Tip melindungi diri sendiri di Media Sosial
Menggunakan situs seperti Facebook, Google+ dan LinkedIn membantu orang tetap terhubung. Tapi 81 persen dari kita tidak merasa bahwa informasi pribadi kita akan aman di situs jejaring sosial, menurut sebuah penelitian baru-baru ini oleh Pew Research Center.
Kami mungkin benar merasa seperti ini: Hanya membutuhkan beberapa lembar info pribadi, termasuk nama, ulang tahun dan kota anda, bagi seseorang untuk mencuri identitas anda. Lebih dari 12 juta orang di Amerika Serikat menjadi korban penipuan identitas di tahun 2012.
Salah satu hal terpenting yang dapat anda lakukan untuk melindungi diri anda adalah dengan tidak membagikan informasi secara berlebihan, kata pakar keamanan cyber. Saat membuat profil publik, anda tidak perlu memasukkan semua informasi yang diminta oleh sebuah situs. Sertakan hanya nama dan alamat e-mail anda.
Bahkan berbagi rincian yang tampaknya tidak berbahaya, seperti tim olahraga favorit anda, dapat memberi tip kepada seorang hacker untuk mendapatkan kemungkinan password anda, kata pakar keamanan cyber Gary S. Miliefsky, pendiri dan CEO perusahaan perangkat lunak counter surveillance SnoopWall.
Dia menawarkan delapan tip untuk berbagi lebih sedikit dan tetap aman di jejaring sosial.
- Buat password yang unik. Pilih password yang sulit ditebak dan berbeda untuk setiap akun jejaring sosial anda. Password anda harus terdiri dari delapan karakter dan kombinasi antara huruf besar dan huruf kecil, angka dan simbol. Password yang kurang unik mengakibatkan, anda harus semakin sering mengubahnya (setidaknya setiap beberapa bulan). Anda dapat menguji seberapa lemah atau kuat password anda di Microsoft's Password Checker dan pelajari lima cara cerdas untuk memilih dan mengelola password.
- Petunjuk dalam pengaturan privasi anda. Anda harus mengelola dan memeriksa secara teratur pengaturan privasi anda, dan pastikan bahwa anda hanya membagikan informasi pribadi kepada teman dan keluarga.
- Jangan pernah membiarkan login otomatis. Pastikan aplikasi Anda tidak diatur untuk secara otomatis masuk dan anda tidak men-set browser komputer anda untuk "remember" login dan password anda. Dengan cara itu jika seseorang mendapat akses ke perangkat anda, mereka tidak dapat mengakses situs sosial anda secara otomatis. Jangan pernah menyimpan password pada smartphone anda, sata smartphone dapat dengan mudah diretas melalui akun e-mail anda, data bersama melalui aplikasi anda dan juga akun iCloud anda. Yang paling berbahaya adalah aplikasi senter karena pengembang aplikasi dapat menggunakannya untuk mengambil informasi pribadi dari ponsel cerdas, seperti kontak, pesan pribadi, kamera video ponsel dan GPS.
- Nonaktifkan akun lama. Bantulah diri anda sendiri dan tutup akun media sosial yang tidak anda gunakan lagi. Jangan mengambil risiko meninggalkan data pribadi di situs yang belum pernah anda gunakan bertahun-tahun. Situs tersebut diindeks oleh Google, yang membuat mereka muncul dalam pencarian online. Jadi, buanglah akun Friendster atau profil kencan online dan hapus sebanyak mungkin informasi pribadi dari berbagai situs tersebut.
- Matikan geotagging. Layanan berbasis lokasi dapat menjadi salah satu fitur paling berbahaya yang disediakan oleh situs jejaring sosial karena mereka mengungkapkan keberadaan anda dan siapa anda (jika anda menandai mereka). Kebanyakan orang tidak menyadari Twitter dan Instagram keduanya menggunakan geotagging (yang menyimpan garis lintang dan garis bujur Tweet atau gambar anda) untuk semua yang anda kirim. Gambar yang anda pakai di iPhone biasanya menyimpan informasi geotagging juga. Meskipun menyenangkan berbagi lokasi dengan teman dan keluarga, ini membuat anda lebih rentan terhadap predator karena dapat menentukan dengan lebih baik apakah anda sendirian atau rumah anda kosong. Lindungi smartphone dan tablet anda dengan mematikan layanan berbasis lokasi, seperti Bluetooth dan GPS, kecuali bila anda memerlukannya. Dengan begitu, jika anda berada di restoran atau toko, tidak ada yang bisa melacak di mana anda berada dan ke mana anda pergi dengan GPS anda. Juga lebih aman untuk menggunakan koneksi 3G atau 4G daripada WiFi publik untuk menjaga agar jaringan tetap aman
- Hapus plugin Facebook pihak ketiga. Pernahkah anda bertanya-tanya bagaimana Facebook tahu bahwa anda hanya melihat kemeja di situsbelajanjaonline.com atau sepasang sepatu di situsbelajalain.com? Plugin pihak ketiga adalah aplikasi mini yang dirancang untuk memantau perilaku anda dan berusaha menarik informasi tentang kebiasaan anda. Beberapa situs web yang anda kunjungi mengharuskan anda masuk menggunakan Facebook, lalu meminta Anda untuk "trust them" untuk terhubung ke akun Facebook Anda. Ini sangat berisiko, baca kebijakan privasi mereka dan pastikan mereka adalah bisnis yang baik sebelum melakukan ini.
- Selektif saat menerima teman, posting dan klik. Situs jejaring sosial memudahkan pembuatan profil palsu dan berpura-pura menjadi orang lain, jadi pastikan anda hanya menerima teman yang anda kenal di "dunia nyata". Jika Anda mencoba membuat persona publik sebagai blogger atau pakar, buatlah profil terbuka atau "fan page" yang mendorong partisipasi luas dan membatasi informasi pribadi. Gunakan profil pribadi anda untuk tetap berhubungan dengan teman sejati anda. Jika anda pernah melihat pesan aneh dari seorang teman atau saudara yang meminta anda untuk mengklik sebuah tautan di media sosial, atau meminta informasi keuangan dari anda, pertimbangkanlah itu sebuah bahaya. Hacker memangsa jaringan sosial karena anda lebih cenderung mengklik sesuatu dari teman anda. Jika terlihat mencurigakan, bahkan jika anda tahu sumbernya, jangan klik di sana.
8. Berpikirlah dua kali sebelum anda memposting. Perhatikan konten yang anda posting di situs jejaring sosial dengan hati-hati. Anda mungkin tidak ingin rekan kerja anda melihat foto-foto pakaian renang dari liburan terakhir anda atau menemukan pandangan politik anda saat membaca-baca berita mereka. Pastikan anda tahu bagaimana menggunakan alat privasi untuk mengelola informasi yang anda bagikan dengan kelompok yang berbeda. Anda tidak ingin orang yang jahat mendapatkan foto pribadi anda dan menggunakan gambar itu sesuai keinginan mereka. Kita juga perlu belajar dari jebolnya Sony Pictures sehingga komentar yang "private" tiba-tiba menjadi publik. Jadi, gunakan kebijaksanaan terbaik saat memposting pendapat Anda secara online.