Difference between revisions of "IPv6: Static Routing"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 65: | Line 65: | ||
** Interface VLAN di mana kita ingin router switch mengirim lalu lintas untuk rute tersebut. | ** Interface VLAN di mana kita ingin router switch mengirim lalu lintas untuk rute tersebut. | ||
− | + | * '''Null (discard):''' Rute Null termasuk berikut ini: | |
− | + | ** '''Default:'''Ketika routing IPv6 diaktifkan, rute untuk jaringan ::1/128 dibuat dan lalu lintas ke jaringan ini ditolak (di drop). Alamat loopback (lo0) dimasukkan sebagai gateway. Rute ini untuk semua lalu lintas ke jaringan "loopback", dengan pengecualian lalu lintas tunggal ke alamat host dari antarmuka loopback. | |
− | + | ** '''Configured:''' Menyediakan rute yang digunakan sebagai rute cadangan untuk membuang lalu lintas di mana rute utama tidak tersedia. Rute null yang dikonfigurasi terdiri dari: | |
− | |||
− | |||
Destination network address or host and a corresponding network mask | Destination network address or host and a corresponding network mask |
Revision as of 08:16, 14 March 2019
Rute statik adalah tool yang memungkinkan untuk membatasi dan mengatasi masalah arus lalu lintas yang disalurkan dan dalam jaringan kecil dapat memberikan konfigurasi paling sederhana dan paling dapat diandalkan untuk IPv6 routing.
Rute statik dikonfigurasikan secara manual dalam tabel routing. Entri rute statis terdiri dari yang berikut:
- Prefix jaringan IPv6 untuk route jaringan yang di tuju
- gateway next-hop, yang dapat berupa salah satu dari berikut ini:
- bisa link-local address dan ID VLAN atau VLAN link ke router next-hop
- Alamat Global unicast pada router next-hop
- Antarmuka "null" (router switch akan meneruskan lalu lintas yang ke antarmuka null)
- Opsional, kita bisa menset distance administrasi non-standar
CATATAN: Untuk mengaktifkan routing di kedua arah pada routing statik, anda harus mengonfigurasi routing statik timbal balik pada router di kedua ujung router. Pada sebuah routing switch anda dapat membuat satu routing statik atau null route ke tujuan tertentu. Beberapa rute statik atau null ke tujuan yang sama tidak didukung.Sebuah routing switch secara bersamaan dapat mendukung maksimum 256 rute statik IPv6 dan 256 rute statik IPv4.
Misalnya, dalam contoh routing domain, routing statik yang memungkinkan lalu lintas yang dialihkan antara router "A," "B," dan "C" dapat dikonfigurasi sebagai berikut:
Contoh konfigurasi statik route di sebuah jaringan
Router "A" | Router "B" | Router "C" |
---|---|---|
ipv6 route 2620:a::/64 2620:e::55:1 | ipv6 route 2620:a::/64 2620:b::22:1 | ipv6 route 2620:c::/64 2620:b::22:2 |
ipv6 route 2620:b::/64 2620:e::55:1 | ipv6 route 2620:c::/64 2620:e::55:2 | ipv6 route 2620:e::/64 2620:b::22:2 |
Catatan: next-hop address dapat global unicast atau link-local.
Contoh sebuah routing domain
Keuntungan dari Routing Statik
Routing statik relatif dapat diandalkan dan memberi kita kontrol ketat terhadap arus lalu lintas. KIta menentukan dengan pasti koneksi mana yang digunakan untuk meneruskan lalu lintas ke setiap tujuan. Dalam VLAN yang diberikan, kita dapat menggunakan beberapa alamat IPv6 untuk menambahkan beberapa rute statik di VLAN. Keuntungan lain termasuk:
- Efisien dalam jaringan kecil dengan beberapa jalur yang dikelola
- Kemudahan konfigurasi dan pemeliharaan
- Penggunaan CPU yang lebih rendah
Kerugian dari Routing Statik
Dalam jaringan yang besar atau berkembang, mengkonfigurasi rute statis untuk semua rute yang diperlukan dapat menjadi semakin rumit dan memakan waktu. Memastikan bahwa semua rute tetap akurat juga dapat menambah beban administrasi. Setiap kali kita menambahkan koneksi atau mengubah rute, kita harus mengkonfigurasi perubahan pada setiap perangkat router di jaringan. Selain itu, router tidak secara otomatis menanggapi koneksi statis yang gagal, sehingga lalu lintas dapat hilang atau salah sasaran.
