Difference between revisions of "RT/RW-net: Penggunaan di Bontang"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 42: | Line 42: | ||
[[File:IMG-20200824-WA0006.jpg|center|200px|thumb]] | [[File:IMG-20200824-WA0006.jpg|center|200px|thumb]] | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Berita== | ||
+ | |||
+ | [[File:Tenda-pintar-di-RT-24.jpg|center|200px|thumb|Tenda pintar di RT 24, Gang mente, Kelurahan Satimpo, Bontang Selatan. (FOTO: Fidya Alfianto for TIMES Indonesia)]] | ||
+ | |||
+ | '''Inspiratif, Pemuda Bontang Ini Dirikan Tenda Pintar untuk Belajar Daring''' | ||
+ | Selasa, 18 Agustus 2020 - 23:32 | 34.82k | ||
+ | |||
+ | Pewarta: Fajri Sunaryo (MG-262) | Editor: Irfan Anshori | ||
+ | |||
+ | TIMESINDONESIA, BONTANG – Cerdas dan inspiratif nampaknya tepat disematkan pada pemuda Bontang ini. Di tengah pendemi Covid-19, dia memilih berinovasi mendirikan Tenda Pintar. Tenda ini untuk membantu para pelajar di daerah tempat tinggalnya mendapatkan fasilitas wifi gratis guna menunjang pembelajaran daring. | ||
+ | |||
+ | Sebuah tenda berukuran 3x3 meter berdiri kokoh di halaman depan rumah warga RT 24, Gang Mente, Kelurahan Satimpo, Bontang Selatan dan dilengkapi kursi serta router Wifi berkecapat 20 Mega bit per secound (Mbps). Melalui media yang dia namai ‘Tenda Pintar’, pemuda ini melakukan upaya untuk membantu para pelajar mendapatkan fasilitas belajar daring secara gratis. | ||
+ | |||
+ | Fidya Alfianto (30), inisiator pembuatan Tenda Pintar ini mengungkapkan, kebijakan pemerintah terkait proses pembelajaran secara daring bagi para pelajar di saat pandemi, tentu membuat para orang tua bertambah berat dalam mengatur keuangan. | ||
+ | |||
+ | Pasalnya, selain mengeluarkan biaya pendidikan, para orangtua harus mengeluarkan tambahan biaya yang digunakan untuk membelikan kuota untuk anaknya, guna mengikuti pembelajaran secara daring. | ||
+ | |||
+ | Melihat Kondisi tersebut, dirinya pun berinisiatif memberikan layanan fasilitas Wifi gratis kepada anak-anak sekitar RT 24 untuk bisa mengikuti pembelajaran secara daring selama pandemi Covid-19. | ||
+ | |||
+ | “Melihat kondisi sekarang, anak-anak maupun yang kuliah, semua mengerjakan tugas secara daring. Belum tentu mereka semua selalu memiliki kuota internet,” ujar Alfian saat ditemui Bontang TIMES, Selasa (18/08/2020). | ||
+ | |||
+ | Selain memberikan fasilitas gratis, Alfian juga menerapkan protokol kesehatan bagi para pelajar atau mahasiswa yang akan menggunakan wifi tersebut. Kata dia, RT setempat yang akan mengawasi para pelajar, agar tidak berkerumun dan tetap patuh dengan protokol kesehatan. | ||
+ | |||
+ | Alfian mengungkapkan, setiap pukul 13.00 WiFi gratis itu akan dimatikan secara otomatis. Hal itu dilakukan agar pemanfaatannya tepat fungsi, dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. | ||
+ | |||
+ | "Sengaja saya batasi seperti itu, agar pemanfaatannya tepat fungsi. Hanya digunakan untuk belajar. Bukan hal lain, seperti bermain game, atau lainnya," ucap pemuda yang kerab disapa Cak Pian. | ||
+ | |||
+ | Rencananya, penyediaan wifi gratis ini akan diperuntukkan selama kurun waktu yang belum ditentukan. Sampai pembelajaran kembali normal seperti biasanya. | ||
+ | |||
+ | "Biaya dari WiFi ini juga tidak terlalu mahal, jadi tidak sulit untuk memberikannya kepada yang membutuhkan," tambahnya. | ||
+ | |||
+ | Cak Pian mengatakan, untuk pembayaran bulanan Ia sisihkan dari gaji bulanannya. Dirinya mengeluarkan biaya sekitar Rp 300-400 ribu per bulan. | ||
+ | |||
