Mengukur packet per second
Salah satu kinerja yang perlu diukur untuk memperkirakan kemampuan sebuah sistem adalah berapa paket per detik yang dapat ditangani. Pengukuran throughput jaringan (paket per detik) dilakukan dengan mengirimkan banyak paket (blasting) ke interface jaringan dari perangkat yang diuji. Opsi yang paling sederhana adalah menggunakan perintah ping secara bersamaan yang berjalan di beberapa instance. Namun, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, seseorang dapat mengatur waktu saat melakukan blasting menggunakan perintah hping3 yang lebih cepat. Untuk mengukur paket per detik ada dua (2) metoda, yaitu,
Menggunakan ping Menggunakan hping3, lebih disarankan karena lebih presisi.
Lebih detail cara mengukurnya adalah sebagai berikut
Metoda1: ping
sudo su ping -q -s 1 -f 192.168.0.1
Metoda2: hping3 Asumsi perangkat berada di IP address 192.168.0.1, maka perintah yang perlu di berikan adalah sebagai berikut,
time hping3 192.168.0.1 -q -i u40 --icmp|tail -n10
Switch -i -- interval memberitahu waktu tunggu sebelum paket ping berikutnya. Parameter uX dalam mikrodetik. U40 berarti menunggu selama 40 mikrodetik sebelum ping berikutnya. Dalam pengujian, jumlah uX diset hingga packet loss hampir meningkat di atas 1%. Untuk menjenuhkan perangkat yang sedang diuji, pengaturan firewall dihapus, dan batas kecepatan ping sistem operasi (ICMP) dihapus menggunakan perintah,
sysctl net.ipv4.icmp_ratelimit=0
sysctl net.ipv4.icmp_ratemask=0
Pengukuran packet per second diperoleh dengan cara menghitung dari 2 (dua) kali jumlah paket yang diterima dibagi dengan waktu terukur. Hasil pengukuran paket per detik adalah sebagai berikut,
Tabel 2 Throughput Measurement Results
System -i u Packet per second (pps) Note RaspberryPi3 LAN 42 30.438
RaspberryPi3 WiFi
270
5.740
Asus UN45H
7
64.371
VM 1 Core 1000MB
8
136.100
Via LAN
VM 4 Core 4096MB
8
128.715
Via LAN
VM 1 Core 1000MB
9
129.156
Direct bridge no LAN
VM 4 Core 4096MB
9
129.928
Direct bridge no LAN
VM dijalankan pada komputer dengan prosesor Intel(R) Core(TM) i5-3330 CPU @ 3.00GHz.
Hasil di atas jelas menunjukkan bahwa interface jaringan LAN RaspberryPi3 hanya mampu menangani 25% kapasitas dari perangkat lain. Interface WiFi RaspberryPi3 mempunyai kemampuan sepuluh kali lebih rendah dibandingkan dengan interface LAN RaspberryPi3, yang hanya 3-4% dibandingkan dengan perangkat lainnya. Dalam kasus Mesin Virtual, koneksi jaringan, core, dan memori yang berbeda tidak menunjukkan perbedaan packet per second (pps) yang signifikan.