Perkiraan Keperluan Kapasitas Bandwidth
Sambungan wireless dapat secara signifikan memberikan throughput lebih besar daripada sambungan Internet tradisional, seperti VSAT, dial-up, atau DSL. Throughput juga disebut sebagai kapasitas kanal, atau bandwidth (walaupun ini adalah istilah yang tidak ada hubungannya dengan bandwidth di radio). Penting untuk memahami bahwa perangkat nirkabel mencantumkan kecepatan (data rate) merujuk ke kecepatan radio dapat bertukar simbol, bukan throughput yang akan anda lihat. Sebuah sambungan WiFi, misalnya menggunakan protokol 802.11g, akan memperoleh kecepatan data di radio 54 Mbps. Akan tetapi karena radio bekerja half-duplex, transmit dan receiver bergantian, maka hanya akan menyediakan throughput hingga 22 Mbps saja. Sisanya adalah overhead yang dibutuhkan radio untuk proses koordinasi mereka menggunakan protokol 802.11g.
Perlu dicatat bahwa throughput adalah sebuah ukuran bit dari waktu ke waktu. 22 Mbps berarti bahwa dalam suatu waktu, hingga 22 megabits dapat dikirim dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika pengguna mencoba untuk mendorong lebih dari 22 megabits melalui sambungan tersebut, akan diperlukan lebih dari satu detik. Karena data tidak dapat dikirim secara langsung, data diletakkan dalam antrian, dan dikirim secepat mungkin. Antrian data ini akan meningkatkan waktu yang diperlukan untuk menyeberangkan bit terakhir di antrian. Waktu yang diperlukan untuk menyeberang data disebut latensi, latensi tinggi umumnya disebut 'lag'. Sambungan anda pada akhirnya akan mengirimkan semua trafik di antrian, namun pengguna anda mungkin akan mengeluh karena lag meningkat.
Berapa besar throughput yang dibutuhkan pengguna anda? Hal ini tergantung pada berapa banyak pengguna anda, dan bagaimana mereka menggunakan sambungan nirkabel. Berbagai aplikasi Internet yang berbeda memerlukan throughput yang berbeda pula. Tabel berikut ini akan memberikan gambaran.
System | RaspberryPi3 | Asus UN45H MiniPC | VM on VirtualBox |
---|---|---|---|
Aplikasi | BW / Pengguna | Catatan | |
Pesan teks / IM | <1 kbps | Karena lalu lintas adalah jarang dan asynchronous, IM akan mentolerir latensi tinggi. | |
1-100 kbps | Seperti IM, dan e-mail asynchronous tidak perlu tersambung terus, sehingga akan mentolerir latensi. Besar lampiran, virus, spam dan menambahkan untuk penggunaan bandwidth. Catatan bahwa email layanan web (seperti Yahoo atau Hotmail) harus dianggap sebagai akses web, tidak seperti email. | ||
Web | 50-100+ kbps | Web browser hanya menggunakan jaringan bila ada data yang diminta. Komunikasi adalah asinkron, sehingga lag sampai jumlah tertentu masih dapat di tolerir. Jika web browser meminta lebih banyak data (gambar yang besar, download yang lama, dll) penggunaan bandwidth akan naik secara signifikan. | |
Streaming audio | 96-160 kbps | Setiap pengguna layanan streaming audio akan menggunakan bandwidth yang relatif besar secara konstan selama di mainkan / di request. Latensi dapat ditolerir sementara dengan menggunakan buffer yang besar pada klien. Tetapi lag yang terlalu panjang akan menyebabkan audio yang putus-putus atau kegagalan. | |
Voice over IP | 24-100 kbps | Seperti halnya dengan audio streaming, VoIP yang menggunakan bandwidth yang konstan untuk setiap pengguna selama panggilan. Tetapi dengan VoIP, bandwidth yang digunakan adalah dua arah dan sama besarnya. Latency pada VoIP akan langsung terasa pada pengguna. Lag yang lebih besar dari beberapa mili detik tidak dapat di terima oleh pengguna VoIP. | |
Streaming video | 64-200 kbps | Seperti streaming audio, beberapa delay latensi dihindari dengan menggunakan buffer pada klien. Streaming video memerlukan throughput yang tinggi dan latency rendah untuk bekerja dengan benar | |
Peer-to-peer aplikasi file sharing (BitTorrent, KaZaA, Gnutella, eDonkey, dll) | 0-tidak terbatas Mbps | Sementara aplikasi yang lain mentolerir sejumlah latensi, aplikasi ini cenderung menghabiskan semua bandwidth yang tersedia dengan cara mengirim ke sebanyak mungkin client, secepat mungkin. Pengguna aplikasi ini cenderung akan menyebabkan masalah di jaringan kecuali jika anda menggunakan bandwidth manajemen yang baik. |
Untuk memperkirakan keperluan throughput yang anda perlukan di jaringan anda, kalikan jumlah pengguna diharapkan dengan aplikasi yang mungkin mereka gunakan. Misalnya, 50 pengguna yang terutama browsing web akan mengkonsumsi 2,5 sampai 5 Mbps atau lebih dari throughput saat trafik puncak, dan akan mentolerir beberapa latensi. Di sisi lain, 50 penggunaan serentak VoIP akan memerlukan 5 Mbps atau lebih dari throughput dalam kedua arah, tanpa adanya latensi. Karena peralatan nirkabel 802.11g adalah half duplex (artinya, hanya menerima atau mengirim / transmit bergantian, tidak keduanya secara bersamaan) anda perlu mengali dua throughput yang diperlukan, untuk total 10 Mbps. Penyedia sambungan wireless harus menyediakan kapasitas tersebut setiap detik, atau percakapan VoIP yang dilakukan akan terasa delay / lag.
Karena pengguna anda juga tidak mungkin untuk menggunakan sambungan di saat yang sama, hal yang sering dilakukan adalah membeli lebih (oversubscribe) dari throughput yang tersedia (yang, memungkinkan lebih banyak pengguna daripada jumlah maksimum bandwidth yang tersedia). Oversubscribe dengan faktor 2 sampai 5 sangat umum. Pada umumnya, anda akan oversubscribe ketika membangun jaringan infrastruktur. Dengan pemantauan throughput secara hati-hati di seluruh jaringan anda, anda akan dapat untuk merencanakan kapan meng-upgrade berbagai bagian jaringan, dan berapa banyak sumber daya tambahan akan diperlukan.
Bersiaplah bahwa tidak peduli berapa kapasitas pasokan anda, pengguna anda akan menemukan aplikasi yang akan menggunakan semua. Dengan menggunakan manajemen bandwidth, web cache, dan teknik lainnya, anda dapat secara signifikan mengurangi latensi dan meningkatkan throughput keseluruhan jaringan.