ROM Android: Porting

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Beberapa tip untuk porting CyanogenMod ke device lain

Kemungkinan kita akan menemui telepon / tablet / apapun yang belum tersedia di CM.

Kemungkinan anda sebelumnya sudah perlu membuat CyanogenMod di komputer anda untuk satu atau dua device, dan anda merasa nyaman dengan proses compile-nya. Bahkan, anda masih mempunyai source code yang siap untuk menangani proyek yang besar.

Tampaknya ini adalah kesempatan besar anda :) ...


Catatan: Untuk keperluan tutorial ini, semua directory yang akan digunakan akan mengacu pada directory root source code (yaitu, tempat dimana kita menjalankan perintah "repo init"). Semua nama folder akan mengacu relatif pada roor source code.


Kebutuhan

Porting CyanogenMod ke device yang baru kemungkinan akan amat sangat mudah sekali, atau amat sangat sukar sekali, tergantung pada device tersebut, apakah dia menjalankan versi android yang terbaru atau tidak, dan tentunya keterampilan kita sebagai developer.

Akan sangat sukar melakukan porting tanpa mempunyai pengalaman membuat CyanogenMod (atau recovery) untuk device lain. Jadi sarannya, jika anda sama sekali belum pernah membuat / build CyanogenMod maka coba lah.

Selanjutnya, anda sebaiknya mulai membuat diri anda familiar dengan source code Cyanogenmod. Kemungkinan besar, sebagian besar yang kita butuhkan ada pada folder:

/device/[vendor]/[codename]
/vendor/[vendor]/[codename]
/kernel/[vendor]/[codename]

Ada baiknya kita mempelajari seluruh struktur folder yang ada di CyanogenMod karena akan sangat bermanfaat saat kita melakukan porting.

Kumpulkan informasi tentang device kita

Sebelum kita melakukan porting, kita perlu mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang device kita. Masuk ke wikipedia dan identifikasi:

  • nama produk.
  • code name
  • arsitektur
  • memory size
  • internal storage size
  • platform architecture

Simpan semua informasi ini di sebuah file untuk memudahkan mencarian. Usahakan untuk belajar sebanyak mungkin tentang device tersebut, termasuk kesamaan dengan device lain.

Banyak device secara arsitektur mirip dengan device yang sudah ada di pasar dan sudah ada porting CM-nya. Jika device baru muncul, kemungkinan kita akan menemukan kemiripan ke device lain, mungkin akan berbeda di besarnya layar atau lebih banyak memory atau beberapa perbedaan kecil lainnya. Jika kita dapat menemukan "sepupu" atau "nenek moyang" dari device kita, maka sebagian besar pekerjaan kita sudah dilakukan.

Sebagian besar informasi yang kita butuhkan kemungkinan besar tersedia online, asumsinya device tersebut telah menjalankan versi android non-CyanogenMod , kita akan memperoleh informasi tentang device tersebut. Untuk melihat file berisi informasi tersebut, device perlu di root. Kadang kala, kita dapat menemukan paket stock firmware update secara online, dan kita dapat melihat fie dari arsip file .zip.


Lihat pada device /system/build.prop

Untuk device yang sudah menjalankan Android, akan ada file /system/build.prop di device yang akan berisi informasi yang sangat bermanfaat saat kita melakukan porting. File ini berisi definisi dari berbagai parameter dan setting yang digunakan oleh Android.

Jika kita sebelumnya pernah menginstalasi adb ke komputer kita, kita dapat menggunakan perintah berikut untuk mengambil file tersebut ke komputer kita:

adb pull /system/build.prop

Jika kita memperoleh error karena permission (ijin), maka device perlu di root untuk dapat mengakses file tersebut. Untung, ada cara lain untuk memperoleh file tersebut. Contoh, file tersebut akan ada di paket stock firmware "upgrade" yang tersebut online.