CATATAN: Aplikasi manajemen jaringan dan pemantauan seperti PCM dan PCM + dapat mendeteksi rute statik yang gagal.
Tipe Routing Statik
Kita dapat mengkonfigurasi jenis rute IPv6 statis berikut ini:
- Standard: Rute statik terdiri dari:
- Network Prefix tujuan
- Link-local IPv6 address dan ID VLAN dari alamat IPv6 gateway (next-hop router)
- Interface-based:Rute statik terdiri dari:
- Network atau host address tujuan dan network prefix-nya.
- Interface VLAN di mana kita ingin router switch mengirim lalu lintas untuk rute tersebut.
- Null (discard): Rute Null termasuk berikut ini:
- Default:Ketika routing IPv6 diaktifkan, rute untuk jaringan ::1/128 dibuat dan lalu lintas ke jaringan ini ditolak (di drop). Alamat loopback (lo0) dimasukkan sebagai gateway. Rute ini untuk semua lalu lintas ke jaringan "loopback", dengan pengecualian lalu lintas tunggal ke alamat host dari antarmuka loopback.
- Configured: Menyediakan rute yang digunakan sebagai rute cadangan untuk membuang lalu lintas di mana rute utama tidak tersedia. Rute null yang dikonfigurasi terdiri dari:
Destination network address or host and a corresponding network mask
Either the reject keyword (traffic dropped with ICMP notification to the sender) or blackhole keyword (traffic dropped without any ICMP notification).
Non-default null routes created with the reject or blackhole keywords use a gateway of zero (0).
Example of static routes in an ECMP application illustrates the default and configured null route entries in the switch's routing table.
Static routing default settings
The routing switch applies default administrative distance and metric values to ensure that static routes are preferred over dynamic routes to the same destination.
Administrative distance: In the case of static routes, this is the value the routing switch uses to compare a static route to routes from other route sources to the same destination before placing a route in the routing table. The default administrative distance for static routes is 1, but can be configured to any value in the range of 1–255.
Metric: In the case of static routes, this is the value the routing switch uses when comparing a static route to routes in the routing table from any dynamic routes to the same destination. The metric for static routes is fixed, that is, always set to "1".
Static route states follow VLAN states
Static routes remain in the routing table only while the interface link to the next-hop router is up. If the next-hop router interface link goes down, the software removes the static route from the routing table. If the next-hop interface comes up again, the software adds the route back to the routing table.
This feature allows the routing switch to adjust to changes in network topology. The routing switch does not continue trying to use routes on unreachable paths, but instead uses routes only when their paths are reachable.
Static routes for ECMP applications
Equal-cost multi-path routing (ECMP) is a routing strategy where next-hop packet forwarding to a single destination can occur over multiple "best paths." Each path has the same cost as the other paths, but a different next-hop router. In static routing, load-balancing can be achieved through ECMP. Example of static routes in an ECMP application illustrates static routes applied to an ECMP topology.
Example of static routes in an ECMP application Example of static routes in an ECMP application
The [no] ip load-sharing <2–4> command enables or disables load-sharing for both IPv4 and IPv6 applications and specifies the number of ECMP routes to allow. In the default configuration, load-sharing is enabled with four ECMP routes allowed. For more information, see Equal-cost multi-path routing (ECMP) for the Switch 2620-series.
Referensi
Pranala Menarik