Konfigurasi Base Station WiMAX buatan Hariff

From OnnoWiki
Revision as of 10:49, 23 July 2009 by Onnowpurbo (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Berikut ini akan di jelaskan hasil capture screen proses konfigurasi base station WiMAX buatan Hariff


Bs-hariff1.jpg

Cara konfigurasi Base Station WiMAX pada peralatan buatan Hariff adalah menggunakan Web. Seperti layaknya peralatan jaringan yang di konfigurasi melalui Web. Pertama-tama kita akan disuguhi menu login pada web. Kita perlu memasukan username dan password administrator pada Base Station WiMAX sesuai dengan manual-nya.


Bs-hariff2.jpg

Tampilan yang akan di perlihatkan setelah kita berhasil masuk ke Base Station WiMAX adalah status kondisi Base Station dan jaringan yang tersambungnya. Ada beberapa parameter utama yang di tampilkan, seperti,

Di sebelah kiri terdapat beberapa menu yang berkisar tentang

  • Konfigurasi Base Station (BS)
  • Konfigurasi [Subscriber Station]] (SS)
  • Catatan dan Statistik


Bs-hariff3.jpg

Pada menu konfigurasi BS yang terdapat di lajur kiri terdapat beberapa submenu seperti

  • Konfigurasi BS itu sendiri.
  • Upgrade firmware
  • Reboot BS

Secara umum konfigurasi BS itu sendiri terbagi dalam dua (2) jenis konfigurasi, yaitu,

  • Konfigurasi Dasar (Basic Configuration)
  • Konfigurasi Tingkat Lanjut (Advanced Configuration)


Bs-hariff4.jpg

Tidak banyak yang dapat / perlu di set di konfigurasi dasar (Basic Configuration), antara lain adalah,

  • Lokasi Server Network Manajemen. Untuk Jaringan yang sederhana sebaiknya lokasi NMS cukup menggunakan fasilitas lokal yang ada di Base Station (BS).
  • DHCP Server. Untuk jaringan yang sifatnya tetap / fixed sebaiknya DHCP server dimatikan.
  • Syslogd untuk mencatat kejadian di Base Station sebaiknya menggunakan fasilitas yang lokal ada di BS.


Lebih detail teknik konfigurasi Base Station WiMAX

Bs-hariff5.jpg

Lebih detail konfigurasi dari Base Station di perlihatkan pada menu konfigurasi Advanced. Ada beberapa menu utama yang di sediakan pada menu konfigurasi Advanced dari Base Station WiMAX, yaitu,

  • Network Server
  • Cell Profile.
  • MAC Profile.
  • PHY Profile.
  • RF Profile.
  • Cell Timer.

Yang akan banyak digunakan dalam konfigurasi Base Station WiMAX adalah,

  • PHY Profile.
  • RF Profile.


Bs-hariff6.jpg

Pada menu Advanced → RF Profile, kita biasanya minimal perlu mengkonfigurasi 2-3 hal, yaitu,

  • Mode Duplex – ada dua (2) pilihan, yaitu, TDD dan FDD. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Pada TDD frekuensi digunakan bergantian antara Base Station dan Client. Pada FDD frekuensi yang digunakan lebih lebar, tapi tidak perlu bergantian menggunakan frekuensi.
  • Downlink Frekuensi – yang digunakan untuk kanal downlink dari Base Station. Frekuensi dapat diset menggunakan mouse.
  • Uplink Frekuensi – yang digunakan untuk kanal uplink dari Base Station. Frekuensi dapat di set menggunakan mouse.

Selain itu, ada beberapa parameter lain yang dapat di set seperti,

  • TX Power dari Base Station.
  • Receive Signal Strength.
  • Gain Antenna.
  • Cable Loss – jika menggunakan kabel pigtail.



Bs-hariff7.jpg

Pada menu Advanced → PHY Profile, kita dapat mengkonfigurasi beberapa hal yang di atur oleh peraturan pemerintah, seperti,

  • Channel Bandwidth – menurut peraturan 5MHz. Dapat di set pada channel bandwidth yang lain seperti 3.5MHz atau 7MHz. Semakin lebar channel bandwidth yang dialokasikan semakin lebar bandwidth yang dapat dikirim.
  • Cyclic Prefix – biasanya 1/16. Kita dapat menset ¼, 1/8, 1/16 atau 1/32.
  • Frame Duration – menurut peraturan 5 ms. Kita dapat menset dari 2.5ms, 4ms, 5ms, 8ms, 10ms, 12.5ms, 20ms.

Masih ada beberapa menu tambahan yang dapat kita ubah / tune, seperti,

untuk jaringan yang sederhana kita dapat menggunakan nilai default dari parameter tersebut.


Bs-hariff8.jpg

Pada menu SS pada Base Station WiMAX kita pada dasarnya mendefinisikan dua (2) hal, yaitu,

Pada menu SS akan terlihat daftar / tabel QoS yang aktif.



