Docker: Pengertian, Cara Kerja, dan 7 Kegunaannya

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Sumber: https://www.ekrut.com/media/mengenal-docker-dan-penggunaannya-seperti-apa-sih

Istilah Docker akrab dengan mereka yang bekerja sebagai pengembang atau administrator dalam bidang teknologi perangkat lunak. Docker berperan penting untuk menyediakan proses penyatuan dokumen yang dibutuhkan oleh perangkat lunak. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa dan bagaimana cara kerja Docker, mari simak ulasan berikut ini.


Apa itu Docker?

Docker mampu meringankan kerja pengembang perangkat lunak untuk menyimpan pengodean mereka (Sumber: Pexels)

Dilansir dari Docker.com, Docker adalah platform untuk mengembangkan, mengirim, dan menjalan aplikasi yang mulai berkembang pada tahun 2013. Docker memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk memisahkan aplikasi dari infrastruktur sehingga pengembang dapat mengirimkan perangkat lunak dengan cepat.

Docker dapat membantu pengembang untuk mengelola infrastruktur teknis dengan cara yang sama seperti saat pengembang mengelola aplikasi. Pemanfaatan metode docker untuk pengiriman, pengujian, dan penerapan kode dengan cepat. Selain itu, pengembang dapat secara signifikan mengurangi penundaan antara penulisan kode dan proses menjalankannya dalam produksi perangkat lunak

Secara umum, Docker adalah proyek open source yang menyediakan platform terbuka untuk para website developer atau pengembang agar dapat membangun,mengemas, dan menjalankan aplikasi di berbagai lokasi dan bertindak sebagai sebuah container yang ringan. Docker memiliki fungsi utama dalam penyederhanaan konfigurasi yang dibangun berdasarkan teknologi container.

Isolasi dan keamanan yang ada pada Docker memungkinkan seorang pengembang dapat menjalankan banyak container secara bersamaan pada sebuah host tertentu. Container adalah sebuah wadah ringan seperti cloud yang berisi semua keperluan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Melalui Docker ini seorang pengembang dapat berbagi container saat bekerja membangun aplikasi. Hal ini mempermudah kerja tim dalam pengembangan aplikasi.

Cara kerja Docker

cara kerja docker Ilustrasi arsitektur client-server dalam cara kerja Docker (Sumber: Docker.com)

Docker bertindak sebagai alat yang digunakan untuk menjalankan container. Container ini bertindak seperti mesin virtual, yang seperti simulasi komputer yang berjalan di dalam komputer asli pengembang. Pada mesin virtual ini nantinya semua kode sistem tersimpan untuk menjalankan simulasi seolah-olah adalah operasi sistem utama. Docker bertindak melakukan virtualisasi sistem operasi di dalam sistem operasi host.

Docker membangun container berdasarkan gambar yang berisi kode program. Gambar atau images ini ditumpuk satu sama lain untuk lantas membangun pengaturan yang lengkap. Gambar bertumpuk dapat berbagi gambar inti yang sama, seperti cabang-cabang dari batang pohon yang sama.

Proses ini dapat dimisalkan ketika seorang pengembang ingin menguji tampilan situs web baru di sebuah browser web berbeda, tetapi pengembang tidak ingin langsung melakukan instalasi setiap browser ke komputernya. Melakukan hal ini dapat menyebabkan masalah dengan peramban pribadi pengembang. Dalam pengujian inilah nantinya Docker berguna sebagai tempat uji coba.

Docker bekerja menggunakan sistem arsitektur client-server. Dalam hal ini nantinya klien akan berkomunikasi dengan apa yang disebut Daemon Docker atau proses pengelolaan Docker images, container, network, dan volume penyimpanan. Docker Daemon nantinya akan menerima permintaan pemrosesan dari Docker Engine Rest API yang berguna untuk interaksi dan bisa diakses oleh klien melalui hypertext transfer protocol (HTTP).

