RAID: Membandingkan Performance Konfigurasi

From OnnoWiki
Revision as of 06:44, 19 February 2010 by Onnowpurbo (talk | contribs) (New page: Membandingkan Performance Konfigurasi Software RAID Berikut ini kita akan mencoba membandingkan performance beberapa konfigurasi software RAID. Harddisk yang digunakan disini adalah hardd...)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Membandingkan Performance Konfigurasi Software RAID

Berikut ini kita akan mencoba membandingkan performance beberapa konfigurasi software RAID. Harddisk yang digunakan disini adalah harddisk SATA dua (2) buah dengan besar 250Gbyte. Proses yang dilakukan adalah,

fdisk – untuk mengkonfigurasi partsisi harddisk. Pada partisi di set bahwa tipe partisi adalah Linux. mdam – membuat RAID dari dua (2) harddisk SATA. hdparm – melihat effek RAID untuk membaca / menulis ke harddisk maupun ke cache memory sebelum ke harddisk.

Konfigurasi RAID yang digunakan / di test adalah RAID-0, RAID-1, RAID-5, RAID-10 dan RAID-MP.

      -l, --level= 
             Set  raid  level.   When  used with --create, options are: linear, raid0, 0, stripe, raid1, 1, 
             mirror, raid4, 4, raid5, 5, raid6, 6, raid10, 10, multipath, mp, faulty.   Obviously  some  of 
             these are synonymous. 
             When  used  with  --build, only linear, stripe, raid0, 0, raid1, multipath, mp, and faulty are 
             valid. 

Test Performance RAID-0 Check harddisk jika perlu partisi ulang harddisk menggunakan perintah fdisk.

# fdisk /dev/sdb # fdisk /dev/sdc

Tampilan yang akan di peroleh kira-kira

# fdisk /dev/sdb

The number of cylinders for this disk is set to 30401. There is nothing wrong with that, but this is larger than 1024, and could in certain setups cause problems with: 1) software that runs at boot time (e.g., old versions of LILO) 2) booting and partitioning software from other OSs (e.g., DOS FDISK, OS/2 FDISK)

Command (m for help): p

Disk /dev/sdb: 250.0 GB, 250059350016 bytes 255 heads, 63 sectors/track, 30401 cylinders Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes

Device Boot Start End Blocks Id System /dev/sdb1 1 30401 244196001 83 Linux

Selanjutnya kita aktifkan device RAID-0 /dev/md0 dengan menggabungkan /dev/sdb1 dan /dev/sdc1 menggunakan perintah

# mdadm --create --verbose /dev/md0 --level=0 --raid-devices=2 /dev/sdb1 /dev/sdc1 mdadm: chunk size defaults to 64K mdadm: /dev/sdb1 appears to be part of a raid array: level=raid5 devices=2 ctime=Fri Aug 10 17:53:59 2007 mdadm: /dev/sdc1 appears to be part of a raid array: level=raid5 devices=2 ctime=Fri Aug 10 17:53:59 2007 Continue creating array? y mdadm: array /dev/md0 started. #

Test performance konfigurasi RAID-0 untuk membaca harddisk secara langsung menggunakan perintah

# hdparm -t /dev/md0 /dev/md0: Timing buffered disk reads: 474 MB in 3.01 seconds = 157.60 MB/sec

Test performance konfigurasi RAID-0 untuk membaca cache harddisk, menggunakan perintah,

# hdparm -T /dev/md0 /dev/md0: Timing cached reads: 5776 MB in 2.00 seconds = 2890.23 MB/sec

Lebih lanjut dengan harddisk RAID yang kita buat, kita dapat melihat besar harddisk RAID yang kita buat menggunakan perintah fdisk berikut,

# fdisk /dev/md0 Command (m for help): p

Disk /dev/md0: 500.1 GB, 500113211392 bytes 2 heads, 4 sectors/track, 122097952 cylinders Units = cylinders of 8 * 512 = 4096 bytes

