Beberapa Pendekatan RAID
Hardware RAID Pada subsistem RAID hardware, biasanya tidak tergantung pada mesin / komputer. Biasanya, sebuah RAID akan tampak seperti sebuah harddisk pada mesin / komputer. Dengan cara ini maka mesin tidak perlu mengetahui bahwa ada RAID di harddisk-nya. Ada beberapa solusi hardware,
Solusi hardware berbasis Controller DPT SCSI controller adalah salah satu contoh yang baik untuk solusi hardware RAID yang berbasis controller. Controller yang pandai akan mengatur subsistem RAID tanpa tergantung mesin / komputer. Teknik ini mempunyai keuntungan di bandingkan subsistem external SCSI – SCSI RAID karena dapat dengan mudah mengembangkan sistem memlalui beberapa channel SCSI. Oleh karena itu menghilangkan faktor pembatas solusi external RAID yaotu kecepatan transfer melalui bus SCSI.
Solusi external hardware (SCSI-SCSI RAID) Pada external SCSI-SCSI RAID seluruh control akan dilakukan pada controller external yang di sambungkan melalui external SCSI. Seluruh harddisk akan tampak sebaik sebuah harddisk atau beberapa harddisk pada mesin / komputer. Solusi ini mempunyai kelemahan karena kecepatan di batasi oleh kecepatan transfer SCSI.
Teknologi yang lebih baru seperti Fibel Channel memungkinkan memecahkan masalah ini, terutama jika di ijinkan mengoperasikan trunk multiple channel menjadi Storage Area Network.
4 SCSI drive akan dengan mudah membanjiri SCSI bus paralel, karena rata-rata besaran transfer adalah 4KB dan adanya transfer overhead – yang semuanya dilakukan secara asinkron termasuk Ultra SCSCI – akibatnya akan membutuhkan banyak waktu overhead pada bus SCSI.
Software RAID Ada beberapa solusi software RAID, antara lain adalah,
MD driver di Linux adalah contoh dari solusi RAID yang sama sekali tidak tergantung pada hardware. MD driver pada Linux mendukung RAID level 0 / 1 / 4 / 5 dan mode linear. Pada Solaris terdapat solusi Solstice DiskSuite dan Veritas Volume Manager yang dapat memberikan solusi RAID-0/1 dan 5.
Hardware vs. Software RAID
Seperti hal-nya aplikasi lainnya, software RAID akan mengkonsumsi memory system, CPU dan sangat tergantung sistem operasi. Tidak heran jika software RAID akan bersaing dengan aplikasi lainnya untuk memperoleh CPU dan memory, oleh karenanya software RAID kemungkinan akan menurunkan performance server. Tidak seperti hardware RAID, performance software RAID tergantung secara langsung pada performance dan beban di server.
Secara umum hardware RAID hampir tidak sama dengan software RAID kecuali fungsi-nya saja. Pada saat CPU mesin menjalankan aplikasi maka hardware RAID akan menjalankan fungsi RAID-nya. Yang terjadi adalah sebuah hardware multitasking yang sebenarnya. Tidak heran jika hardware RAID tidak mengambil CPU maupu memory mesin / komputer, maupun tidak tergantung sistem operasi.
Hardware RAID juga sangat fault toleran. Karena seluruh fungsi RAID tertanam di hardware, software sama sekali tidak dibutuhkan pada saat booting. Sementara pada software RAID hanya mungkin beroperasi jika software RAID tersebut telah berhasil di baca dari disk dan tersimpan dalam memory. Yang berbahaya jika server tidak berhasil membaca software RAID karena disk yang berisi software RAID terjadi telah rusak. Oleh karena itu, umumnya software RAID akan membutuhkan boot disk yang terpisah dan biasanya tidak termasuk dalam harddisk RAID.