Difference between revisions of "Beberapa Isu Critical Pendidikan & Teknologi Republik Indonesia"
Jump to navigation
Jump to search
Onnowpurbo (talk | contribs) (New page: Tulisan ini merupakan catatan & pertanyaan yang mungkin menjadi sangat penting & strategis khususnya di bidang pendidikan & teknologi di Republik Indonesia. ==Pendidikan== * Pendidikan a...) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 5: | Line 5: | ||
* Pendidikan adalah Hak Azasi Manusia (HAM). Saat ini per tahun ada sekitar 5 juta anak masuk SD. Sementara perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menelurkan sekitar 650.000 sarjana / tahun. Apakah ini berarti DIKNAS menjamin bahwa bangsa Indonesia pasti bodoh? | * Pendidikan adalah Hak Azasi Manusia (HAM). Saat ini per tahun ada sekitar 5 juta anak masuk SD. Sementara perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menelurkan sekitar 650.000 sarjana / tahun. Apakah ini berarti DIKNAS menjamin bahwa bangsa Indonesia pasti bodoh? | ||
* Argumentasi klasik jumlah infrastruktur gedung sekolah, perguruan tinggi terbatas biasanya digunakan. Apakah ada strategi lain yang bisa digunakan? Supaya bangsa ini bisa jadi pandai tanpa harus tergantung pada infrastuktur fisik? | * Argumentasi klasik jumlah infrastruktur gedung sekolah, perguruan tinggi terbatas biasanya digunakan. Apakah ada strategi lain yang bisa digunakan? Supaya bangsa ini bisa jadi pandai tanpa harus tergantung pada infrastuktur fisik? | ||
+ | * Ujian Nasional - apakah reliable? akurat? terpercaya? | ||
==Teknologi== | ==Teknologi== | ||
− | * | + | * Sifat teknologi - semakin hari semakin mudah, semakin murah, semakin user-friendly, semakin pandai. |
+ | * Saat ini, lebih dari 180 juta SIM card terjual, pengguna HP lebih dari 120 juta. Kalau satu HP rata-rata seharga Rp. 300.000,- maka uang investasi yang ada sekitar | ||
+ | * Harga BTS Selular komersial Rp. 1.5-3M, harga OpenBTS dengan kemampuan yang sama sekitar Rp. 150 juta. Mungkinkah rakyat menggunakan teknologi ini? Bagaimana pengaturan frekuensinya? | ||
+ | * Secara teknologi mengoperasikan sentral telepon & konfigurasi nomor +62 sangat murah sekali & sederhana. Mungkinkah rakyat memperoleh alokasi kode area / nomor telepon sendiri? bukan dari operator? |
Revision as of 05:56, 2 April 2013
Tulisan ini merupakan catatan & pertanyaan yang mungkin menjadi sangat penting & strategis khususnya di bidang pendidikan & teknologi di Republik Indonesia.
Pendidikan
- Pendidikan adalah Hak Azasi Manusia (HAM). Saat ini per tahun ada sekitar 5 juta anak masuk SD. Sementara perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menelurkan sekitar 650.000 sarjana / tahun. Apakah ini berarti DIKNAS menjamin bahwa bangsa Indonesia pasti bodoh?
- Argumentasi klasik jumlah infrastruktur gedung sekolah, perguruan tinggi terbatas biasanya digunakan. Apakah ada strategi lain yang bisa digunakan? Supaya bangsa ini bisa jadi pandai tanpa harus tergantung pada infrastuktur fisik?
- Ujian Nasional - apakah reliable? akurat? terpercaya?
Teknologi
- Sifat teknologi - semakin hari semakin mudah, semakin murah, semakin user-friendly, semakin pandai.
- Saat ini, lebih dari 180 juta SIM card terjual, pengguna HP lebih dari 120 juta. Kalau satu HP rata-rata seharga Rp. 300.000,- maka uang investasi yang ada sekitar
- Harga BTS Selular komersial Rp. 1.5-3M, harga OpenBTS dengan kemampuan yang sama sekitar Rp. 150 juta. Mungkinkah rakyat menggunakan teknologi ini? Bagaimana pengaturan frekuensinya?
- Secara teknologi mengoperasikan sentral telepon & konfigurasi nomor +62 sangat murah sekali & sederhana. Mungkinkah rakyat memperoleh alokasi kode area / nomor telepon sendiri? bukan dari operator?