hingga menenggelamkan desanya, namun beliau tetap bersyukur atas mimpi buruk yang dirasakannya. Karena dengan mimpi itu beliau dapat mengetahui bencana apa yang sebenarnya terjadi. Pak Anam berharap, mimpi yang telah terjadi pada dirinya dapat dijadikan sebuah pelajaran yang patut diteladani oleh orang lain.