Bs-hariff9.jpg

Dalam mengkonfigurasi QoS, beberapa hal minimal yang biasanya akan kita konfigurasi adalah,

  • Direction – ada dua (2) pilihan, yaitu, UPSTREAM atau DOWNSTREAM
  • Tipe Scheduling – ada beberapa pilihan, seperti, Best Effort (BE), Non-Real-Time Polling Service (NRTPS) , Real-Time Polling Service (RTPS) dan Unsolicited Grant Service (USG)
  • Spesifikasi CS – Pilihan jenis paket yang di lewatkan; ada beberapa pilihan, seperti, Packet, 802.3/Ethernet , Packet, 802.1QVLAN , Packet, IPv4 over 802.3/Ethernet , Packet, IPv4 over 802.1Q VLAN
  • Maximum Traffic – maksimum traffic yang di ijinkan untuk di lewatkan melalui QoS yang kita set.

Yang membedakan WiMAX dengan WiFi terutama pada setting QoS ini. Pada WiFi tidak ada fasilitas untuk mengkonfigurasi QoS; akibatnya yang terjadi sebetulnya seluruh traffic pada WiFi masuk dalam kategori “Best Effort”, yang artinya – bisa sampai sukur, tidak sampai ya nasib.



Bs-hariff10.jpg


ika kita mengubah Tipe Scheduling yang digunakan, maka akan mengubah menu pilihan bandwidth yang dapat di alokasikan. Dalam contoh di perlihatkan untuk Non-Real-Time Polling Service, kita akan mempunyai kemampuan untuk mengkonfigurasi,


Bs-hariff11.jpg

ika kita mengubah Tipe Scheduling yang digunakan, maka akan mengubah menu pilihan bandwidth yang dapat di alokasikan. Dalam contoh di perlihatkan untuk Real-Time Polling Service, kita akan mempunyai kemampuan untuk mengkonfigurasi,

Untuk traffic real-time akan sangat sensitif terhadap delay di jaringan. Oleh karena itu, ada tambahan parameter yang dapat di set, yaitu,



Bs-hariff12.jpg

Jika kita mengubah Tipe Scheduling yang digunakan, maka akan mengubah menu pilihan bandwidth yang dapat di alokasikan. Dalam contoh di perlihatkan untuk Unsolicited Grant Service (UGS), kita akan mempunyai kemampuan untuk mengkonfigurasi,

Untuk traffic real-time akan sangat sensitif terhadap delay di jaringan. Oleh karena itu, ada tambahan parameter yang dapat di set, yaitu,

UGS mempunyai toleransi yang jauh lebih ketat di bandingkan dengan tipe scheduling yang lainnya.



Bs-hariff13.jpg

Melalui menu SS List, kita mempunyai fasilitas untuk melihat daftar Subscriber Station (SS) yang di ijinkan untuk menyambungkan diri ke Base Station (BS) tertentu.

Kalau kita perhatikan baik-baik, pada daftar SS terdapat,

  • Nama SS
  • SS ID

Tidak terdapat informasi IP address dari masing-masing SS dll.

Melalui menu “Add New SS” kita dapat menambahkan SS yang diijinkan untuk menyambungkan diri ke BS yang sedang kita konfigurasi.


Bs-hariff14.jpg

Pada masing-masing Subscriber Station (SS) yang ada kita perlu mengalokasikan QoS yang akan di peroleh. Hal ini dapat dilakukan dengan cara,

  • Meng-klik nama dari SS.
  • Memilih dan menambahkan QoS yang di alokasikan.
  • Menambah Classifer yang lebih detail untuk masing-masing QoS.

Mari kita bahas lebih detail dari Classifer untuk QoS yang di alokasikan. Konfigurasi Classifier dapat dilakukan dengan menggunakan perintah “Add Classifier” pada masing-masing QoS.



Bs-hariff15.jpg

Pada menu konfigurasi Classifier yang sering dikonfigurasi adalah,

  • Select & Add
  • Prioritas

Konfigurasi detail yang menentukan sebuah QoS di arahkan untuk tujuan tertentu terdapat pada menu “Select & Add”, beberapa parameter tujuan yang dapat di set adalah,

Dengan menset parameter tersebut, maka kita dapat menset komputer mana saja yang memenuhi parameter tersebut yang dapat memperoleh sebuah QoS tertentu.


Bs-hariff16.jpg

Pada menu SS Status kita dapat melihat status dari masing-masing SS apakah operasional atau tidak. Kita dapat memaksa sebuah SS untuk meregister ulang ke Base Station dengan meng-klik menu Deregister.


Bs-hariff17.jpg

Pada menu SS Status, kita juga dapat melihat data yang lebih detail dari masing-masing SS. Beberapa data detail yang ada seperti jenis modulasi yang digunakan, FEC, kekuatan sinyal, tipe scheduling paket dll.


Bs-hariff18.jpg

Menu Cell Timer jarang sekali di sentuh dan di set. Sebagian besar parameter Cell Timer dapat digunakan menggunakan nilai default yang ada.

Tapi bagi kita yang ingin menset berbagai parameter yang berkaitan dengan timer dari sebuah sel WiMAX dapat di set pada bagian ini. Ada banyak sekali parameter seperti DCD interval, DCD Transition, UCD Interval, UCD Transition, DL-MAP Interval, UL-MAP Interval, DSx Request Retries dan banyak sekali parameter lainnya.



Pranala Menarik