Perhatikan baik-baik hasil yang di peroleh dari RAID-0 adalah,

Harddisk read 157.6 MB/sec Cached read 2890.23 MB/sec Besar harddidk 500.1 GB

Untuk menghentikan operasi RAID dapat dilakukan menggunakan perintah,

# mdadm -S /dev/md0 mdadm: stopped /dev/md0

Test Performance RAID-1

Selanjutnya kita akan mentest performance RAID-1. Harddisk yang baru saja kita buat menjadi RAID-0 dapat secara langsung / dipaksa kita ubah menjadi RAID-1 secara software. Memang akan ada complain sedikit memberitahukan bahwa harddisk tersebut merupakan bagian dari RAID yang lain, tapi jika kita tekan tombol “y” pada saat pertanyaan “Continue creating array?” maka RAID akan langsung dibuat. Perintah untuk membuat RAID-1 yang perlu di jalankan adalah,

  1. mdadm --create --verbose /dev/md0 --level=1 --raid-devices=2 /dev/sdb1 /dev/sdc1

mdadm: /dev/sdb1 appears to be part of a raid array:

   level=raid0 devices=2 ctime=Sun Aug 12 20:03:36 2007 

mdadm: /dev/sdc1 appears to be part of a raid array:

   level=raid0 devices=2 ctime=Sun Aug 12 20:03:36 2007 

mdadm: size set to 244195904K Continue creating array? y mdadm: array /dev/md0 started.

Perhatikan di akhir perintah tampak ada informasi bahwa array /dev/md0 beroperasi. Maka RAID berhasil di jalankan dengan baik. Test performance konfigurasi RAID-1 untuk membaca harddisk secara langsung menggunakan perintah

  1. hdparm -t /dev/md0

/dev/md0:

Timing buffered disk reads:  240 MB in  3.02 seconds =  79.46 MB/sec 

Test performance konfigurasi RAID-1 untuk membaca cache harddisk, menggunakan perintah,

  1. hdparm -T /dev/md0

/dev/md0:

Timing cached reads:   5996 MB in  2.00 seconds = 3000.06 MB/sec 

Lebih lanjut dengan harddisk RAID yang kita buat, kita dapat melihat besar harddisk RAID yang kita buat menggunakan perintah fdisk berikut,

  1. fdisk /dev/md0

Command (m for help): p

Disk /dev/md0: 250.0 GB, 250056605696 bytes 2 heads, 4 sectors/track, 61048976 cylinders Units = cylinders of 8 * 512 = 4096 bytes

Perhatikan baik-baik hasil yang di peroleh dari RAID-1 adalah,

Harddisk read 79.46 MB/sec (setengah RAID-0) Cached read 3000.06 MB/sec (hampir sama RAID-0) Besar harddidk 250.0 GB (setengah RAID-0)


Test Performance RAID-5

Selanjutnya kita akan mentest performance RAID-5. Harddisk yang baru saja kita buat menjadi RAID-1 dapat secara langsung / dipaksa kita ubah menjadi RAID-5 secara software. Memang akan ada complain sedikit memberitahukan bahwa harddisk tersebut merupakan bagian dari RAID yang lain, tapi jika kita tekan tombol “y” pada saat pertanyaan “Continue creating array?” maka RAID akan langsung dibuat. Perintah untuk membuat RAID-5 yang perlu di jalankan adalah,

  1. mdadm --create --verbose /dev/md0 --level=5 --raid-devices=2 /dev/sdb1 /dev/sdc1

mdadm: layout defaults to left-symmetric mdadm: chunk size defaults to 64K mdadm: /dev/sdb1 appears to be part of a raid array:

   level=raid1 devices=2 ctime=Sun Aug 12 20:13:53 2007 

mdadm: /dev/sdc1 appears to be part of a raid array:

   level=raid1 devices=2 ctime=Sun Aug 12 20:13:53 2007 

mdadm: size set to 244195904K Continue creating array? y mdadm: array /dev/md0 started.

Perhatikan di akhir perintah tampak ada informasi bahwa array /dev/md0 beroperasi. Maka RAID berhasil di jalankan dengan baik. Test performance konfigurasi RAID-5 untuk membaca harddisk secara langsung menggunakan perintah

  1. hdparm -t /dev/md0

/dev/md0:

Timing buffered disk reads:  220 MB in  3.01 seconds =  73.14 MB/sec 

Test performance konfigurasi RAID-5 untuk membaca cache harddisk, menggunakan perintah,

  1. hdparm -T /dev/md0

/dev/md0:

Timing cached reads:   5714 MB in  2.00 seconds = 2858.78 MB/sec 

Lebih lanjut dengan harddisk RAID yang kita buat, kita dapat melihat besar harddisk RAID yang kita buat menggunakan perintah fdisk berikut,

  1. fdisk /dev/md0

Command (m for help): p

Disk /dev/md0: 250.0 GB, 250056605696 bytes 2 heads, 4 sectors/track, 61048976 cylinders Units = cylinders of 8 * 512 = 4096 bytes

Perhatikan baik-baik hasil yang di peroleh dari RAID-5 adalah,

Harddisk read 73.14 MB/sec (agak di bawah RAID-1) Cached read 2858.78 MB/sec (agak di bawah RAID-1) Besar harddidk 250.0 GB (sama dengan RAID-1)


Test Performance RAID-10 Selanjutnya kita akan mentest performance RAID-10. Harddisk yang baru saja kita buat menjadi RAID-5 dapat secara langsung / dipaksa kita ubah menjadi RAID-10 secara software. Memang akan ada complain sedikit memberitahukan bahwa harddisk tersebut merupakan bagian dari RAID yang lain, tapi jika kita tekan tombol “y” pada saat pertanyaan “Continue creating array?” maka RAID akan langsung dibuat. Perintah untuk membuat RAID-10 yang perlu di jalankan adalah,

  1. mdadm --create --verbose /dev/md0 --level=10 --raid-devices=2 /dev/sdb1 /dev/sdc1

mdadm: layout defaults to n1 mdadm: chunk size defaults to 64K mdadm: /dev/sdb1 appears to be part of a raid array:

   level=raid5 devices=2 ctime=Sun Aug 12 20:15:56 2007 

mdadm: /dev/sdc1 appears to be part of a raid array:

   level=raid5 devices=2 ctime=Sun Aug 12 20:15:56 2007 

mdadm: size set to 244195904K Continue creating array? y mdadm: array /dev/md0 started.

Perhatikan di akhir perintah tampak ada informasi bahwa array /dev/md0 beroperasi. Maka RAID berhasil di jalankan dengan baik. Test performance konfigurasi RAID-10 untuk membaca harddisk secara langsung menggunakan perintah

  1. hdparm -t /dev/md0

/dev/md0:

Timing buffered disk reads:  234 MB in  3.02 seconds =  77.55 MB/sec 

Test performance konfigurasi RAID-10 untuk membaca cache harddisk, menggunakan perintah,

  1. hdparm -T /dev/md0

/dev/md0:

Timing cached reads:   5554 MB in  2.00 seconds = 2779.30 MB/sec 

Lebih lanjut dengan harddisk RAID yang kita buat, kita dapat melihat besar harddisk RAID yang kita buat menggunakan perintah fdisk berikut,

  1. fdisk /dev/md0

Command (m for help): p

Disk /dev/md0: 250.0 GB, 250056605696 bytes 2 heads, 4 sectors/track, 61048976 cylinders Units = cylinders of 8 * 512 = 4096 bytes

Perhatikan baik-baik hasil yang di peroleh dari RAID-10 adalah,

Harddisk read 77.55 MB/sec (di atas RAID-1) Cached read 2779.30 MB/sec (di bawah RAID-1) Besar harddidk 250.0 GB (sama dengan RAID-1)

Test Performance RAID-MP

Selanjutnya kita akan mentest performance RAID-MP. Harddisk yang baru saja kita buat menjadi RAID-10 dapat secara langsung / dipaksa kita ubah menjadi RAID-MP secara software. Memang akan ada complain sedikit memberitahukan bahwa harddisk tersebut merupakan bagian dari RAID yang lain, tapi jika kita tekan tombol “y” pada saat pertanyaan “Continue creating array?” maka RAID akan langsung dibuat. Perintah untuk membuat RAID-MP yang perlu di jalankan adalah,

  1. mdadm --create --verbose /dev/md0 --level=mp --raid-devices=2 /dev/sdb1 /dev/sdc1

mdadm: /dev/sdb1 appears to be part of a raid array:

   level=raid10 devices=2 ctime=Sun Aug 12 20:27:53 2007 

mdadm: /dev/sdc1 appears to be part of a raid array:

   level=raid10 devices=2 ctime=Sun Aug 12 20:27:53 2007 

mdadm: size set to 244195904K Continue creating array? y mdadm: array /dev/md0 started.