Klien Docker yang lain adalah Docker Compose yang dapat memungkinkan pengembang untuk bekerja dengan aplikasi yang terdiri dari sekumpulan container. Dalam ilustrasi di atas container yang dipakai adalah Ubuntu, sehingga nantinya akan menempel secara interaktif ke sesi baris perintah yang dimiliki pengembang.

Saat pengembang mulai menjalankan perintah terhadap container Ubuntu maka akan terjadi konfigurasi oleh Docker dan pembuatan container baru. Selanjutnya, Docker akan mengalokasikan dokumen sistem ke dalam container sebagai lapisan terakhirnya. Hal ini memungkinkan container yang sedang berjalan untuk membuat atau memodifikasi dokumen dan direktori ke sistem dokumen lokal.

Di samping itu, Docker juga membuat antarmuka jaringan untuk menghubungkan container ke sebuah jaringan default. Hal ini terjadi jika pengembang tidak menentukan opsi jaringan apapun. Termasuk seperti penetapan alamat internet protocol (IP) ke dalam container. Secara default, container akan terhubung ke jaringan eksternal menggunakan koneksi dari jaringan host.

Docker akan mulai mengeksekusi container yang berjalan secara interaktif dan terpasang di terminal pemrograman milik pengembang. Dalam tahap ini, pengembang dapat memberikan input menggunakan keyboard dan juga saat output tercatat ke terminal milik pengembang. Pengembang dapat mengetik “exit” untuk menghentikan perintah, meski begitu container yang dihentikan tidak akan terhapus dan pengembang tetap bisa menggunakannya atau menghapusnya lain waktu.

Kelebihan dan kekurangan Docker

Kelebihan dan kekurangan Docker Docker memiliki kelebihan dalam hal keamanan (Sumber: Pexels)

Meski docker mulanya ditemukan untuk mempermudah pengembangan aplikasi, namun tetap saja ada kekurangan yang hadir dari penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan docker,

Kelebihan Docker Kekurangan Docker Penghematan biaya dan melancarkan return of investment Ada fitur yang hilang Penyebaran cepat Data dalam container masih perlu di-back up Keamanan tinggi Kompatibilitas lintas platform tidak fleksibel, jika dirancang di Windows maka tidak dapat dijalankan di Linux Kesederhanaan dan konfigurasi lebih cepat Grafis antarmuka dan jalankan aplikasi tidak fleksibel karena berbasis aplikasi hosting Alasan penggunaan Docker Cara kerja Docker Menggunakan docker dapat mempercepat pengembangan dan penyebaran kode perangkat lunak (Sumber: Pexels)

Docker memungkinkan penggunaan sumber daya sistem yang lebih efisien. Contoh aplikasi dalam container menggunakan memori yang jauh lebih sedikit daripadai mesin virtual (VM’’s). Docker akan memulai dan berhenti lebih cepat karena dapat dikemas jauh lebih padat pada perangkat keras host mereka. Alasan inilah yang menjadi basis utama mengapa Docker dapat membuat tim pengembang/teknologi mengeluarkan biaya lebih sedikit.

Penghematan biaya merupakan alasan utama untuk menggunakan Docker karena variasi biayanya tergantung pada aplikasi apa yang sedang dipakai dan seberapa intensif sumber dayanya. Sebagai tambahan, kinerja container juga lebih efisien. Tak hanya itu, biaya lisensi perangkat lunak juga lebih hemat saat menggunakan Docker.

Docker memungkinkan siklus pengiriman perangkat lunak lebih cepat dan juga penempatan versi perangkat lunak terbaru dengan fitur bisnis terbaru akan lebih cepat membantu produksi. Bahkan, Docker memungkinkan pengembang untuk mengembalikan versi terbaru ke versi sebelumnya. Hal ini tentunya juga mendukung portabilitas aplikasi karena docker merangkum semua yang dibutuhkan aplikasi untuk dijalankan dan dapat dipindahkan dengan mudah.