+ | "Setiap bulannya saya sengaja menyisihkan sedikit pengasilan. Selagi itu memberi manfaat bagi orang lain, biaya bukan masalah mas. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini," tuturnya. | ||
+ | |||
+ | Ia pun berharap, fasilitas WiFi ini dapat memberi manfaat bagi para pelajar. Kata dia, kalau program besutannya itu dirasa efektif. Dirinya berencana akan memasang di beberapa titik lain. | ||
+ | |||
+ | "Ini sebagai langkah awal. Kita lihat dulu kondisinya, semoga ini efektif. Saya berharap setiap RT memiliki fasilitas tersebut, agar meringankan beban pelajar dimasa pandemi. Apalagi ini juga sejalan dengan program smart city Kota Bontang," harap pendiri Tenda Pintar yang difungsikan sebagai tempat pembelajaran daring. (*) | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Berita== | ||
+ | |||
+ | [[File:Andriana.jpg|center|200px|thumb|Lurah Satimpo, Andriana (tengah), didampingi Inisiator Tenda Pintar, Fidya Alfianto (dua kanan) saat mengunjungi lokasi Tenda Pintar di RT 24. (FOTO: Fajri/TIMES Indonesia)]] | ||
+ | |||
+ | '''Lurah Satimpo Apresiasi Tenda Pintar Fidya Alfianto''' | ||
+ | Rabu, 19 Agustus 2020 - 22:38 | 17.08k | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Pewarta: Fajri Sunaryo (MG-262) | Editor: Deasy Mayasari | ||
+ | |||
+ | TIMESINDONESIA, BONTANG – Fasilitas WiFi gratis bernama 'Tenda Pintar' ciptaan Fidya Alfianto (30) atau akrab disapa Cak Pian, yang terletak di Gang mente, RT 24, Kelurahan Satimpo, mendapat apresiasi dari Lurah Satimpo, Andriana. | ||
+ | |||
+ | Apresiasi itu diberikan karna inovasi yang dilakukan Cak Pian, dirasa sangat bermanfaat untuk menunjang pembelajaran daring bagi para pelajar yang ada di Kota Bontang. Khususnya di RT 24, Kelurahan Satimpo. | ||
+ | |||
+ | "Saya sangat mengapresiasi inovasi Tenda Pintar ini. Apalagi ditengah kondisi pandemi seperti sekarang ini, banyak pelajar yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan kuota internet untuk belajar daring," ucap Andriana, saat ditemui Bontang TIMES, Rabu (19/08/2020). | ||
+ | |||
+ | Menurutnya, layanan WiFi gratis ini merupakan solusi yang sangat baik, agar para pelajar yang kesulitan belajar daring dapat memanfaatkannya. | ||
+ | |||
+ | "Saya sangat senang, ada warga yang berinisiatif membantu sesama. Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini," tambahnya. | ||
+ | |||
+ | Ia pun berencana akan mensosialisasikan program Tenda Pintar tersebut ke setiap RT yang ada di wilayahnya. Dan berharap RT yang lain akan memiliki fasilitas serupa. | ||
+ | |||
+ | "Program seperti ini perlu didukung. Apalagi konsep yang diberikan mas Alfian sangat bagus. Untuk membantu kebutuhan pembelajaran daring. Jelas itu sangat positif dan bermanfaat," ujarnya. | ||
+ | |||
+ | Sementara itu, Fidya Alfianto mengungkapkan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Lurah Satimpo. Dirinya berharap atas dukungan yang diberikan, dapat membawa dampak positif dan bisa menjadi contoh untuk masyarakat yang lain. | ||
+ | |||
+ | "Saya berterima kasih kepada ibu lurah, semoga kedepannya hal serupa dapat terealisasikan di tempat-tempat lain. Dan juga saya berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam pembuatan Tenda Pintar ini, kepada pemilik tanah, serta rekan-rekan yang sudah membantu," ucap Fidya Alfianto. (*) |
Latest revision as of 05:21, 13 January 2021
Subject: 20210112 mohon contoh2 penggunaan RTRW net Desa Indonesia untuk contoh ITU dunia From: "fikri riza esfandiary" <fikri.riza@gmail.com> Date: Wed, January 13, 2021 04:50 To: onno@indo.net.id
