Organisasi Amatir Radio Indonesia
Organisasi Amatir Radio Indonesia, disingkat ORARI, adalah satu-satunya wadah bagi amatir radio di Indonesia. Organisasi ini resmi berdiri pada 9 Juli 1968 atas dasar Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967. Hingga tahun 2006, ORARI telah memiliki 31 ORARI Daerah dan 367 ORARI Lokal yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia. Detail terbentuknya ORARI dapat dibaca pada Sejarah ORARI
ORARI adalah bagian dari International Amateur Radio Union (IARU) yang merupakan Organisasi Amatir Radio Dunia, karena kegiatan Amatir Radio adalah berskala Internasional.
Ketentuan yang mengatur kegiatan Amatir Radio diatur pula dalam Radio Regulation yang di keluarkan oleh International Telecomunication Union (ITU)
Amatir Radio adalah setiap orang yang mempunyai hobby dalam bidang Teknik elektronika radio dan komunikasi serta secara sukarela bersedia mengabdi kepada bangsa dan masyarakat.
Para amatir radio sedunia sadar bahwa kegiatan ini harus dilakukan secara tertib dan benar menurut kaidah hidup manusia dan peraturan yang berlaku secara internasional dan nasional oleh karena itu dalam melakukan kegiatannya mereka mempunyai dan berlandaskan KODE ETIK AMATIR RADIO.
Sejak keberadaannya di Indonesia diawal tahun 1925, Amatir radio Indonesia telah banyak membaktikan diri kepada bangsa, baik sebagai media perjuangan mempersiapkan dan merebut serta mengisi kemerdekaan, maupun memberikan konstribusi pemikiran dan gagasan baik yang bersifat teknik maupun regulasi serta melakukan operasi penanggulangan bencana serta dukungan komunikasi bukan dalam keadaan bencana.
Tingkat Kecakapan Amatir Radio
- Pemula
- Siaga
- Penggalang
- Penegak
Kegiatan Amatir Radio
- ARC, Amatir Radio Club, perkumpulan amatir radio biasanya dibawah lokal ORARI.
- ARES, Amateur Radio Emergency Service, bantuan komunikasi pada saat bencana.
- Contest, pertandingan berkomunikasi radio
- DX, komunikasi jarak jauh antar benua
- DX-pedition, expedisi / perjalanan ke tempat langka & beroperasi dari sana.
- Field Day, bekerja di lapangan dengan peralatan minimal.
- Fox Hunting, lomba mencari pemancar gelap.
- Homebrew, membuat sendiri peralatan amatir radio.
- Net, cek-in / absen secara periodik, biasanya setiap hari pada jam tertentu.
- QRP, bekerja dengan daya kecil biasanya sekitar 1-5Watt saja.
- QSL Card, pertukaran kartu tanda pernah berkomunikasi
- Special Event Station, stasiun yang di operasikan pada acara / event khusus.
Teknik Radio
Ada beberapa teknik radio yang sering dipelajari oleh seorang amatir radio, seperti,
- Teknik Antenna
- Teknik Membuat Pemancar Sendiri (Homebrew)
- Teknik Gelombang Mikro (microwave)
- Teknik Komunikasi kode Morse (Continous Wave)
- Teknik Komunikasi Satelit (Amatir Satelit)
- Teknik Komunikasi melalui Bulan sebagai satelit pasif Earth Moon Earth (EME)
- Teknik Modulasi
- Teknik Televisi Amatir
- Slow Scan TV (SSTV)
- Fast Scan TV
- Teknik Komunikasi Digital
- eQSO
- Radio Teletype (RTTY)
- Radio Paket
- Jaringan Data Kecepatan Tinggi di 2.4GHz & 5.8GHz.
- PSK31
- Propagasi Radio
- Teknik jaringan komputer / Internet di kenal sebagai AMPRNet, menggunakan domain .ampr.org dan keluarga IP address 44.132.x.x. Koordinator AMPRNet Indonesia adalah Onno W. Purbo, YC0MLC.
Detail teknik radio untuk amatir radio dapat di pelajari melalui DIKLAT ORARI dan buku Panduan Amatir Radio
Lihat pula
- Panduan Amatir Radio
- Sejarah ORARI
- Situs Pendidikan & Latihan bagi Amatir Radio Indonesia http://opensource.telkomspeedy.com/speedyorari/