Android Studio: Hello World

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Bagian ini mengajarkan Anda bagaimana membangun aplikasi Android pertama Anda. Anda akan belajar cara membuat sebuah proyek Android dan menjalankan versi debuggable dari app. Anda juga akan belajar beberapa dasar-dasar desain aplikasi Android, termasuk bagaimana membangun antarmuka pengguna yang sederhana dan menangani input pengguna.

Set Up Environment Anda

Sebelum kita mulai latihan, pastikan development environment telah di set dengan baik. Kita perlu:

  • Download Android Studio.
  • Download SDK tools terakhir dan platform menggunakan SDK Manager.

Catatan: Meskipun sebagian besar kelas latihan ini mengharapkan bahwa Anda menggunakan Android Studio, beberapa prosedur termasuk petunjuk alternatif untuk menggunakan SDK tool dari command line sebagai gantinya.

Bagian ini menggunakan format tutorial untuk membuat aplikasi Android kecil yang mengajarkan Anda beberapa konsep mendasar tentang perkembangan Android, jadi penting bahwa Anda mengikuti setiap langkah.


Membuat sebuah Android Project

Sebuah proyek Android berisi semua file yang terdiri dari kode sumber untuk aplikasi Android Anda.

Pelajaran ini menunjukkan bagaimana untuk membuat proyek baru baik menggunakan Android Studio atau menggunakan SDK tool dari command line.

Catatan: Anda harus sudah memiliki SDK Android diinstal, dan jika Anda menggunakan Android Studio, Anda juga harus memiliki Android Studio diinstal. Jika Anda tidak memiliki ini, ikuti panduan untuk Instalasi SDK Android sebelum Anda mulai pelajaran ini.


Buat Project dengan Android Studio

  • Di Android Studio, membuat sebuah project baru:
    • Jika tidak ada project yang dibuka, di Welcome screen, klik New Project.
    • Jika ada project yang dibuka, dari File menum pilih New Project.
Figure 1. Konfigurasi new project di Android Studio
  • Di bawah Configure your new project, isi kolom seperti pada gambar 1 dan klik Next. Mungkin akan lebih mudah untuk mengikuti pelajaran ini jika Anda menggunakan nilai yang sama seperti yang ditunjukkan.
    • Application Name adalah nama app yang akan muncul ke user. Untuk project ini, digunakan "My First App."
    • Company domain memberikan qualifier yang akan di tambahkan ke package name; Android Studio akan mengingat qualifier ini untuk semua new project yang kita buat.
    • Package name adalah fully qualified name untuk project (mengikuti aturan yang sama dengan cara penamaan packages di bahasa pemrogramman Java). Nama package harus unik untuk semua packages yang di instalasi di sistem Android. Kita dapat mengedit nilai ini secara independen dari nama aplikasi atau company domain.
    • Project location adalah directory di system anda yang akan digunakan untuk menyimpan file project.
  • Di bawah pilih form factors dari aplikasi kita akan di run, cek box untuk Phone dan Tablet.
  • Untuk Minimum SDK, pilih API 8: Android 2.2 (Froyo).
Minimum Required SDK adalah versi terawal Android yang akan didukung oleh aplikasi anda,
ditunjukkan dengan menggunakan tingkat API. Untuk mendukung perangkat sebanyak mungkin,
anda harus mengatur ini ke versi terendah yang tersedia yang memungkinkan aplikasi anda
untuk memberikan yang fitur core set. Jika setiap fitur dari aplikasi anda hanya mungkin
pada versi yang lebih baru dari Android dan itu tidak penting untuk fitur core set app,
anda dapat mengaktifkan fitur hanya ketika berjalan pada versi yang mendukungnya (seperti
yang dibahas dalam Mendukung Versi platform yang berbeda).
  • Biarkan semua opsi lainnya (TV, Wear, dan Glass) tidak di cek dan klik Next.
  • Di bawah Add an activity to <template>, pilih Blank Activity dan klik Next.
  • Di bawah Choose options untuk new file anda, ubah Activity Name menjadi MyActivity. Nama Layout berubah ke activity_my, dan Title ke MyActivity. Nama Menu Resource menjadi menu_my.
  • Klik tombol Finish untuk membuat project.

