Beberapa Isu Critical Pendidikan & Teknologi Republik Indonesia
Revision as of 05:57, 2 April 2013 by Onnowpurbo (talk | contribs)
Tulisan ini merupakan catatan & pertanyaan yang mungkin menjadi sangat penting & strategis khususnya di bidang pendidikan & teknologi di Republik Indonesia.
Pendidikan
- Pendidikan adalah Hak Azasi Manusia (HAM). Saat ini per tahun ada sekitar 5 juta anak masuk SD. Sementara perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menelurkan sekitar 650.000 sarjana / tahun. Apakah ini berarti DIKNAS menjamin bahwa bangsa Indonesia pasti bodoh?
- Argumentasi klasik jumlah infrastruktur gedung sekolah, perguruan tinggi terbatas biasanya digunakan. Apakah ada strategi lain yang bisa digunakan? Supaya bangsa ini bisa jadi pandai tanpa harus tergantung pada infrastuktur fisik?
- Ujian Nasional - apakah reliable? akurat? terpercaya?
Teknologi
- Sifat teknologi - semakin hari semakin mudah, semakin murah, semakin user-friendly, semakin pandai.
- Saat ini, lebih dari 180 juta SIM card terjual, pengguna HP lebih dari 120 juta. Kalau satu HP rata-rata seharga Rp. 300.000,- maka uang investasi yang ada dalam orde puluhan trilyun. Berapa pabrik HP di Indonesia? Mengapa bisa demikian?
- Harga BTS Selular komersial Rp. 1.5-3M, harga OpenBTS dengan kemampuan yang sama sekitar Rp. 150 juta. Mungkinkah rakyat menggunakan teknologi ini? Bagaimana pengaturan frekuensinya?
- Secara teknologi mengoperasikan sentral telepon & konfigurasi nomor +62 sangat murah sekali & sederhana. Mungkinkah rakyat memperoleh alokasi kode area / nomor telepon sendiri? bukan dari operator?