7 Kegunaan Docker

Fungsi dan guna Docker bagi proyek pengembangan perangkat lunak secara umum adalah menyederhanakan konfigurasi yang sedang dibangun berdasarkan teknologi container. Berikut ini adalah 7 kegunaan Docker dalam dunia pengembangan teknologi dan informasi:

  • Produktivitas pengembang - Pada akhirnya, Docker memberikan beberapa keuntungan tambahan untuk pengembang.Di lingkungan developer, ada dua tujuan yang bertentangan satu sama lain. Pertama, untuk bisa sedekat mungkin dengan proses produksi. Kedua, untuk mendapatkan pengembangan secepat mungkin, agar bisa digunakan secara interaktif. Idealnya, untuk mencapai tujuan pertama, kamu perlu memiliki setiap layanan yang berjalan sendiri pada virtual machine. Tujuannya, untuk melihat proses produksi. Namun, dalam pengaplikasiannya kamu tidak selalu membutuhkan koneksi Internet dan menambah overhead terhadap pekerjaan yang dilakukan dari jarak jauh, setiap memerlukan kompilasi. Di sinilah gunanya Docker dengan overhead-nya yang rendah. Sebuah lingkungan pengembangan biasanya memiliki kapasitas memori yang rendah, tanpa menambah jejak memori yang biasa dilakukan ketika menggunakan virtual machine. Docker secara mudah memungkinkan sejumlah layanan untuk dijalankan.
  • Manajemen pipeline kode - Apakah kamu sekarang sedang mencari cara yang pas dalam mengelola code pipeline? Mungin Docker dapat menjadi jawabannya. Docker dapat memudahkan pengembangan kode, penyaluran pipa, hingga menyediakan lingkungan yang konsisten untuk aplikasi dari pengembangan sampai ke tahap produksi. Dengan begitu kamu dapat dengan mudah mengembangkan kode dan pipeline.
  • Penyederhanaan konfigurasi - Kemampuan Docker adalah sama seperti mesin virtual, tapi tanpa overhead. Ini memungkinkan kamu menempatkan lingkungan dan konfigurasi ke dalam kode serta menyebarkannya. Konfigurasi Docker yang sama juga dapat digunakan dalam berbagai lingkungan, memisahkan kebutuhan infrastruktur dari lingkungan aplikasi. Docker memungkinkan kamu untuk bebas menjalankan aplikasi di beberapa IaaS / PaaS tanpa tweak tambahan. Perlu kamu tahu bahwa, setiap penyedia IaaS/PaaS dari Amazon hingga Google sudah mendukung penggunaan Docker. Sehingga sudah saatnya kamu untuk mencoba Docker.
  • Kecepatan Penyebaran - Dulu meningkatkan sumber daya hardware dapat menyita waktu cukup lama. Tetapi setelah adanya Docker hal ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Tidak heran dengan kecanggihan ini membuat Google dan Facebook beralih menggunakan kontainer. Selain itu, sifat Image Docker juga memberikan kepastian kepadamu terhadap hasil yang sesuai ekpestasi.


  • Multi-tenance - Hal menarik lain dari penggunaan Docker adalah dapat digunakan dalam multi-tenance sehingga menghindari penulisan ulang di aplikasi utama. Contoh kasus bila perusahaanmu sedang mengembangkan program multi-tenance untuk pengaplikasian IoT. Biasanya proses di dalamnya lebih rumit dalam hal basis kode. Bila dilakukan secara manual, tentu akan menghabiskan banyak waktu. Oleh sebab itu, kamu perlu menggunakan Docker. Lewat pengaplikasian Docker kamu akan lebih mudah untuk membuat beberapa lingkungan yang terisolasi menjalankan beberapa objek aplikasi untuk setiap tenant. Selain itu, Docker juga murah untuk dipakai.
  • Dapat digunakan untuk Debugging - Fungsi lain Docker adalah dapat digunakan untuk Debugging. Contoh, dalam penggunaan kasus Flux7.com yang dijalankan dalam container Docker, bila pengembang mengalami kerusakan akibat perubahan kode lantaran keadaan error dari UI dan file functionphp. Pengembang hanya memerlukan waktu satu menit untuk melakukan debug dalam sandbox. Setelah itu, kamu dapat beralih kembali ke versi terbaru dari situs web tersebut. Sumber: https://www.ekrut.com/media/mengenal-docker-dan-penggunaannya-seperti-apa-sih

Istilah Docker akrab dengan mereka yang bekerja sebagai pengembang atau administrator dalam bidang teknologi perangkat lunak. Docker berperan penting untuk menyediakan proses penyatuan dokumen yang dibutuhkan oleh perangkat lunak. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa dan bagaimana cara kerja Docker, mari simak ulasan berikut ini.