Assalamu'alaikum pak, saya cuman mau berbagi cerita tentang teman saya pak, dia menjalankan RTRWNet di bontang sudah lama, dari ikut bantu kakak nya sampai bikin sendiri, memang bukan di desa sih pak, tapi di kota bontang, tetap aja pasti ada yang butuh internet murah. Lumayan berkembang sampai tim dari telkom melakukan pengecekan dan akhirnya temen saya ketahuan membuat RTRWNet kemudian di putus oleh pihak telkom. memang benar kata bapak pihak telkom itu tidak mau internet mereka di bagi kembali. Kemudian temen saya berinisiatif untuk membalas telkom... ya walaupun kurang mempan, karna yang dia lawan perusahaan besar. Jadi dia mendaftar indihom baru dan wifi yg baru dia daftar di tempatkan di suatu tempat umum dan kemudia di beri kepada masyarakat umum secara geratis (ada Fotonya), kemudia di setting secara otomatis wifinya on pada waktu anak sekolah sedang membutuhkan pelajaran daring dan off pada waktu sekiranya sudah tidak ada pelajaran daring ya... sekitar... jam 9-10 malam udah mati dan hidup lagi jam 6 pagi. Memang dia tidak cerita ke saya tujuan apa yg ingin dia dapat dari pembalasannya itu, tapi yang saya tangkap, dia daftar indihome kemudian di tempatkan di tempat umum dan geratis untuk berharap dari pihak pemerintah atau telkom sendiri memberikan toleransi atau kebijakan terhadap dia yang menjalankan RTRWNet. Harapan saya sih... ada operator selain telkom yang membolehkan pelangganya untuk membuat RTRWNet masuk di bontang wkwkwk. oia pak... fotonya itu memang bukan dari jaringan RTRWNet nya dia, tapi dari dia daftar indihome dan di tempatkan di umum dengan harapan bahwa pemerintah dan telkom melihat orang yang membuat RTRWNet itu sebenarnya sangat membantu masyarakat yang membutuhkan internet murah
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/291632/inspiratif-pemuda-bontang-ini-dirikan-tenda-pintar-untuk-belajar-daring
https://timesindonesia.co.id/s/n1anxwtte3
Berita
Inspiratif, Pemuda Bontang Ini Dirikan Tenda Pintar untuk Belajar Daring Selasa, 18 Agustus 2020 - 23:32 | 34.82k
Pewarta: Fajri Sunaryo (MG-262) | Editor: Irfan Anshori
TIMESINDONESIA, BONTANG – Cerdas dan inspiratif nampaknya tepat disematkan pada pemuda Bontang ini. Di tengah pendemi Covid-19, dia memilih berinovasi mendirikan Tenda Pintar. Tenda ini untuk membantu para pelajar di daerah tempat tinggalnya mendapatkan fasilitas wifi gratis guna menunjang pembelajaran daring.
Sebuah tenda berukuran 3x3 meter berdiri kokoh di halaman depan rumah warga RT 24, Gang Mente, Kelurahan Satimpo, Bontang Selatan dan dilengkapi kursi serta router Wifi berkecapat 20 Mega bit per secound (Mbps). Melalui media yang dia namai ‘Tenda Pintar’, pemuda ini melakukan upaya untuk membantu para pelajar mendapatkan fasilitas belajar daring secara gratis.
Fidya Alfianto (30), inisiator pembuatan Tenda Pintar ini mengungkapkan, kebijakan pemerintah terkait proses pembelajaran secara daring bagi para pelajar di saat pandemi, tentu membuat para orang tua bertambah berat dalam mengatur keuangan.
Pasalnya, selain mengeluarkan biaya pendidikan, para orangtua harus mengeluarkan tambahan biaya yang digunakan untuk membelikan kuota untuk anaknya, guna mengikuti pembelajaran secara daring.
Melihat Kondisi tersebut, dirinya pun berinisiatif memberikan layanan fasilitas Wifi gratis kepada anak-anak sekitar RT 24 untuk bisa mengikuti pembelajaran secara daring selama pandemi Covid-19.
“Melihat kondisi sekarang, anak-anak maupun yang kuliah, semua mengerjakan tugas secara daring. Belum tentu mereka semua selalu memiliki kuota internet,” ujar Alfian saat ditemui Bontang TIMES, Selasa (18/08/2020).