Perhatikan di akhir perintah tampak ada informasi bahwa array /dev/md0 beroperasi. Maka RAID berhasil di jalankan dengan baik. Test performance konfigurasi RAID-MP untuk membaca harddisk secara langsung menggunakan perintah

  1. hdparm -t /dev/md0

/dev/md0:

Timing buffered disk reads:  242 MB in  3.01 seconds =  80.50 MB/sec 

Test performance konfigurasi RAID-MP untuk membaca cache harddisk, menggunakan perintah,

  1. hdparm -T /dev/md0

/dev/md0:

Timing cached reads:   6280 MB in  2.00 seconds = 3142.73 MB/sec 

Lebih lanjut dengan harddisk RAID yang kita buat, kita dapat melihat besar harddisk RAID yang kita buat menggunakan perintah fdisk berikut,

  1. fdisk /dev/md0

Command (m for help): p

Disk /dev/md0: 250.0 GB, 250056605696 bytes 2 heads, 4 sectors/track, 61048976 cylinders Units = cylinders of 8 * 512 = 4096 bytes

Perhatikan baik-baik hasil yang di peroleh dari RAID-MP adalah,

Harddisk read 80.50 MB/sec (di atas RAID-1) Cached read 3142.73 MB/sec (di bawah RAID-1) Besar harddidk 250.0 GB (sama dengan RAID-1)

Test Performance RAID-4 Selanjutnya kita akan mentest performance RAID-4. Harddisk yang baru saja kita buat menjadi RAID dapat secara langsung / dipaksa kita ubah menjadi RAID-4 secara software. Memang akan ada complain sedikit memberitahukan bahwa harddisk tersebut merupakan bagian dari RAID yang lain, tapi jika kita tekan tombol “y” pada saat pertanyaan “Continue creating array?” maka RAID akan langsung dibuat. Perintah untuk membuat RAID-4 yang perlu di jalankan adalah,

  1. mdadm --create --verbose /dev/md0 --level=4 --raid-devices=2 /dev/sdb1 /dev/sdc1

mdadm: chunk size defaults to 64K mdadm: /dev/sdb1 appears to be part of a raid array:

   level=raid4 devices=2 ctime=Sun Aug 12 20:30:08 2007 

mdadm: /dev/sdc1 appears to be part of a raid array:

   level=raid4 devices=2 ctime=Sun Aug 12 20:30:08 2007 

mdadm: size set to 244195904K Continue creating array? y mdadm: array /dev/md0 started.

Perhatikan di akhir perintah tampak ada informasi bahwa array /dev/md0 beroperasi. Maka RAID berhasil di jalankan dengan baik. Test performance konfigurasi RAID-4 untuk membaca harddisk secara langsung menggunakan perintah

  1. hdparm -t /dev/md0

/dev/md0:

Timing buffered disk reads:  226 MB in  3.00 seconds =  75.32 MB/sec 

Test performance konfigurasi RAID-4 untuk membaca cache harddisk, menggunakan perintah,

  1. hdparm -T /dev/md0

/dev/md0:

Timing cached reads:   5968 MB in  2.00 seconds = 2986.47 MB/sec 

Lebih lanjut dengan harddisk RAID yang kita buat, kita dapat melihat besar harddisk RAID yang kita buat menggunakan perintah fdisk berikut,

  1. fdisk /dev/md0

Command (m for help): p

Disk /dev/md0: 250.0 GB, 250056605696 bytes 2 heads, 4 sectors/track, 61048976 cylinders Units = cylinders of 8 * 512 = 4096 bytes

Perhatikan baik-baik hasil yang di peroleh dari RAID-4 adalah,

Harddisk read 75.32 MB/sec (di atas RAID-1) Cached read 2986.47 MB/sec (di bawah RAID-1) Besar harddidk 250.0 GB (sama dengan RAID-1)

Hasil secara Umum

Secara umum ada dua (2) jenis RAID yang terbaik

RAID-0 kecepatan read paling baik, besar harddisk paling besar. RAID-MP kecepatan read besar, lebih reliable dari RAID-0, harddisk tidak sebesar RAID-0.

Kalau anda ingin harddisk besar dan cepat, sebaiknya memilih RAID-0. Jika anda ingin reliable, sebaiknya memilih RAID-MP.


Pranala Menarik