Apa itu Docker?

Docker mampu meringankan kerja pengembang perangkat lunak untuk menyimpan pengodean mereka (Sumber: Pexels)

Dilansir dari Docker.com, Docker adalah platform untuk mengembangkan, mengirim, dan menjalan aplikasi yang mulai berkembang pada tahun 2013. Docker memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk memisahkan aplikasi dari infrastruktur sehingga pengembang dapat mengirimkan perangkat lunak dengan cepat.

Docker dapat membantu pengembang untuk mengelola infrastruktur teknis dengan cara yang sama seperti saat pengembang mengelola aplikasi. Pemanfaatan metode docker untuk pengiriman, pengujian, dan penerapan kode dengan cepat. Selain itu, pengembang dapat secara signifikan mengurangi penundaan antara penulisan kode dan proses menjalankannya dalam produksi perangkat lunak

Secara umum, Docker adalah proyek open source yang menyediakan platform terbuka untuk para website developer atau pengembang agar dapat membangun,mengemas, dan menjalankan aplikasi di berbagai lokasi dan bertindak sebagai sebuah container yang ringan. Docker memiliki fungsi utama dalam penyederhanaan konfigurasi yang dibangun berdasarkan teknologi container.

Isolasi dan keamanan yang ada pada Docker memungkinkan seorang pengembang dapat menjalankan banyak container secara bersamaan pada sebuah host tertentu. Container adalah sebuah wadah ringan seperti cloud yang berisi semua keperluan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Melalui Docker ini seorang pengembang dapat berbagi container saat bekerja membangun aplikasi. Hal ini mempermudah kerja tim dalam pengembangan aplikasi.

Cara kerja Docker

Docker-Konseptual.png

Docker bertindak sebagai alat yang digunakan untuk menjalankan container. Container ini bertindak seperti mesin virtual, yang seperti simulasi komputer yang berjalan di dalam komputer asli pengembang. Pada mesin virtual ini nantinya semua kode sistem tersimpan untuk menjalankan simulasi seolah-olah adalah operasi sistem utama. Docker bertindak melakukan virtualisasi sistem operasi di dalam sistem operasi host.

Docker membangun container berdasarkan gambar yang berisi kode program. Gambar atau images ini ditumpuk satu sama lain untuk lantas membangun pengaturan yang lengkap. Gambar bertumpuk dapat berbagi gambar inti yang sama, seperti cabang-cabang dari batang pohon yang sama.

Proses ini dapat dimisalkan ketika seorang pengembang ingin menguji tampilan situs web baru di sebuah browser web berbeda, tetapi pengembang tidak ingin langsung melakukan instalasi setiap browser ke komputernya. Melakukan hal ini dapat menyebabkan masalah dengan peramban pribadi pengembang. Dalam pengujian inilah nantinya Docker berguna sebagai tempat uji coba.

Docker bekerja menggunakan sistem arsitektur client-server. Dalam hal ini nantinya klien akan berkomunikasi dengan apa yang disebut Daemon Docker atau proses pengelolaan Docker images, container, network, dan volume penyimpanan. Docker Daemon nantinya akan menerima permintaan pemrosesan dari Docker Engine Rest API yang berguna untuk interaksi dan bisa diakses oleh klien melalui hypertext transfer protocol (HTTP).

Klien Docker yang lain adalah Docker Compose yang dapat memungkinkan pengembang untuk bekerja dengan aplikasi yang terdiri dari sekumpulan container. Dalam ilustrasi di atas container yang dipakai adalah Ubuntu, sehingga nantinya akan menempel secara interaktif ke sesi baris perintah yang dimiliki pengembang.