Selain memberikan fasilitas gratis, Alfian juga menerapkan protokol kesehatan bagi para pelajar atau mahasiswa yang akan menggunakan wifi tersebut. Kata dia, RT setempat yang akan mengawasi para pelajar, agar tidak berkerumun dan tetap patuh dengan protokol kesehatan.
Alfian mengungkapkan, setiap pukul 13.00 WiFi gratis itu akan dimatikan secara otomatis. Hal itu dilakukan agar pemanfaatannya tepat fungsi, dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Sengaja saya batasi seperti itu, agar pemanfaatannya tepat fungsi. Hanya digunakan untuk belajar. Bukan hal lain, seperti bermain game, atau lainnya," ucap pemuda yang kerab disapa Cak Pian.
Rencananya, penyediaan wifi gratis ini akan diperuntukkan selama kurun waktu yang belum ditentukan. Sampai pembelajaran kembali normal seperti biasanya.
"Biaya dari WiFi ini juga tidak terlalu mahal, jadi tidak sulit untuk memberikannya kepada yang membutuhkan," tambahnya.
Cak Pian mengatakan, untuk pembayaran bulanan Ia sisihkan dari gaji bulanannya. Dirinya mengeluarkan biaya sekitar Rp 300-400 ribu per bulan.
"Setiap bulannya saya sengaja menyisihkan sedikit pengasilan. Selagi itu memberi manfaat bagi orang lain, biaya bukan masalah mas. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini," tuturnya.
Ia pun berharap, fasilitas WiFi ini dapat memberi manfaat bagi para pelajar. Kata dia, kalau program besutannya itu dirasa efektif. Dirinya berencana akan memasang di beberapa titik lain.
"Ini sebagai langkah awal. Kita lihat dulu kondisinya, semoga ini efektif. Saya berharap setiap RT memiliki fasilitas tersebut, agar meringankan beban pelajar dimasa pandemi. Apalagi ini juga sejalan dengan program smart city Kota Bontang," harap pendiri Tenda Pintar yang difungsikan sebagai tempat pembelajaran daring. (*)
Berita
Lurah Satimpo Apresiasi Tenda Pintar Fidya Alfianto Rabu, 19 Agustus 2020 - 22:38 | 17.08k
Pewarta: Fajri Sunaryo (MG-262) | Editor: Deasy Mayasari
TIMESINDONESIA, BONTANG – Fasilitas WiFi gratis bernama 'Tenda Pintar' ciptaan Fidya Alfianto (30) atau akrab disapa Cak Pian, yang terletak di Gang mente, RT 24, Kelurahan Satimpo, mendapat apresiasi dari Lurah Satimpo, Andriana.
Apresiasi itu diberikan karna inovasi yang dilakukan Cak Pian, dirasa sangat bermanfaat untuk menunjang pembelajaran daring bagi para pelajar yang ada di Kota Bontang. Khususnya di RT 24, Kelurahan Satimpo.
"Saya sangat mengapresiasi inovasi Tenda Pintar ini. Apalagi ditengah kondisi pandemi seperti sekarang ini, banyak pelajar yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan kuota internet untuk belajar daring," ucap Andriana, saat ditemui Bontang TIMES, Rabu (19/08/2020).
Menurutnya, layanan WiFi gratis ini merupakan solusi yang sangat baik, agar para pelajar yang kesulitan belajar daring dapat memanfaatkannya.
"Saya sangat senang, ada warga yang berinisiatif membantu sesama. Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini," tambahnya.
Ia pun berencana akan mensosialisasikan program Tenda Pintar tersebut ke setiap RT yang ada di wilayahnya. Dan berharap RT yang lain akan memiliki fasilitas serupa.
"Program seperti ini perlu didukung. Apalagi konsep yang diberikan mas Alfian sangat bagus. Untuk membantu kebutuhan pembelajaran daring. Jelas itu sangat positif dan bermanfaat," ujarnya.
Sementara itu, Fidya Alfianto mengungkapkan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Lurah Satimpo. Dirinya berharap atas dukungan yang diberikan, dapat membawa dampak positif dan bisa menjadi contoh untuk masyarakat yang lain.
"Saya berterima kasih kepada ibu lurah, semoga kedepannya hal serupa dapat terealisasikan di tempat-tempat lain. Dan juga saya berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam pembuatan Tenda Pintar ini, kepada pemilik tanah, serta rekan-rekan yang sudah membantu," ucap Fidya Alfianto. (*)