Difference between revisions of "Routing Statik"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 1: | Line 1: | ||
Static routing adalah konsep yang memberikan salah satu cara untuk mengkonfigurasi pemilihan jalur dari router yang akan di lewati di jaringan komputer. Routing statik adalah tipe routing yang biasanya digunakan saat tidak ada komunikasi antar router tentang topologi jaringan. Routing statik dilakukan dengan cara menambahkan secara manual routing ke tabel routing. Lawan dari routing statik adalah [[dynamic routing]] / [[routing dinamis]], kadang kala di kenal sebagai ''[[adaptive routing]]''. | Static routing adalah konsep yang memberikan salah satu cara untuk mengkonfigurasi pemilihan jalur dari router yang akan di lewati di jaringan komputer. Routing statik adalah tipe routing yang biasanya digunakan saat tidak ada komunikasi antar router tentang topologi jaringan. Routing statik dilakukan dengan cara menambahkan secara manual routing ke tabel routing. Lawan dari routing statik adalah [[dynamic routing]] / [[routing dinamis]], kadang kala di kenal sebagai ''[[adaptive routing]]''. | ||
− | + | Dalam sistem ini, route paket melalui jaringan data di set secara tetap / fix & tidak berubah-ubah. Route statik biasanya dimasukan / di set di router oleh administrator. Seluruh jaringan dapat saja kita set menggunakan routing statik, akan tetapi ini akan sangat rentan kalau ada kerusakan atau kesalahan. Sehingga jika ada perubahan di jaringan atau sebuah kerusakan antara dua node yang di set secara statik, maka paket tidak akan bisa lewat. Hal ini berarti, jika terjadi kerusakan pada jaringan, paket harus menunggu dulu sampai jaringan dibetulkan untuk bisa lewat kembali. | |
− | + | Permintaan sambungan akan time out (sering kali gagal) sampai perbaikan selesai dilakukan. | |
− | == | + | Ada saatnya, statik routing bisa memperbaiki performance jaringan. Ini terutama pada jaringan yang berada di ujung, seperti LAN dengan satu sambungan. |
+ | Atau sebuah LAN dengan route default saja. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Contoh== | ||
To configure a static route to network 10.10.20.0/24, pointing to a next-hop router with the IP address of 192.168.100.1, type: (Note that this example is written in the [[Cisco IOS]] command line syntax and will only work on certain Cisco routers) | To configure a static route to network 10.10.20.0/24, pointing to a next-hop router with the IP address of 192.168.100.1, type: (Note that this example is written in the [[Cisco IOS]] command line syntax and will only work on certain Cisco routers) |
Revision as of 11:20, 30 October 2013
Static routing adalah konsep yang memberikan salah satu cara untuk mengkonfigurasi pemilihan jalur dari router yang akan di lewati di jaringan komputer. Routing statik adalah tipe routing yang biasanya digunakan saat tidak ada komunikasi antar router tentang topologi jaringan. Routing statik dilakukan dengan cara menambahkan secara manual routing ke tabel routing. Lawan dari routing statik adalah dynamic routing / routing dinamis, kadang kala di kenal sebagai adaptive routing.
Dalam sistem ini, route paket melalui jaringan data di set secara tetap / fix & tidak berubah-ubah. Route statik biasanya dimasukan / di set di router oleh administrator. Seluruh jaringan dapat saja kita set menggunakan routing statik, akan tetapi ini akan sangat rentan kalau ada kerusakan atau kesalahan. Sehingga jika ada perubahan di jaringan atau sebuah kerusakan antara dua node yang di set secara statik, maka paket tidak akan bisa lewat. Hal ini berarti, jika terjadi kerusakan pada jaringan, paket harus menunggu dulu sampai jaringan dibetulkan untuk bisa lewat kembali. Permintaan sambungan akan time out (sering kali gagal) sampai perbaikan selesai dilakukan.
Ada saatnya, statik routing bisa memperbaiki performance jaringan. Ini terutama pada jaringan yang berada di ujung, seperti LAN dengan satu sambungan. Atau sebuah LAN dengan route default saja.
Contoh
To configure a static route to network 10.10.20.0/24, pointing to a next-hop router with the IP address of 192.168.100.1, type: (Note that this example is written in the Cisco IOS command line syntax and will only work on certain Cisco routers)
Destination network | 10.10.20.0 |
subnet | 255.255.255.0 |
next-hop | 192.168.100.1 |
Router(config)# ip route 10.10.20.0 255.255.255.0 192.168.100.1
The other option is to define a static route with reference to the outgoing interface which is connected to the next hop towards the destination network.
Destination network | 10.10.20.0 |
subnet | 255.255.255.0 |
next-hop | Serial interface 0/0 (local exit) |
Router(config)# ip route 10.10.20.0 255.255.255.0 Serial 0/0