Pengalamanku Jadi Korban Lumpur Lapindo
Nama : Lia Hermitta Kls : VII – E No Absen : 15
Pada saat itu aku dan adik aku sedang masuk sekolah, dan tiba-tiba aku lihat keluar kok banyak orang-orang lari pada ketakutan terus aku tanyakan pada seorang bapak.
Aku : Ada apa pak kok orang-orang pada lari-kari?
Bapak : Ohh…..ada lumpur lapindo nak.
Terus aku lari dan bilang sama bapak dan ibu guru, pak katanya orang-orang itu tadi di siring ada semburan lumpur lapindo. Lalu bapak dan ibu guru tadi lihat keluar ternyata memang ia lalu murid-muridnya disuruh pulang semua, lalu aku pulang sama adik aku. Sesampainya aku dirumah aku lihat ibu dan ayahku belum pulang kerja lalu nggak lama kemudian ayah dan ibu aku pulang. Lalu aku dan adik diajak ngungsi di pasar baru porong.
Ternyata orang ngungsi itu tidak enak, tapi mau bagaimana lagi mau nggak mau harus mau karena rumahku sudah terendam lumpur kini desaku tinggal kenangan aja. Aku tinggal di pengungsian selama tiga tahun.
Aku sangat sedih sekali karena aku sudah nggak punya rumah dan orang tuaku kerjanya juga sangat jauh. Tapi sekarang sudah dapat ganti rugi lalu semua orang yang ada di pengungsian disuruh ninggalin pengungsian lalu orang-orang pada mencari kontrakan masing-masing dan keluarga lalu mengontrak di desa kesambi.
Aku sangat senang sekali karena tetanggaku sangat ramah dan kini sekarang orangtuaku sudah bias bikin rumah di desa kedungkampil. Kini aku senang sekali karena aku sekarang sudah punya rumah lagi.
Selesai pengalaman yang saya ceritakan, apabila ada kesalahan dijadikan maklum. Saya akhiri.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.