Catatan: Activity

Activity adalah salah satu fitur yang membedakan dari framework Android. Activity memberikan pengguna dengan akses ke aplikasi anda, dan mungkin ada banyak Activity. Sebuah aplikasi biasanya akan memiliki Activity utama ketika pengguna meluncurkan aplikasi, Activity lain untuk saat memilih beberapa konten untuk melihat, misalnya, dan kegiatan lainnya ketika ia melakukan tugas-tugas lain dalam aplikasi. Lihat Kegiatan untuk informasi lebih lanjut.

File Source

Project Android anda sekarang adalah app "Hello World" yang berisi beberapa file default. Coba perhatikan beberapa file berikut:

app/src/main/res/layout/activity_my.xml

Ini adalah file layout XML layout untuk activity yang kita tambahkan saat kita membuat project dengan Android Studio. Mengikuti workflow New Project, Android Studio menampilkan file ini baik menggunakan text view maupun screen UI. File ini termasuk beberapa default settings dan elemen TextView yang akan menampilkan message, "Hello world!"

app/src/main/java/com.mycompany.myfirstapp/MyActivity.java

Sebuah tab dari file ini akan muncul di Android Studio setelah New Project workflow selesai dibuat. Jika kita select file ini maka kita akan melihat class definition untuk activity yang kita create. Jika kita build dan run apps tersebut, Activity class akan menjalankan activity dan load layout file yang akan menampilkan "Hello World!"

app/src/main/AndroidManifest.xml

File manifest menjelaskan karakteristik dasar dari app dan mendefinisikan setiap komponen-nya. Kita kemungkinan akan perlu mengedit file ini dan terutama saat menambahkan komponen ke app.

app/build.gradle

Android Studio menggunakan Gradle untuk meng-compile dan build app. Ada sebuah file build.gradle untuk setiap modul dari project kita, juga sebuah build.gradle untuk keseluruhan project. Biasanya, kita hanya tertarik pada file build.gradle untuk modul, dalam hal ini app atau module applikasi.

file for the module, in this case the app or application module. This is where your app's build dependencies are set, including the defaultConfig settings:

       compiledSdkVersion is the platform version against which you will compile your app. By default, this is set to the latest version of Android available in your SDK. (It should be Android 4.1 or greater; if you don't have such a version available, you must install one using the SDK Manager.) You can still build your app to support older versions, but setting this to the latest version allows you to enable new features and optimize your app for a great user experience on the latest devices.
       applicationId is the fully qualified package name for your application that you specified during the New Project workflow.
       minSdkVersion is the Minimum SDK version you specified during the New Project workflow. This is the earliest version of the Android SDK that your app supports.
       targetSdkVersion indicates the highest version of Android with which you have tested your application. As new versions of Android become available, you should test your app on the new version and update this value to match the latest API level and thereby take advantage of new platform features. For more information, read Supporting Different Platform Versions.
   See Building Your Project with Gradle for more information about Gradle.

Note also the /res subdirectories that contain the resources for your application:

drawable<density>/

   Directories for drawable objects (such as bitmaps) that are designed for various densities, such as medium-density (mdpi) and high-density (hdpi) screens. Other drawable directories contain assets designed for other screen densities. Here you'll find the ic_launcher.png that appears when you run the default app.

layout/

   Directory for files that define your app's user interface like activity_my.xml, discussed above, which describes a basic layout for the MyActivity class.

menu/

   Directory for files that define your app's menu items.

values/

   Directory for other XML files that contain a collection of resources, such as string and color definitions. The strings.xml file defines the "Hello world!" string that displays when you run the default app.

To run the app, continue to the next lesson.

Referensi