Saat pengembang mulai menjalankan perintah terhadap container Ubuntu maka akan terjadi konfigurasi oleh Docker dan pembuatan container baru. Selanjutnya, Docker akan mengalokasikan dokumen sistem ke dalam container sebagai lapisan terakhirnya. Hal ini memungkinkan container yang sedang berjalan untuk membuat atau memodifikasi dokumen dan direktori ke sistem dokumen lokal.

Di samping itu, Docker juga membuat antarmuka jaringan untuk menghubungkan container ke sebuah jaringan default. Hal ini terjadi jika pengembang tidak menentukan opsi jaringan apapun. Termasuk seperti penetapan alamat internet protocol (IP) ke dalam container. Secara default, container akan terhubung ke jaringan eksternal menggunakan koneksi dari jaringan host.

Docker akan mulai mengeksekusi container yang berjalan secara interaktif dan terpasang di terminal pemrograman milik pengembang. Dalam tahap ini, pengembang dapat memberikan input menggunakan keyboard dan juga saat output tercatat ke terminal milik pengembang. Pengembang dapat mengetik “exit” untuk menghentikan perintah, meski begitu container yang dihentikan tidak akan terhapus dan pengembang tetap bisa menggunakannya atau menghapusnya lain waktu.

Kelebihan dan kekurangan Docker

Meski docker mulanya ditemukan untuk mempermudah pengembangan aplikasi, namun tetap saja ada kekurangan yang hadir dari penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan docker,


Kelebihan dan Kekurangan docker
Kelebihan Docker Kekurangan Docker
Penghematan biaya dan melancarkan return of investment Ada fitur yang hilang
Deployment cepat Data dalam container masih perlu di-back up
Keamanan tinggi Kompatibilitas lintas platform tidak fleksibel, jika dirancang di Windows maka tidak dapat dijalankan di Linux
Kesederhanaan dan konfigurasi lebih cepat Grafis antarmuka dan jalankan aplikasi tidak fleksibel karena berbasis aplikasi hosting

Alasan penggunaan Docker

Docker memungkinkan penggunaan sumber daya sistem yang lebih efisien. Contoh aplikasi dalam container menggunakan memori yang jauh lebih sedikit daripadai mesin virtual (VM’’s). Docker akan memulai dan berhenti lebih cepat karena dapat dikemas jauh lebih padat pada perangkat keras host mereka. Alasan inilah yang menjadi basis utama mengapa Docker dapat membuat tim pengembang/teknologi mengeluarkan biaya lebih sedikit.

Penghematan biaya merupakan alasan utama untuk menggunakan Docker karena variasi biayanya tergantung pada aplikasi apa yang sedang dipakai dan seberapa intensif sumber dayanya. Sebagai tambahan, kinerja container juga lebih efisien. Tak hanya itu, biaya lisensi perangkat lunak juga lebih hemat saat menggunakan Docker.

Docker memungkinkan siklus pengiriman perangkat lunak lebih cepat dan juga penempatan versi perangkat lunak terbaru dengan fitur bisnis terbaru akan lebih cepat membantu produksi. Bahkan, Docker memungkinkan pengembang untuk mengembalikan versi terbaru ke versi sebelumnya. Hal ini tentunya juga mendukung portabilitas aplikasi karena docker merangkum semua yang dibutuhkan aplikasi untuk dijalankan dan dapat dipindahkan dengan mudah.

7 Kegunaan Docker

Fungsi dan guna Docker bagi proyek pengembangan perangkat lunak secara umum adalah menyederhanakan konfigurasi yang sedang dibangun berdasarkan teknologi container. Berikut ini adalah 7 kegunaan Docker dalam dunia pengembangan teknologi dan informasi:

