2012/12/07 - Linimassa masuk ke kurikulum Sekolah di Australia

From OnnoWiki
Revision as of 17:00, 7 December 2012 by Onnowpurbo (talk | contribs) (New page: Siaran Pers Linimassa Masuk Kurikulum SMA Australia Film dokumenter Linimassa yang diproduksi oleh ICT Watch dan WatchdoC mendapatkan kehormatan untuk menjadi bagian dari kurikulum SMA ...)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Siaran Pers

Linimassa Masuk Kurikulum SMA Australia


Film dokumenter Linimassa yang diproduksi oleh ICT Watch dan WatchdoC mendapatkan kehormatan untuk menjadi bagian dari kurikulum SMA di Australia Barat. Surat resmi telah dilayangkan oleh Otoritas Kurikulum dan Standar Sekolah Australia Barat (scsa.wa.edu.au) kepada ICT Watch, yang intinya berisikan permohonan ijin untuk menggunakan film Linimassa sebagai pembaharuan (update) materi penunjang mata pelajaran “Indonesian: Second Languange” di tingkat Senior Secondary (SMA).

Dalam mata pelajaran tersebut, selain tentang dinamika bahasa Indonesia, para siswa juga mempelajari tentang dinamika budaya Indonesia. Seperti tertulis dalam silabus, mata pelajaran yang mulai dijalankan sejak 2009 tersebut bertujuan untuk membangun kemampuan siswa SMA di Australia dalam berkomunikasi dan memahami beragam konteks di Indonesia yang penting dalam membuka peluang di dunia kerja nanti ataupun saat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Linimassa sendiri adalah film dokumenter pertama dan satu-satunya di Indonesia yang fokus pada isu tentang pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan Internet dan media sosial. Linimassa 1 diproduksi pada tahun 2011 dan dilanjutkan dengan Linimassa 2 pada 2012. Kedua film ini telah mendapatkan animo yang luar biasa, baik dalam bentuk kegiatan “nonton bareng” hingga sebagai bahan diskusi di berbagai kampus dalam maupun luar negeri. Film yang dibubuhi subtitle bahasa Inggris ini telah mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) dari Lembaga Sensor Film dan telah di-upload ke YouTube agar dapat seluasnya diakses dan dimanfaatkan publik.

Film dokumenter Linimassa menggunakan lisensi Creative Commons, yang artinya boleh digunakan, digandakan dan didistribusikan secara bebas dan gratis untuk keperluan edukasi (non-komersial). DVD Linimassa juga dapat dipesan secara terbatas dan akan dikirimkan secara cuma-cuma bagi mereka yang ingin melakukan kegiatan nonton bareng ataupun diskusi di kampus. Dan kini tengah berlangsung kompetisi meresensi film Linimassa 2 yang berhadiah total Rp 8 juta rupiah.

Untuk info selengkapnya mengenai film Linimassa ini, silakan kunjungi situs www.linimassa.org.


Jakarta, 7 Desember 2012


Donny B.U. ICT Watch Indonesia