Jika kita sudah berhasil memperoleh file /system/build.prop

  • Tulis nilai dari parameter ro.product.manufacturer. Ini adalah nama vendor. [vendor] adalah nama dari manufacturer/vendor dari device. CM sudah membuat konvensi nama untuk vendor yang besar, seperti, samsung, htc, lge, dll. Perhatikan bahwa dalam directory ini, nama vendor selalu huruf kecil tanpa spasi.
  • Tulis nilai dari parameter ro.product.device . Ini adalah codename device. [codename] berhubungan dengan project code name dari device. Biasanya bukan nama sales dari device. Jika anda pernah membuat CM sebelumnya (sebaiknya, anda pernah!), anda akan familiar dengan konsep code name dari masing-masing device. Seperti vendor, codename selalu huruf kecil dan tidak ada spasi.

Catatan: kadang kala device di identifikasi dengan parameter lain, seperti ro.product.board.

Simpan baik-baik file build.prop, karena kita akan membutuhkannya nanti.

Pelajari boot.img dan recovery.img

Seperti disebutkan sebelumnya, saat kita melakukan porting, kita biasanya berharap untuk dapat menggunakan kernel yang sudah jadi yang kita yakini dapat berjalan dengan baik daripada membuat dari source code. Tergantung dari device yang kita miliki, kita mungkin perlu mengekstrak file kernel dari device. Kernel kemungkinan berbentuk sebuah fole (seperti kebanyakan device OMAP) atau digabungkan dengan ramdisk dalam partisi boot atau partisi recovery.

Sejalan dengan itu, isi dari stock ramdisk sangat menolong dan kadang kala bisa di extrak dan di lihat. Kadang kala, sebuah device membutuhkan file tertentu dari stock ramdisk agar dapat boot secara benar, load modul, dll. Biasanya, kita dapat melihat file di ramdisk dari device itu sendiri, akan tetapi biasanya kita lebih suka untuk melihat directory secara keseluruhkan.

Catatan: ramdisk adalah sekumpulan kecil file dan directory yang di load ke memory dengan kernel. Kernel kemudian akan menjalankan satu dari file di ramdisk yaitu init, yang kemudian akan menjalankan script (init.rc, init.[codename].rc, dll.) yang kemudian akan me-load sisa sistem operasi Android. ramdisk dan kernel dapat di paket bersama melalui berbagai cara menggunakan tool seperti mkbootimg, mkimage, dan cara lainya.

Kita sering kali dapat meng-ekstrak boot dan recovery image (dari file boot.img dan recovery.img) di sebuah Android device yang sudah di root menggunakan perintah dd di linux. Atau, jika kita mempunyai akses ke file update .zip dari vendor, kita seringkali dapat memperoleh file tersebut di dalamnya.

Kumpulkan source code yang tersedia

Pabrikan atau vendor dari device menggunakan android minimal harus membuat source code tersedia untuk semua berdasarkan lisensi GPS berdasarkan permohonan, termasuk (dan terutama) kernel. Anda akan sangat membutuhkan untuk memperoleh copy dari kernel source dan menyimpannya dengan baik.

Meneliti struktur partisi

Bagian penyimpanan utama untuk jangka panjang dari mobile device kita biasanya adalah sebuah -- "emmc" (embedded multimedia card) -- kira-kira seperti komputer harddisk yang di siapkan sedemikian rupa untuk mengidentifikasi dan mengisolasi wilayah yang berbeda dari data. Wilayah yang unik ini biasa di sebut partisi dan bisa menyimpan berbagai jenis data di dalanmnya. Beberapa partisi berisi data mentah -- firmware, kernel, ramdisk, dll. Lebih sering, sebuah partisi di format menggunakan file system tertentu yang dikenali oleh kernel sehingga file dan directory dapat dibaca dan di tulis ke dalanmnya.

Sebelum kita mengganti sistem operasi asli dengan CyanogenMod, sangat penting untuk memastikan struktur partisi dari device. Recovery image yang kita buat akan memerlukan informasi untuk menemukan berbagai directory Android. Terutama kita perlu mengetahui mana directory yang di berikan kepada /system, /data, /cache, dan /sdcard.

Kita ingin mengetahui partisi mana yang perlu ada, di device apa, bagaimana cara mount-nya, juga size dari partisi. Informasi ini perlu ditulis di file BoardConfig.mk di directory /vendor .

