Mengukur Bandwidth
Untuk mengukur kemampuan penerimaan/pengiriman bandwidth dilakukan dengan cara mengirimkan data pada kecepatan tinggi dan mengukur seberapa besar data yang dapat diterima/dikirim. Pada kesempatan ini, pengukuran bandwidth jaringan dilakukan dengan mentransfer nol dalam jumlah gigabyte melalui terowongan nc. Pada perangkat yang diuji, server dijalankan pada port tertentu (mis., 12345) menggunakan perintah nc,
nc -vvlnp 12345 >/dev/null
Perhatikan data yang diterima pada dasarnya akan dibuang ke /dev/null
Di sisi klien, terhubung pada jaringan fisik yang sama, kita menggunakan dd sebuah apps command line untuk Unix dan Unix-like untuk mengonversi dan menyalin file dan meneruskannya ke nc tunnel ke perangkat yang sedang diuji server (mis., 192.168.0.1) di port 12345 menggunakan perintah berikut,
dd if=/dev/zero bs=1M count=1K | nc -vvn 192.168.0.1 12345
Kita juga bisa melakukan hal yang sama ke server lainnya. Hasil-nya dapat kita lihat pada tabel berikut.
Table: Hasil Pengukuran Bandwidth
System Mbps Note RaspberryPi3 LAN 93,6
RaspberryPi3 WiFi
50,4
Asus UN45H
94.4
VM 1 Core 1000MB
93,6
Via LAN
VM 4 Core 4096MB
93,6
Via LAN
VM 1 Core 1000MB
2264
Direct bridge no LAN
VM 4 Core 4096MB
2376
Direct bridge no LAN
Tabel di atas menunjukkan dengan jelas bahwa semua mesin dengan interface LAN, seperti interface LAN RaspberryPi3, Asus MiniPC UN45H, dan mesin virtual memiliki bandwidth jaringan sekitar 100 Mbps. Interface WiFi RaspberryPi3 memiliki bandwidth jaringan sekitar 50 Mbps lebih rendah daripada LAN.
Bandwidth network antara mesin virtual dan klien pada bridge yang terhubung langsung pada host yang sama tanpa interkoneksi LAN fisik menunjukkan bahwa bandwidth mesin virtual yang sebenarnya jauh lebih tinggi sekitar 2264Mbps dan 2376Mbps untuk, masing-masing, mesin virtual tunggal dan empat inti.. Dengan demikian, antarmuka fisik membatasi bandwidth jaringan. Sangat menarik untuk dicatat bahwa meningkatkan inti dan memori di Mesin Virtual (VM) tidak meningkatkan bandwidth jaringan Mesin Virtual.