Konfigurasi Web NanoStation2

From OnnoWiki
Revision as of 13:26, 22 November 2021 by 103.116.218.158 (talk) (Created page with "Konfigurasi Web dari NanoStation2 tidak terlalu sulit. Logika yang sama dapat digunakan untuk mengkonfigurasi Access Point WiFi lainnya. Untuk mengakses Web Ubiquiti NanoStat...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Konfigurasi Web dari NanoStation2 tidak terlalu sulit. Logika yang sama dapat digunakan untuk mengkonfigurasi Access Point WiFi lainnya.

Untuk mengakses Web Ubiquiti NanoStation2, kita perlu melakukan hal berikut ini,

Set LAN di komputer agar IP address keluarga 192.168.1.x. Kebetulan default IP address access point Ubiquiti NanoStation2 adalah IP static 192.168.1.20. Sambungkan ke kabel LAN yang ada di charger. Sedang PoE charger di sambungkan Ubiquiti NanoStation2 Lakukan ping

ping 192.168.1.20

kalau ada respon berarti tersambung. Kalau tidak ada respon berarti ada masalah di sambungan jaringan

Akses Web dapat dilakukan menggunakan informasi berikut,

IP address 192.168.1.20 URL http://192.168.1.20 username ubnt password ubnt


Gambar: Tampilan Main Page yang berisi status konfigurasi.

Pada saat kita login ke dashboard web Ubiquiti NanoStation2 akan menerima main page berisi rangkuman konfigurasi yang ada. Beberapa parameter yang penting untuk dilihat adalah,

Signal Strength - ini terutama jika Ubiquiti NanoStation2 dioperasikan sebagai client yang tersambung ke Access Point lain. Channel - untuk menjadi referensi channel yang digunakan di jaringan wireless. SSID - untuk mengecek nama WiFi HotSpot yang di operasikan. Statistics - LAN dan WLAN Statistics akan memperlihatkan bahwa ada aktivitas di LAN dan WLAN. Jangan sampai statistics-nya NOL.






Gambar: Tool untuk Mengatur Sambungan Access Point.

Salah satu yang menarik di Ubiquiti Access Point adalah adanya menu/fitur Tools di sebelah kanan bawah. Tools tersebut berisi berbagai tool untuk membantu kita dapat mengatur operasi peralatan Ubiquiti, seperti,

Antenna Alignment - tool untuk membantu kita saat mengarahkan antenna. Speed Test - mengukur kecepatan maksimum data yang dapat kita kirim. Ping - cek sambungan. Traceroute - cek sambungan. Site Survey - melihat kondisi di sekitar kita.





Gambar: Tampilan tool antenna alignment.

Pada gambar diatas diperlihatkan tampilan tool antenna alignment. Tool ini amat sangat bermanfaat dan membantu kita saat mengarahkan antena agar sambungan antara dua titik dapat diperoleh dengan maksimal.

Di sebelah atas, terdapat bar kekuatan sinyal yang diterima. Biasanya kita akan melakukan sweep antena dari kiri ke kanan, dan mengunci posisi sinyal maksimum pada posisi horizontal. Setelah ini diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan sweeping atas ke bawah untuk mengunci posisi vertikal.

Untuk sambungan jarak dekat 1-2 km, biasanya masih agak mudah untuk dilakukan. Untuk sambungan jarak jauh >10 km biasanya ini harus dilakukan dengan pelan-pelan sampai memperoleh kedudukan antena yang paling maksimum. Oleh karenanya biasanya teknisi sambungan wireless, siap untuk berpanas-panas di atas tower dengan naik ke tower di pagi hari, dan turun di sore hari. Jangan pernah melakukan proses pointing antena di malam hari karena sangat berbahaya dan resiko-nya sangat tinggi.





Gambar: Tampilan untuk test kecepatan

Pada aplikasi network speed test, kita dapat mengecek kecepatan yang akan diperoleh dari node WiFi yang kita operasikan ke salah satu IP address yang di set. Setelah IP address di set, kita cukup mengklik RUN TEST untuk menjalankan test.

Hasil tes akan di perlihatkan halaman Web. Perlu disadari bahwa kecepatan yang diperoleh adalah hanya perkiraan saja, tidak persis karena pengukuran menggunakan ICMP (ping).


Gambar: Tampilan untuk site survey.

Salah satu fitur yang amat bermanfaat saat melakukan site survey adalah melihat kondisi frekuensi / channel yang ada di lapangan. Menggunakan menu Site Survey, access point Ubiquiti NanoStation2 akan menscan frekuensi dan akan mendeteksi channel mana saja yang sudah di gunakan lengkap dengan nama WiFi HotSpot dan kekuatan sinyalnya. Hal ini tampak pada gambar di atas.

Berdasarkan informasi yang diperoleh di atas, maka kita dapat mengambil keputusan channel mana yang akan kita gunakan untuk WiFi HotSpot yang kita operasikan agar tidak terlalu terganggu oleh HotSpot lain yang beroperasi di sekitar kita.