Jika anda beruntung, file recovery.fstab bisa di temukan di file recovery.img , ini akan mempercepat proses untuk mengetahui apa kemana. Juga file init.[codename].rc di ramdisk akan memiliki informasi tersebut. Lihat kalimat di atas dimana partisi di mount.

Juga, perintah:

$ cat /proc/partitions

Dari device yang berjalan / beroperasi kita juga dapat memperoleh informasi tentang partisi. Ada baiknya lihat /proc/emmc, /proc/mounts atau /proc/mtd. Kita juga akan memperoleh beberapa informasi dari perintah mount (jalankan sebagai root).

Juga cek /cache/recovery.log atau /tmp/recovery.log.

Akhirnya, jika kita punya source code dari bootloader (seperti u-boot yang banyak digunakan di OMAP-based device), kita kemungkinan akan menemukan informasi tersebut.

HATI-HATI: pada kasus langka, seperti di HP Touchpad, digunakan virtual file system.

Set up tiga directory baru

Sekarang kita sudah mengumpulkan semua informasi tentang device kita, saatnya untuk membuat folder untuk konfigurasi device, yang berlokasi di directory berikut, relatif terhadap source directory.

  • device/[vendor]/[codename]/ -- lokasi ini berisi file instalasi yang khusus untuk device kita. Directory device/ berisi 99-100% konfigurasi maupun code yang khusus untuk device kita. Kita harus mengetahui directory ini dengan baik. Seperti di jelaskan sebelumnya, akan sangat baik untuk mengadaptasi directory dari device yang secara arsitektur sama / mirip dengan yang ingin kita porting. Contoh, cari device yang menggunakan platform yang sama.
  • vendor/[vendor]/[codename]/ -- Directory vendor/ berisi file proprietary, binary yang di backup dari device asli (atau di sediakan oleh vendor, seperti Google Nexus dan beberapa TI graphics).
  • kernel/[vendor]/[codename]/ -- folder ini berisi source kernel. Jika kita mulai melakukan porting, akan lebih mudah kalau menggunakan pre-built kernel (seperti yang ada di instalasi stock / stock rom) dari pada membuat kernel dari awal. Trik untuk melakukan itu adalah meng-ekstrak kernel keluar dari stock rom dari berbagai format yang ada, dan mempaket ulang, bersama dengan ramdisk yang baru, ke bentuk yang bisa digunakan di device kita. Ini akan berbeda dari satu device ke device lain, oleh karenanya akan sangat menolong jika kita bisa melihat device yang hampir sama dengan kita yang menggunakan arsitektur yang sama. Membuat kernel dari source sebetulnya tidak perlu dilakikan untuk semua device, tapi dalam semangat open soyrce, ini adalah langkah yang di sarankan untuk CyanogenMod.

Ada paling tidak tiga cara untuk membuat directory di atas:

Method 1: Menggunakan script mkvendor.sh untuk membuat file

Gunakan mkvendor.sh script ada di build/tools/device/ untuk secara automatis membuat directory.

Script mkvendor hanya dapat digunakan untuk device yang menggunakan file standard boot.img , menggunakan standard konvesi dan dan header Android standard. Script ini tidak jalan untuk device yang berbeda dari standard, seperti Nook Color, Touchpad, dll.

Script ini menerima tiga parameter: vendor, codename, dan file boot.img

Contoh penggunaan:

$ ./build/tools/device/mkvendor.sh samsung i9300 ~/Desktop/i9300boot.img

Dalam contoh , samsung menunjukan vendor, i9300 menunjukan codename dan parameter terakhir path ke file boot.img yang di ekstrak dari partisi boot dengan dd atau diberikan oleh vendor dalam file .zip seperti di diskusikan di atas.

Perintah di atas akan membuat folder /device/samsung/i9300/ dalam struktur repo source CyanogenMod. Dalam folder tersebut ada file AndroidBoard.mk, AndroidProducts.mk, BoardConfig.mk, cm.mk, device_[codename].mk, kernel (binary), recovery.fstab, dll

Langkah di atas tidak akan membuat directory kernel/ . Kita perlu melakukannya nanti, saat kita sudah siap untuk membuat kernel.

