Keamanan Pribadi di Internet

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Pertumbuhan internet memunculkan banyak layanan penting yang dapat diakses oleh siapa pun yang memiliki sambungan ke Internet. Salah satu layanan penting ini adalah komunikasi digital. Meskipun layanan ini memungkinkan kita berkomunikasi dengan orang lain melalui internet, ini juga memungkinkan komunikasi dengan hacker atau orang tidak baik. Sementara hacker sering menggunakan internet untuk keuntungan pribadi, ini mungkin tidak terbatas pada keuntungan finansial / material. Ini terutama menjadi perhatian bagi orang tua dan anak-anak, karena anak-anak sering menjadi target orang jahat ini. Ancaman umum untuk keamanan pribadi meliputi: phishing, penipuan internet, malware, cyberstalking, cyberbullying, online predition, dan sextortion.

Cyberstalking

Cyberstalking adalah penggunaan Internet atau sarana elektronik lainnya untuk menguntit (stalk) atau melecehkan individu, sekelompok individu, atau organisasi. Ini termasuk membuat tuduhan palsu atau pernyataan fakta (seperti dalam penghinaan), memantau, membuat ancaman, pencurian identitas, perusakan data atau alat, permintaan sex dengan anak di bawah umur, atau mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk melecehkan. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Baum dkk. (2009), tingkat penyerangan melalui sarana elektronik seperti e-mail atau pesan instan lebih dari 25% dari semua korban penguntit dalam penelitian ini.

Cyberbullying

Cyberbullying is the attack upon an individual or group through the use of electronic means such as instant messaging, social media, e-mail and other forms of online communication with the intent to abuse, intimidate, or overpower. In a 2012 study of over 11,925 students in the United States, it was indicated that 23% of adolescents reported being a victim of cyber bullying, 30% of which reported experiencing suicidal behavior.

Online predation

Online Predation adalah tindakan melibatkan anak di bawah umur ke dalam hubungan seksual yang tidak pantas melalui internet. Predator online mungkin mencoba untuk memulai dan merayu anak di bawah umur dalam hubungan melalui penggunaan chat room atau forum internet. Dalam sampel 216 pelanggar seksual yang dipenjara, karakteristik perilaku yang muncul dikategorikan menjadi tiga kelompok: A) manipulatif - biasanya penganiaya anak; B) Oportunis - biasanya pemerkosa dan C) Coercive (Pemaksa) menjadi campuran antara pemerkosa dan penganiaya anak.

Obscene/offensive content

Various websites on the internet contain material that some deem offensive, distasteful or explicit, which may often be not of the user's liking. Such websites may include internet, shock sites, hate speech or otherwise inflammatory content. Such content may manifest in many ways, such as pop-up ads and unsuspecting links.

Sextortion

Sextortion, especially via the use of webcams, is a concern, especially for those who use webcams for flirting and cybersex.[10][11] Often this involves a cybercriminal posing as someone else - such as an attractive person - initiating communication of a sexual nature with the victim. The victim is then persuaded to undress in front of a webcam, and may also be persuaded to engage in sexual behaviour, such as masturbation.[12] The video is recorded by the cybercriminal, who then reveals their true intent and demands money or other services (such as more explicit images of the victim, in cases of online predation), threatening to publicly release the video and send it to family members and friends of the victim if they do not comply.[12] A video highlighting the dangers of sextortion has been released by the National Crime Agency[13] in the UK to educate people, especially given the fact that blackmail of a sexual nature may cause humiliation to a sufficient extent to cause the victim to take their own life,[11] in addition to other efforts to educate the public on the risks of sextortion.