Difference between revisions of "Bersyukurlah Indonesia Miskin"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
(Undo revision 28127 by Citbun (Talk))
Line 11: Line 11:
 
'''“Solusi orang miskin pasti beda dengan solusi orang kaya”'''
 
'''“Solusi orang miskin pasti beda dengan solusi orang kaya”'''
  
Orang kaya cenderung, apa-apa beli ('''koreksi:''' jujur aja, orang indonesia biar miskin sekalipun masih banyak yang apa-apa beli, berat di gengsi, bisa dibilang sudah tau miskin kok blagu.), apa-apa membayar orang, apa-apa harus bagus. Orang miskin biasanya mempunyai karakter yang sangat berbeda. Orang miskin akan cenderung membuat apa-apa sendiri, kalau bisa dengan alat-alat yang sederhana. Kita mau tidak mau harus berinovasi, harus kreatif dalam mencari solusi yang kita butuhkan. Yang sering kita tidak sadar, (jika berhasil) keberhasilan Indonesia dalam memberikan akses telekomunikasi & [[Internet]] murah sebetulnya bisa menjadi contoh bagi banyak negara berkembang lain di dunia.
+
Orang kaya cenderung, apa-apa beli, apa-apa membayar orang, apa-apa harus bagus. Orang miskin biasanya mempunyai karakter yang sangat berbeda. Orang miskin akan cenderung membuat apa-apa sendiri, kalau bisa dengan alat-alat yang sederhana. Kita mau tidak mau harus berinovasi, harus kreatif dalam mencari solusi yang kita butuhkan. Yang sering kita tidak sadar, (jika berhasil) keberhasilan Indonesia dalam memberikan akses telekomunikasi & [[Internet]] murah sebetulnya bisa menjadi contoh bagi banyak negara berkembang lain di dunia.
  
 
'''“Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang miskin!”'''
 
'''“Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang miskin!”'''

Revision as of 17:17, 23 September 2011

Bersyukurlah Indonesia Miskin!

“Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang miskin!”

Berbeda dengan negara di Amerika Utara, Eropa, Jepang, Australia. Kita sebagai negara yang miskin, sebagian besar rakyat kita berpenghasilan rendah, hidup pas-pasan, berpendidikan pas-pasan. Hanya segelintir rakyat Indonesia yang bisa memperoleh gelar sarjana. Dari statistisk yang ada di DIKNAS Dari 6 juta anak yang masuk SD setiap tahun, hanya 600.000-an yang akan memperoleh gelar sarjana.

Konsekuensinya memang cukup seru. Kita sebagai bangsa harus berfikir keras untuk dapat membuat 200 juta bangsa ini menjadi pandai. Mencari solusi supaya bisa banyak orang pandai dalam waktu singkat, dengan biaya yang murah. Internet & telekomunikasi mungkin bisa menjadi solusinya. Tapi kita harus berfikir keras memberikan solusi akses telekomunikasi & Internet yang murah.

Terus terang, kebanyakan solusi yang di tawarkan oleh negara maju untuk memberikan akses murah sebetulnya tidak cocok untuk Indonesia. Menggunakan logika sederhana saja,

“Solusi orang miskin pasti beda dengan solusi orang kaya”

Orang kaya cenderung, apa-apa beli, apa-apa membayar orang, apa-apa harus bagus. Orang miskin biasanya mempunyai karakter yang sangat berbeda. Orang miskin akan cenderung membuat apa-apa sendiri, kalau bisa dengan alat-alat yang sederhana. Kita mau tidak mau harus berinovasi, harus kreatif dalam mencari solusi yang kita butuhkan. Yang sering kita tidak sadar, (jika berhasil) keberhasilan Indonesia dalam memberikan akses telekomunikasi & Internet murah sebetulnya bisa menjadi contoh bagi banyak negara berkembang lain di dunia.

“Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang miskin!”

Prestasi Bangsa Indonesia

Indonesia mungkin “miskin”, tapi bukan berarti Indonesia tidak pandai, tidak mampu, ketinggalan jaman. Dari data-data yang ada, walaupun katanya Indonesia miskin, saat ini ada

  • 100+ juta pengguna handphone <-- (koreksi) gitu kok bangga? yang ada pemborosan, konsumerisme, ada HP baru di beli aja walau harga tinggi namun tidak sesuai kebutuhan
  • 30+ juta pengguna internet
  • 2+ juta blogger
  • Ranking ke dua pengguna facebook di dunia <-- (koreksi) ini juga di banggain??? semakin sering penggunaan facebook bukannya mengakibatkan semakin sedikit waktu untuk produktif?
  • Pembuat trending topik di twitter. <-- (koreksi) ini di banggain??
  • Negara dengan RT/RW-net terbesar di dunia.
  • Negara yang menggunakan twitter untuk mobilisasi ribuan relawan bencana alam #jalinmerapi.
  • Dll.

Dahsyat sekali! Bahkan India, Cina yang kategori-nya masih agak negara berkembang kalah oleh Indonesia!

Innovasi Bangsa Indonesia

Semua ini tentunya di dukung oleh banyak innovasi yang di kembangkan oleh rakyat Indonesia, yang di adopsi oleh banyak rakyat Indonesia lainnya, yang di putar menggunakan uang rakyat. Tanpa utangan bank dunia, kadang-kadang tanpa bantuan APBN. Beberapa contoh innovasi bangsa Indonesia yang sulit di tandingi oleh negara-negara berkembang maupun maju, seperti,

Terus terang masih banyak sekali innovasi yang dilakukan oleh rakyat Indonesia yang sering kali di sharing secara cuma-cuma di Internet.

“Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang miskin!”

Jika kita kaya, mungkin kita tidak mungkin se-kreatif sekarang sehingga menelurkan banyak innovasi. “Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang miskin!”

Kekuatan Republik ini akan menjadi lebih dahsyat lagi jika orang pandai di republik ini bisa di perbanyak. Sistem pendidikan yang murah, yang berbasis IT, dengan materi bebas di Internet akan menjadi kunci. Semoga para petinggi republik ini sadar akan kekuatan terpendam Indonesia yang sangat dahsyat!

Bukan mustahil, bangsa-bangsa lain akan belajar kepada bangsa Indonesia di kemudian hari.

MERDEKA!!