Jika responds yang diberikan adalah

"unpackbootimg not found.
Is your android build environment set up and have the host tools been built?"

pastikan anda menjalankan perintah berikut saat mensetup developer environment:

$ make -j4 otatools

Method 2: Fork dari device yang mirip git repository

Jika anda mempunya account di GitHub http://www.github.com, ada baiknya mulai melakukan forking https://help.github.com/articles/fork-a-repo dari device yang lain / mirip, dan di rename menjadi device kita.

Pastikan kita mengikuti lisensi dari repository yang kita fork.

Method 3: buat directory dan file secara manual

Kita dapat juga mulai dengan cara membuat directory kosong dan membuat file dengan tangan. Cara ini tidak terlalu di rekomendasikan dan mungkin memrupakan cara yang paling melelahkan, tapi merupakan cara yang paling memberikan pembelajaran. Kita dapat melihat device lainnya untuk referensi dan file yang kita perlukan.

Meng-kustomsisasi file

Ada banyak file di folder device/ . Agar recovery pada device kita dapat berjalan dengan baik, kita akan mulai memfokuskan pada file / folder berikut, yaitu:

BoardConfig.mk
device_[codename].mk
cm.mk
recovery.fstab
kernel

Langkah pertama / utama yang perlu dilakukan adalah untuk membuat recovery image berjalan di device kita sehingga percobaan untuk update .zip selanjutnya menjadi mudah sehingga kita dapat melakukan backup jika di perlukan. Langkah berikut memfokuskan pada bagaimana agar recovery image dapat dibuat dengan baik, bukan bekerja pada CM (CyanogenMod) itu sendiri. Setelah recovery berhasil dibuat dan beroperasi dengan baik, pekerjaan yang kita lakukan dapat di jadikan bagian dari CM.

Mari perhatikan file berikut:

BoardConfig.mk

File ini berisi informasi arsitektur dan build tentang arsitektur motherboard, CPU dan hardware dari device kita. Membuat file ini dengan benar sangat penting artinya.

Untuk membuat booting recovery yang mendasar, beberapa parameter perlu di set di file berikut.

Parameter berikut perlu di set secara benar di BoardConfig agar dapat meng-compile image recovery yang berjalan dengan baik:

  • TARGET_ARCH: ini adalah arsitetur device, biasanya seperti, arm atau omap3.
  • BOARD_KERNEL_CMDLINE: tidak semua device akan pass buat parameter, akan tetapi kalau device kita melalukan hal tersebut maka parameter ini harus di isi dengan benar agar boot dapat berjalan dengan baik. Kita dapat memperoleh informasi tentang ini di ramdisk.img.
  • BOARD_KERNEL_PAGESIZE: pagesize dari stock boot.img dan harus di set secara benar agar dapat boot secara benar. Nilai yang sering digunakan adalah 2048 dan 4096 dan informasi ini dapat di ekstrak dari stock kernel.
  • BOARD_BOOTIMAGE_PARTITION_SIZE: banyaknya byte yang dialokasikan ke partisi kernel image.
  • BOARD_RECOVERYIMAGE_PARTITION_SIZE: banyaknya byte yang dialokasikan ke partisi recovery image.
  • BOARD_SYSTEMIMAGE_PARTITION_SIZE: banyaknya bytes yang dialokasikan ke partisi Android system filesystem.
  • BOARD_USERDATAIMAGE_PARTITION_SIZE: banyaknya byte yang dialokasikan ke partisi Android data filesystem.

Catatan: Nilai di atas dapat di peroleh dengan mengalikan size /proc/partitions atau /proc/mtd dengan block size, biasanya 1024.

  • BOARD_HAS_NO_SELECT_BUTTON: (optional), gunakan ini jika device kita membutuhkan tombol Power untuk mengkonfirmasi pilihan di recovery.
  • BOARD_FORCE_RAMDISK_ADDRESS / BOARD_MKBOOTIMG_ARGS: (optional), gunakan ini untuk memaksakan address tertentu untuk ramdisk. Ini biasanya dibutuhkan di partisi yang besar agar ramdisk di load ke tempat yang benar. Nilai ini dapat di peroleh dari stock kernel.

device_[codename].mk

Makefile device_codename.mk berisi instruksi tentang bagaimana paket Android dibuat, dan kemana mengcopy file dan paket tertentu, atau properties tertentu yang perlu di set saat meng-compile.