  • Produktivitas pengembang - Pada akhirnya, Docker memberikan beberapa keuntungan tambahan untuk pengembang.Di lingkungan developer, ada dua tujuan yang bertentangan satu sama lain. Pertama, untuk bisa sedekat mungkin dengan proses produksi. Kedua, untuk mendapatkan pengembangan secepat mungkin, agar bisa digunakan secara interaktif. Idealnya, untuk mencapai tujuan pertama, kita perlu memiliki setiap layanan yang berjalan sendiri pada virtual machine. Tujuannya, untuk melihat proses produksi. Namun, dalam pengaplikasiannya kita tidak selalu membutuhkan koneksi Internet dan menambah overhead terhadap pekerjaan yang dilakukan dari jarak jauh, setiap memerlukan kompilasi. Di sinilah gunanya Docker dengan overhead-nya yang rendah. Sebuah lingkungan pengembangan biasanya memiliki kapasitas memori yang rendah, tanpa menambah jejak memori yang biasa dilakukan ketika menggunakan virtual machine. Docker secara mudah memungkinkan sejumlah layanan untuk dijalankan.
  • Manajemen pipeline kode - Apakah kita sekarang sedang mencari cara yang pas dalam mengelola code pipeline? Mungin Docker dapat menjadi jawabannya. Docker dapat memudahkan pengembangan kode, penyaluran pipa, hingga menyediakan lingkungan yang konsisten untuk aplikasi dari pengembangan sampai ke tahap produksi. Dengan begitu kita dapat dengan mudah mengembangkan kode dan pipeline.
  • Penyederhanaan konfigurasi - Kemampuan Docker adalah sama seperti mesin virtual, tapi tanpa overhead. Ini memungkinkan kita menempatkan lingkungan dan konfigurasi ke dalam kode serta menyebarkannya. Konfigurasi Docker yang sama juga dapat digunakan dalam berbagai lingkungan, memisahkan kebutuhan infrastruktur dari lingkungan aplikasi. Docker memungkinkan kita untuk bebas menjalankan aplikasi di beberapa IaaS / PaaS tanpa tweak tambahan. Perlu kita tahu bahwa, setiap penyedia IaaS/PaaS dari Amazon hingga Google sudah mendukung penggunaan Docker. Sehingga sudah saatnya kita untuk mencoba Docker.
  • Kecepatan Penyebaran - Dulu meningkatkan sumber daya hardware dapat menyita waktu cukup lama. Tetapi setelah adanya Docker hal ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Tidak heran dengan kecanggihan ini membuat Google dan Facebook beralih menggunakan kontainer. Selain itu, sifat Image Docker juga memberikan kepastian kepadamu terhadap hasil yang sesuai ekpestasi.
  • Multi-tenance - Hal menarik lain dari penggunaan Docker adalah dapat digunakan dalam multi-tenance sehingga menghindari penulisan ulang di aplikasi utama. Contoh kasus bila perusahaanmu sedang mengembangkan program multi-tenance untuk pengaplikasian IoT. Biasanya proses di dalamnya lebih rumit dalam hal basis kode. Bila dilakukan secara manual, tentu akan menghabiskan banyak waktu. Oleh sebab itu, kita perlu menggunakan Docker. Lewat pengaplikasian Docker kita akan lebih mudah untuk membuat beberapa lingkungan yang terisolasi menjalankan beberapa objek aplikasi untuk setiap tenant. Selain itu, Docker juga murah untuk dipakai.
  • Dapat digunakan untuk Debugging - Fungsi lain Docker adalah dapat digunakan untuk Debugging. Contoh, dalam penggunaan kasus Flux7.com yang dijalankan dalam container Docker, bila pengembang mengalami kerusakan akibat perubahan kode lantaran keadaan error dari UI dan file functionphp. Pengembang hanya memerlukan waktu satu menit untuk melakukan debug dalam sandbox. Setelah itu, kita dapat beralih kembali ke versi terbaru dari situs web tersebut.
  • Melakukan konsolidasi Server - Kemampuan penggunaan aplikasi isolasi Docker juga dapat menggabungkan beberapa server sehingga bisa menghemat biaya. Namun, tanpa memori dari beberapa OS dan kemampuan berbagi memori yang tidak ada di seluruh instance, Docker memberikan konsolidasi server yang jauh lebih padat dari pada yang dapat dilakukan oleh virtual machine.


Referensi