Beberapa Contoh Konfigurasi Router ADSL melalui Web

From OnnoWiki
Revision as of 17:28, 11 February 2008 by Onnowpurbo (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Disini akan di perlihatan cuplikan konfigurasi beberapa Modem / Router ADSL melalui Web. Modem / Router ADSL yang digunakan sebagai contoh, antara lain adalah,

Tecom AR1031
NetLink ADSL Router
SMC ADSL2 Barricade

Menu konfigurasi NetLink ADSL Router dapat di akses melalui Web http://10.0.0.2  Configuration  Wan  Pvc0 (profile sambungan yang akan kita konfigurasi)  Submit.

Kita akan masuk ke menu konfigurasi sambungan untuk Pvc0, yang perlu di perhatikan hanya beberapa parameter utama saja, yaitu, Encapsulation = PPPoA LLC, VPI = 8, VCI = 35, Username & Password, dan yang agak berbeda adalah DHCP Client  Enable agar dapat memperoleh IP address dari penyedia jasa ADSL.

Pada modem / router TECOM AR1031 agak berbeda caranya, menu konfigurasi TECOM AR1031 dapat di akses melalui http://192.168.1.1 masuk ke Advanced Setup  WAN  Add dan kita akan masuk ke menu untuk mengkonfigurasi sambungan ADSL.

Pertama yang perlu di konfigurasi adalah VPI dan VCI, masukan nilai agar VPI = 8 dan VCI = 35.

Selesai, tekan tombol “Next” untuk melanjutkan proses konfigurasi.

Selanjutnya kita mengkonfigurasi tipe sambungan. Pilih PPP over ATM (PPPoA).

Sedang mode enkapsulasi yang digunakan pilih LLC/ENCAPSULATION.

Selesai sudah proses konfigurasi tipe sambungan, tekan tombol “Next” untuk melanjutkan proses konfigurasi selanjutnya.


Selanjutnya, kita masukan username dan password untuk authentikasi pada saat akses ke Internet melalui penyedia jasa ADSL.

Selesai sudah konfigurasi sambungan ke Internet melalui modem / router TECOM AR1031.





Pada router ADSL SMC ADSL2 Barricade proses konfigurasi dapat dilakukan dengan mengakses Web http://192.168.2.1. Pastikan bahwa IP address computer yang kita gunakan termasuk dalam keluarga IP address 192.168.2.x. Default username & password administrator yang digunakan adalah admin & admin.

Pada bagian awal akan tampak dua (2) pilihan utama, yaitu, Setup Wizard dan Advanced Setup. Untuk setting pertama kali yang perlu kita gunakan adalah Setup Wizard.

Parameter yang pertama kali dapat kita konfigurasi adalah Time Zone dan Server untuk sinkronisasi waktu. Waktu Jakarta adalah GMT+7, sedang waktu Papua adalah GMT+9.

Untuk sinkronsisasi waktu router ADSL, kita memperoleh pilihan server waktu beberapa di Amerika Serikat, Australia, Asia dll.

Parameter selanjutnya yang dapat di konfigurasi adalah parameter untuk sambungan ADSL. Indonesia memang tidak termasuk dalam country yang di ketahui oleh Router SMC, oleh karena itu pilih “Other” pada pilihan Negara.

Selanjutnya kita perlu menset agar parameter berikut adalah,

Protocol	PPPoA
VPI/VCI	8/35
Encapsulation	LLC
Username	username dari ISP
Password	password dari ISP

Tekan tombol “Next” untuk menyelesaikan proses konfigurasi router SMC dan tekan “Finish” jika anda yakin bahwa konfigurasi tersebut telah benar.







Untuk mengubah konfigurasi sambungan ADSL pada router SMC dapat dilakukan melalui menu Advanced Setting  WAN  ATM PVC.

Pada ATM PVC ini kita dapat mengkonfigurasi tipe sambungan router ADSL SMC, apakah selalu tersambung (always connected) atau tersambung secara manual, atau di trigger oleh traffic dsb.

Pada menu status kita dapat melihat status sambungan dari router ADSL SMC. Jika tidak tersambung kita dapat meng-klik tombol “Connect” untuk menyambungkan router ADSL SMC ke Internet, dengan asumsi router dapat mendeteksi sinyal data ADSL di kabel telepon.

Selesai sudah proses konfigurasi router ADSL SMC Barricade.


Konfigurasi LAN Pada Router ADSL

Pada bagian LAN sebetulnya tidak ada yang perlu di konfigurasi untuk operasional biasa. Kita dapat menggunakan konfigurasi default yang ada. Tapi bagi mereka yang ingin mengubah konfigurasi yang ada, minimal yang perlu di perhatikan hanya tiga (3) hal saja, yaitu,

IP address modem / router ADSL. DCHP server harus di aktifkan, kecuali kita mempunyai DHCP server lain di LAN. Network Address Translation (NAT) di aktifkan, agar semua client di LAN dapat mengakses ke Internet bersama-sama.

Contoh konfigurasi ini di beberapa modem / router ADSL akan di tampilkan berikut ini.

Pada router / modem TECOM AR1031 konfigurasi IP address dan DHCP server dapat dilakukan melalui menu Advanced Setup  LAN.

Kita dapat menset IP address, Subnet Mask dan Enable DHCP Server agar semua client di LAN dapat memperoleh IP address secara automatis.

Secara automatis, Network Address Translation (NAT) akan aktif dan dapat membantu client di LAN untuk mengakses ke Internet.

Pada modem / router D-Link DSL504T, IP address dan Subnet Mask dapat di konfigurasi melalui menu Home  LAN. Nilai IP address default 192.168.1.1 dapat digunakan tanpa perlu diubah.

Tekan tombol “Apply” untuk mengaktifkan IP address yan kita inginkan.


Pada D-Link DSL504T, DHCP server dapat di aktifkan melalui menu Home  DHCP  DHCP Server.

Nilai default alokasi IP address yang digunakan adalah 192.168.1.2 hingga 192.168.1.254, jadi tidak ada alokasi sama sekali untuk IP address statik. Sangat di sarankan untuk mengubah range alokasi IP address tersebut, agar kita dapat mempunyai beberapa IP address statik yang nantinya dapat digunakan sebagai server di LAN.

Pada D-Link DSL504T, servis Network Address Translation (NAT) akan secara automatis aktif dan dapat digunakan untuk menyambungkan client komputer di LAN ke Internet.

Pada NetLink ADSL Router, konfigurasi IP address dan DHCP server dapat dilakukan melalui menu Configuration  LAN. Nilai default yang digunakan IP address 10.0.0.2 dan subnet mask 255.0.0.0 dapat digunakan. DHCP server sudah aktif dengan alokasi IP address 10.0.0.4 hingga 10.0.0.15 untuk sebelas (11) client.





Pada NetLink ADSL Router, Network Address Translation (NAT) telah aktif. Bagi anda yang ingin mengubah konfigurasinya dapat dilakukan melalui Menu Configuration  NAT. Anda dapat meng-enable atau disable NAT. Juga memilih mode operasi NAT apakah dynamic NAPT atau statik bagi mereka yang memperoleh IP address statik dari penyedia jasa ADSL.