File ini dapat digunakan untuk mengcopy file penting ke ramdisk saat meng-compile.


  • PRODUCT_COPY_FILES: digunakan untuk meng-copy file saat proses compile ke ramdisk, yang akan berlokasi di $OUT/recovery/root. Contoh:
$(LOCAL_PATH)/sbin/offmode_charging:recovery/root/sbin/offmode_charging \

Ini akan meng-copy binary file offmode_charging ke folder sbin dalam ramdisk.

  • PRODUCT_NAME / PRODUCT_DEVICE: digunakan untuk men-set codename yang digunakan. Nama device ini yang digunakan dengan perintah Lunch.

kernel

This is simply the prebuilt kernel image or a kernel you built yourself used to boot the device. The format of the kernel may be in a zImage or uImage, depending on the requirements of the architecture of your device.

cm.mk

You'll need to make a few changes to this file to integrate with the lunch, brunch, and breakfast commands, so that your device shows up on the list and builds properly. You'll also set some variables (see other devices) to indicate what size splash animation should be used, whether this is a tablet or phone, etc.

Some of these settings aren't used for building just the recovery, but you may as well set them now because once recovery is done and working, the settings here will be important.

Again, take a look at a similar device to yours to get an idea of what the settings here should be. It's fairly intuitive.

recovery.fstab

recovery.fstab defines the file system mount point, file system type, and block device for each of the partitions in your device. It works almost exactly like /etc/fstab in a standard Linux operating system.

Example:

/system		ext4		/dev/block/mmcblk0p32 

This sets the block device at mmcblk0p32 to be mounted on /system as filesystem type ext4

All mountpoints should exist in this file and it is crucial this information be correct or else very bad things can happen, such as a recovery flash writing to the wrong location.

Template:Note

vendorsetup.sh

vendorsetup.sh is called when setupenv.sh is run. It is used to add non-standard lunch combos to the lunch menu.

To add your device to the lunch menu:

add_lunch_combo cm_<codename>-userdebug

Then build a test recovery image

To build only the recovery, set up lunch as with a regular build, and say make recoveryimage

If things break (and they will break), have a look at these tips for dealing with build errors.

Template:Tip

Not much needs to be said here, but make sure the recovery is working before you move on to getting CyanogenMod working. A 100%-working and reliable recovery mode is absolutely necessary before you start testing experimental Android builds.

Adjust recovery_ui.cpp if necessary

You may discover that although the recovery image runs, some of the hardware buttons, such as the volume buttons or power buttons, which would normally be used to scroll through the options, don't work.

You may need to adjust the GPIO values to get the buttons to be recognized. Similarly, you may wish to include/exclude options or modify other UI elements.

To do this, you may wish to create and edit the /device/[vendor]/[codename]/recovery/recovery_ui.cpp. You can find ample examples of this file, the associated recovery/Android.mk file that builds it, and how it is used.

Template:Tip


Put your device folder in github, and use a local manifest to automatically sync it with repo sync

Once you've started your device folder, create your own GitHub account and set up your folder as a public GitHub repository. This is a great opportunity to learn about git, and also your source can be accessible to others who can collaborate with you.

When naming your repository, use the format android_device_VENDOR_CODENAME, where VENDOR and CODENAME use the new device's values. So, let's say your GitHub account name is "fat-tire" and your device codename is "encore", manufactured by Barnes and Noble. You should call your repository android_device_bn_encore. It would be accessible at https://github.com/fat-tire/android_device_bn_encore. Similarly, the kernel repository would be called android_kernel_bn_encore. It would be accessible at https://github.com/fat-tire/android_kernel_bn_encore.

