Cyber Bullying: Taktik

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Penting untuk dipahami bagaimana anak-anak menjadi korban cyberbullying sehingga mudah dikenali dan tindakan bisa dilakukan. Beberapa taktik cyberbullying yang paling umum meliputi:

  • Posting komentar atau rumor tentang seseorang secara online yang jahat, menyakitkan, atau memalukan.
  • Mengancam menyakiti seseorang atau menyuruh mereka bunuh diri.
  • Posting gambar atau video yang jahat atau menyakitkan.
  • Berpura-pura menjadi orang lain di online untuk meminta atau mengirim informasi pribadi atau informasi yang salah tentang orang lain.
  • Posting nama, komentar, atau konten yang jahat atau penuh kebencian, tentang ras, agama, etnisitas, atau karakter pribadi secara online.
  • Membuat halaman web yang jahat atau menyakitkan tentang seseorang.
  • Doxing, singkatan dari form dokumen word, adalah bentuk pelecehan online yang digunakan untuk membalas dendam dan untuk mengancam dan menghancurkan privasi individu dengan membuat informasi pribadi mereka dipublikasikan, termasuk alamat, jaminan sosial, kartu kredit dan nomor telepon, tautan ke akun media sosial, dan data pribadi lainnya.

Contoh Taktik Viral

Karena cyberbullying dapat terjadi dengan cara yang berbeda, contoh berdasarkan pengalaman nyata dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang taktik yang biasanya digunakan. Seiring dengan faktor risiko lainnya, intimidasi dapat meningkatkan risiko perilaku terkait bunuh diri. Selanjutnya, cyberbullying bisa tanpa henti, meningkatkan kemungkinan kecemasan dan depresi. Beberapa negara telah memilih untuk mengadili orang muda yang melakukan pelecehan kriminal, termasuk mendorong seseorang untuk mati karena bunuh diri. Beberapa bentuk cyberbullying adalah bentuk pelecehan yang melampaui batas aktivitas kriminal, dan beberapa taktik terjadi dalam hubungan pacaran dan bisa berubah menjadi kekerasan interpersonal.

Cerita di bawah ini adalah contoh taktik cyberbullying yang berbeda yang bisa terjadi. Kenyataannya, dengan intervensi yang tepat, cyberbullying dapat ditangani secara positif untuk mengurangi kerugian dan dampak negatif yang dapat dihasilkan. Bila tidak diatasi, cyberbullying bisa memiliki efek kesehatan mental jangka panjang. Cyberbullying dan intimidasi dapat berdampak negatif terhadap kehidupan semua orang yang terlibat.


Sharing Foto Telanjang

Seorang gadis remaja mengirim foto telanjang dirinya ke pacarnya saat mereka berkencan. Setelah mereka putus, dia berbagi foto itu dengan anak-anak lain, yang kemudian memanggilnya nama yang menyakitkan dan menghina melalui SMS dan media sosial.

Kebohongan dan tuduhan palsu

Sekelompok siswa mendapat masalah di sekolah karena mabuk, dan menuduh seorang gadis yang tidak tahu apa-apa bahwa dia melaporkannya ke pejabat sekolah. Mereka mulai mengirim SMS ke siang dan malam, dan mengirimkan pesan-pesan kebencian dan penghinaan pada media sosial. Siswa lain melihat pesan mereka dan ikut melecehkan gadis itu. Dia diintimidasi terus-menerus melalui SMS, dan secara langsung di sekolah. Dia akhirnya menutup akun media sosialnya dan mengganti nomor teleponnya. Meski begitu, intimidasi di sekolah terus berlanjut.

Di bully karena miskin

Murid-murid menuliskan komentar negatif dan jahat pada akun media sosial teman sekelas lainnya, mengomentari pakaian dan sepatu ketsnya, yang bukan merek mahal yang kebanyakan mereka pakai. Mereka mengejeknya, memanggilnya "miskin" dan melanjutkan intimidasi di sekolah. Anak laki-laki itu bolos sekolah untuk menghindari pelecehan dan rasa malu.

Profil identitas yang salah

Teman sekelas seorang gadis menciptakan akun media sosial palsu dengan nama anak laki-laki, dan memulai hubungan online dengannya. Meskipun dia tidak langsung bertemu dengannya, gadis itu membocorkan informasi pribadi tentang dirinya dan keluarganya kepada "anak laki-laki" ini. Teman sekelas yang menciptakan akun palsu tersebut kemudian membagikan informasi pribadi tersebut dengan anak-anak lain, yang menggunakannya untuk mem-bully, membuat malu, dan melecehkan gadis itu.

Seorang mahasiswi mempunyai banyak teman di media sosial yang tidak dia kenali. Salah satu dari mereka mengcopy berbagai informasi yang ada di media sosial si mahasiswi tersebut. Informasi yang di ambil upload oleh teman tersebut ke web / blog dengan nama si mahasiswi termasuk nomor telepon si mahasiswi. Kemudian di tambahkan informasi tidak baik / jahat, misalnya "Tarif per jam". Si mahasiswi tidak bisa mematikan blog tersebut, dan banyak orang menelepon menanyakan apakah malam nanti ada waktu?

Mendorong untuk membahayakan diri sendiri bahkan bunuh diri

Seorang anak laki-laki dengan cacat fisik dan bekas luka di wajahnya dilecehkan di media sosial dan melalui SMS oleh siswa lain. Mereka memanggilnya nama yang menghina, mengatakan kepadanya bahwa dia akan lebih baik mati. Mereka menulis "mengapa kamu tidak mati?" tempat duduknya dan mendorongnya untuk mengambil nyawanya sendiri.

Bullied for being gay

A teenage boy who was openly gay began receiving death threats via phone, text, and social media for being gay. Students created an anti-gay social media group and harassed him, posting hateful messages about him.

Jealousy bullying

A teenage girl was harassed by other girls in her class for dating a very popular boy. The girls sent her hateful messages via text and social media, and wrote derogatory messages on her school locker.

Doxing Over Online Gaming

A teenage boy posted comments on a public gaming forum, expressing his dislike of certain game features and tactics. Another user disagreed with him in the forum, then searched for the boy’s information online and posted his address, email address, and social media links in another comment. The boy then received multiple emails and messages from strangers threatening to come to his home and assault him, and to block him from games.