Membangun Lab. Komputer Murah dengan Ubuntu LTSP
Sumber:
- http://ngadimin.org/2008/11/22/membangun-lab-komputer-murah-dengan-ubuntu-ltsp-bagian-1/
- http://ngadimin.org/2008/11/22/membangun-lab-komputer-murah-dengan-ubuntu-ltsp-bagian-2/
Konsep Dasar LTSP
Konsep LTSP sudah dikenal sejak lama khususnya di dunia UNIX. Meskipun implementasinya sudah banyak berkembang, tapi konsep dasarnya masih tetap sama yaitu:
- Klien hanya menangani beberapa fungsi dasar seperti display, keyboard, mouse dan sound/suara.
- Semua aplikasi berjalan di Server, dan tampilan dikirim ke klien.
Karena pekerjaan yang ditangani oleh komputer klien relatif sedikit, kebutuhan spek hardware untuk komputer klien sangat rendah. Sebaliknya untuk server, dibutuhkan spek yang lebih tinggi, karena semua pekerjaan akan dilakukan di sisi server.
Keuntungan Menggunakan Model LTSP
Kemudahan dalam mengadministrasi
Jika dalam sebuah lab ada 20 komputer, dalam kondisi instalasi normal (bukan LTSP), maka admin harus mengelola 20 komputer tersebut. Mulai dari instalasi OS, instalasi software tambahan. Jika ada update, maka harus diupdate di masing-masing komputer yang berjumlah 20 itu.
Tapi jika menggunakan model LTSP dengan satu buah server dan 20 klien, admin hanya mengadministrasi 1 komputer saja, yaitu komputer server. Dari mulai instalasi OS, aplikasi maupun manajemen update semua hanya dilakukan di sisi server.
Murah
Hardware yang dibutuhkan untuk klien, bisa menggunakan PC lama mulai dari kelas pentium 1 dengan memori minimal 32 MB. Jadi pada prinsipnya semua PC lama yang ada bisa digunakan sebagai komputer klien. Dan untuk servernya sendiri kebutuhannya tidak terlalu besar. Untuk instalasi 20 klien, kira-kira dibutuhkan satu buah PC server dengan prosesor sekelas pentium 4 atau lebih dan memori minimal 4GB.
Dan tentu saja perangkat jaringan agar klien dan server bisa berkomunikasi. Switch, kabel dan kartu jaringan adalah barang yang harus disediakan.
Hemat Energi dan Ramah Lingkungan
Menurut penelitian instalasi LTSP 40 persen lebih hemat bila dibandingkan dengan instalasi biasa (bukan model thin client). Apalagi jika klien menggunakan hardware khusus untuk thin client, yang beberapa diantaranya hanya membutuhkan daya sebesar 5 watt saja (belum termasuk monitor), tentu akan lebih hemat lagi. Hemat energi ini selain menghemat biaya, juga sejalan dengan gerakan mengurangi pemanasan global yang sekarang lagi aktif disosialiasikan.
Dukungan FOSS
Tentu saja ini adalah salah satu keuntungan lainnya. Dengan menggunakan FOSS Anda bebas melakukan instalasi di 20 atau 40 komputer tanpa harus khawatir akan batasan lisensi yang Anda miliki. Anda juga tidak perlu pusing memikirkan biaya upgrade OS atau aplikasi. Dengan FOSS Anda bebas kapan saja melakukan upgrade, dan semua itu bisa dilakukan tanpa ada biaya tambahan.
Sebelum dilanjutkan ke bagian berikutnya, mungkin Anda akan bertanya-tanya, seberapa stabilkah instalasi LTSP ini? Saya pernah bekerja di sebuah kantor di daerah Jakarta selatan. Di sana hampir semua karyawan menggunakan klien LTSP. Dengan spek server standard, memori 2GB, sudah cukup baik dalam melayani kira-kira 10 komputer klien. Jadi saya bisa jawab dan ini berdasarkan pengalaman, LTSP cukup stabil untuk penggunaan keperluan sehari-hari.
Kebutuhan Hardware
Spek untuk komputer server tergantung berapa banyak klien yang akan dilayani oleh server ini. CPU yang digunakan minimal sekelas pentium 4 dan untuk memori perhitungan sederhananya adalah 256 + (192 x jumlah klien). Untuk harddisk sebaiknya menggunakan RAID agar bisa menambah performa (khususnya aktifitas baca dari harddisk, karena ini adalah task yang paling sering dilakukan).
Untuk komputer klien seperti sudah dijelaskan sebelumnya, Anda bisa menggunakan komputer dengan spek minimal CPU kelas pentium 1 dan memori 32MB. Untuk PXE boot, Anda bisa menggunakan ethernet yang sudah mendukung PXE boot, atau jika tidak Anda bisa menggunakan media lain seperti CDROM atau floppy disk untuk membantu proses booting dari network.
Perangkat jaringan dalam instalasi LTSP mutlak harus ada. Setidaknya Anda membutuhkan perangkat switch, kabel jaringan dan kartu jaringan yang terpasang di masing-masing klien.
Catatan: Panduan yang lebih detil bisa Anda baca di Instalasi LTSP di Ubuntu Hardy, perlu diingat jika menggunakan spek minimum seperti di atas, ada kemungkinan Anda harus mengaktifkan NFS-SWAP atau NBD-SWAP untuk membantu performa klien.
Topologi Jaringan
Gambaran sederhana tentang posisi-posisi server, klien dan perangkat jaringan lainnya. Ini hanyalah salah satu contoh saja. Saya tampilkan yang paling sederhana saja, LTSP tanpa internet.
Topologi jaringan lainnya silahkan Anda lihat di pengkabelan jaringan LTSP.
Panduan Instalasi Ubuntu LTSP
Karena bagian instalasi ini lumayan agak panjang, dan panduannya bersifat sangat teknis, saya tidak sertakan langsung di tulisan ini. Tapi Anda bisa membacanya di tulisan tentang Instalasi LTSP di Ubuntu Hardy.
Mengadministrasi Lab LTSP
Dengan instalasi Ubuntu LTSP, Anda bisa dengan mudah mengadministrasi Lab Anda. Misalnya untuk keperluan warnet sekolah atau untuk keperluan praktek belajar-mengajar. Anda bisa memanfaatkan aplikasi Thin Client Manager, yang ada di repositori ubuntu. Semua aktifitas di klien bisa selalu dimonitor dan diatur dari remote.
Thin Client Manager
Proses administrasi lainnya seperti penambahan user, instalasi apliasi baru atau pemutakhiran paket, hampir sama seperti mengadministrasi Linux desktop biasa. Di Ubuntu alat untuk melakukan kegiatan administrasi itu sudah tersedia di menu System -> Administration. Jangan lupa untuk selalu mem-backup data di server untuk memastikan agar data Anda selalu aman (tentunya ini adalah kewajiban yang sama baik di lingungan LTSP atau bukan).
Bagaimana, Anda tertarik untuk membangun Lab berbasis LTSP? Kalau ada proyek, saya juga siap bantu hehe :D
Referensi
- http://ngadimin.org/2008/11/22/membangun-lab-komputer-murah-dengan-ubuntu-ltsp-bagian-1/
- http://ngadimin.org/2008/11/22/membangun-lab-komputer-murah-dengan-ubuntu-ltsp-bagian-2/