The last thing to do is create a local manifest for other people to use to automatically download and their keep up-to-date with your changes. Here's an example, using the above scenario:

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<manifest>
  <project name="fat-tire/android_device_bn_encore" path="device/bn/encore" remote="github" revision="cm-10.1" />
  <project name="fat-tire/android_kernel_bn_encore" path="kernel/bn/encore" remote="github" revision="cm-10.1" />
</manifest>

Template:Note

Once you've tested that the local manifest file works, you can pass it on to others, who can then try out your work. At that point you can continue to push your changes to GitHub, and even give other users commit access so that you can work on the device together.

Template:Tip

Add the blobs to the vendor/ directory

Once you have a working recovery, it's now time to get CyanogenMod building and working.

The first thing to do is to get all the proprietary, binary blobs into the vendor/ folder, along with a .mk file that will include them in the final build.

This requires three steps:

  1. Create extract-files.sh and setup-makefiles.sh scripts to pull those blob files from the device using adb and put them in the right /vendor/ directory. There are plenty of examples available for other devices.
  2. Create an .mk Makefile to copy those files to the $OUT folder during the build process and put them in the right place. Again, use other devices as a guide for what this Makefile should look like. An example filename might be BoardConfigVendor.mk
  3. Make sure that the Makefile you just created is included from your main BoardConfig.mk via a command such as -include vendor/[vendor]/[codename]/BoardConfigVendor.mk. Again, existing devices can illustrate how this is done.

Now revise the device/ directory

Since you have a working recovery, go back and start modifying the files in the device/ folder. As always, use other similar devices as a reference.

You now have a easy means to do backups and test your builds. So start tweaking the device folder itself, and see if you get it to boot... Once you do, from there its a matter of building and supporting the various parts and peripherals, one-by-one.

Getting help from the manufacturers & vendors

Many of the OEMs (Original Equipment Manufacturers) who make the underlying platform used by your device frequently provide wikis, documentation, and sample code that can assist you in completing your port. You'll find that some companies are more friendly to the development community than others. Here are some of the more common OEMs and vendors, along with web sites and repositories that may help.

(This list is incomplete. Please help add to it)

OEM Platform Repositories/Resources
Google various Google's Git Repository , Nexus binary blobs
HTC various Dev Center
Lenovo various Lenovo Smartphones (Search your device)
LG various LG Open Source Code Distribution
Motorola various Motorola Open Source Center
Nvidia Tegra Tegra's GitWeb
Qualcomm MSM/QSD Code Aurora Forum
Samsung various Samsung Open Source Release Center
Texas Instruments OMAP www.omapzoom.com , Omappedia

Sometimes if you have questions you can even reach out to the developers via email or the support forums.

Adding XML Overlays

It's very likely in your device_[codename].mk file, there's a line that looks like this:

DEVICE_PACKAGE_OVERLAYS := \
    device/[vendor]/[codename]/overlay

What this does is set the overlay/ folder to allow you to override any XML file used by Android frameworks or apps, just for this device. To do so, create a directory structure which mirrors the path leading to an XML file, starting from the root of your source. Then replace the file you want to overlay.

Example: Let's say you want to override some standard Android settings. Look at the file in frameworks/base/core/res/res/values/config.xml. Then copy it to device/[vendor]/[codename]/overlay/frameworks/base/core/res/res/values/config.xml. Now YOUR version will be used instead of the other one. You only need to include the settings you wish to override-- not all of them, so you can pare down the file to those few that change from the default.

You can overlay any XML file, affecting layouts, settings, preferences, translations, and more.

Make the kernel and kernel modules build from source

If you have previously used a pre-built kernel, you may at some point want to start building the kernel from scratch.

See the instructions for how to change the BoardConfig.mk file to make CyanogenMod build the kernel and any required kernel modules automatically.

Conclusion

There's no way a single wiki page will tell you everything you need to know to do a port from beginning to end. However, hopefully you now have an understanding of how things are set up and the steps you need to take. You an always ask for help on the forums or on IRC. Others with the same device may jump in to help too.

Hopefully you'll find the process rewarding and educational. And it'll get you some street cred as well.

When you're all done, and your port works better than stock... when it's stable and shiny and marvelous and wonderful...

You may want to contribute your work upstream. Here are the instructions for how to do just that.

Good luck!

See Also


Referensi